Mereka masi asik mengobrol di caffe itu.
Meskipun hari semakin gelap tapi obrolan mereka tetap terdengar seru bahkan semakin langit gelap semakin mereka terbawa suasana asiknya ngobrol dan sharing itu.Tapi tiba-tiba ada satu cowo yg tiba-tiba dateng dan duduk di kursi dekat sasa,ya cowo yg pernah membawa sasa pergi dari gilang waktu mereka sedang ngobrol ditaman,cowo itu bernama bani. Yg menurutnya sasa itu orang terdekatnya.
Suasanya yg semula asik dan seru kini tampak hening dan sedikit tegang.aroma kerecokan sepertinya sudah tercium.
"Ngapain lu kesini si ban" tatapan jatam sasa yg memandangi bani seolah sasa risih saat bani duduk disampingnya,selain itu sasa juga khawatir kalo bani membuat keributan di sini
"Ini kan caffe sa siapapun boleh dateng kesini" sambil menaikan 1 alisnya sambil tersenyum,gilang yg masi memgenali bani hanya diam disamping galang,raut wajah galang pun seketika berubah saat melihat wajah gilang cemas galang berfikir kalau gilang juga sedang tidak nyaman dengan keberadaan bani yg ikut bergabung dengan mereka.
"Sorry bro cari tempat duduk yg lain aja" galang masi bersikap santai
"Lu tu siapa ngatur-ngatur yg punya ni tempat?gua mau deket sama sasa kenapa ha?gak usah ikut campur" bani yg sedikit ngegas saat menjawab omongan galang,sontak galang sedikit tersulut emosi.
Melihat galang yg mulai emosi sasa pun kembali menyuruh bani untuk pergi tapi sayang bani bersikeras menolak untuk pergi daei tempat ini.
"Pergi aja deh bani,gua tu lagi ngobrol sama mereka lu ngapain si tempat duduk kan banyak kenapa harus disini sih""Kenapa si sa" bani melihat cowo didepannya yg sedang diam tak bersuara ya gilang yg dia lihat,bani yg menyadari kalo itu gilang dia langsung tertawa.
"Hahaha ternyata lu masi berhubungan sama cowo penyakitan ini sa,sasa lu tu cantik ngapain si buang-buang waktu sama ni bocah ya paling bentar lagi bakal mati" bani berkata seperti itu dengan santai tanpa raut wajah yg berdosa.Galang yg mendengar adiknya di hina itupun langsung emosi,kata-kata kasar yg dari tadi dipendamnya pun kini ia keluarkan.
"Banyak bacot lu"
Gilang mencoba menenangkan galang tapi kali ini tidak berhasil,galang terlanjur emosi dan menarik kerah baju bani dan menyeretnya keluar."Keluar lu anjing" sambil menyeret keluar bani,pengunjung caffe yg melihat itupun langsung fokus ke mereka,bani mencoba melepaskan cengkraman tangan galang dari jaketnya tak berhasil karna tenaga galang cukup kuat.
Gilang dan sasa membuntuti mereka dari belakang dan mencoba menenangkan galang yg kini sedang benar-benar emosi.Sampai diparkiran galang melepaskan cengkramannya dari bani dan mendorong bani jatuh tersungkur ke bawah.
"Bangsat maksut lu apa-apaan narik gua?nantangin gua lu" bani pun bangkit dan mencoba memukul galang tapi sayang galang terlebih dahulu memukul bani hingga tersungkur lagi.
"Lu yg apa-apaan ngehina adik gua,berdiri sini lawan gua jangan cuma bacot lu gedein berdiri"
"Berdiri lu" teriak galang pada bani,bani pun mengambil helm disalah satu motor dan berniat untuk memukulkannya ke galang tapi sayang lagi-lagi gagal karna galang mengeluarkan tendangan T kearah bani,"Jangan sok jagoan lu anjing,sebelum lu nyentuh adik gua,gua duluan yg bakal habisin lu" saat galang mau memukul kembali bani gilang menghalanginya dan mencoba menenangkan kakaknya itu.
"Udah ka,udah jangan diterusin kasihan dia kak" ucap gilang sambil memegangi galang
"Orang kaya gini kalo dibiarin bakal ngelunjak dan ngerasa paling jago"
"Kak udah"
"Al udah al biarin aja"Bani pun berdiri "tunggu pembalasan gua,dan lu gua gak akan biarin hidup lu tenang" sambil menunjuk ke arah gilang bani pun langsung pergi,saat galang ingin mengejarkan sasa dan gilang pun menahan galang,dia takut akan terjadi sesuatu kalau galang sampai mengejar bani.
"Kak udah,kaka gak harus berantem kaya tadi ka"
"Wajar kalo kaka bela adiknya,gak ada kaka yg mau adiknya di hina orang lain lang,lu jadi orang jangan terlalu baik kalo lu kaya gini lu bakal terus di injek-injek sama orang karna mereka anggap lu lemah dan orang bakal mikir kalo mereka ngehina lu,lu dengan gampang akan maafin mereka""Al cukup jangan kasar gitu ke gilang,ini tu salah bani kalian jangan berantem,sekarang kalian pulang aja dan lu jangan marahin gilang gitu lagi"
"Maafin kaka dek,tapi kaka tu gak mau orang lain nyakitin lu" galang langsung memeluk gilang dia meminta maaf karna kata-katanya kasar dan nada bicaranya tinggi ke gilang,dia masi merasa kesal dan marah pada bani yg seenak jidatnya menghina gilang terang-tengah didepannya.
Sasapu n menyuruh mereka untuk pulang karna sasa melihat suasana yg gak kondisif dan galang juga emosi banget,sasa pun juga pulang menggunakan ojol.
Sepanjang perjalanan di mobil gilang dan galang hanya diam,galang masi memikirkan perkataan bani dan berniat untuk menghabisi bani,jangankan melawan menghabisi bani untuk menghabisi ayahnya saja galang berani apa lagi cuma bani yg gede omong aja.Sampai rumah gilang masuk kamarnya dan galang juga masuk kamarnya,tanpa orang rumahnya tau sebenarnya galang memiliki senjata laras panjang dan beberapa pistol semua itu dia dapatkan tanpa sepengetahuan orang rumah,senjata-senjata yg dia beli memiliki izin semua,dan mungkin jika bani benar-benar ingin membalas dendam dengan gilang,galang akan menggunakan senjata itu untuk uji coba ke bani apakah senjatanya berfungsi dengan baik atau tidak.
Seperti kata pepatah,air yg tenang justu yg menghanyutkan,meskipun galang terlihat santai dan diam tapi jika galang dijadikan musuh justru dia lebih berbahaya dari pada ayahnya arga.
Galang jauh lebih menyeramkan dari pada arga jika orang lain menyenggolnya dia tidak akan melepaskannya begitu saja,dia pasti akan mencari tahu dan menemukan orang itu bagaimanapun caranya.Galang mulai mencari tahu sosok bani lewat media sosial,galang juga stalker handal dia gampang menemukan seseorang dengan cepat dan mudah.
Kurang lebih 1jam galang berhasil menemukan identitas bani dan mengantongi semua informasi mengenai bani.
Dia juga tidak akan membiarkan orang yg menyakiti adiknya tertawa bebas diluaran sana.
Siapa yg menyakiti gilang bagi galang dia telah memanggil malaikat pencabut nyawanya sendiri untuk hadir dihadapannya."Jangan pernah main-main sama gua,lu akan bayar mahal untuk ucapan yg lu kasih buat adik gua yg paling gua sayang" batin galang dengan senyumnya yg dingin dan tatapannya yg tajam.
"Lu milih musuh yg salah dihidup lu,apa yg lu anggap lemah justru itu yg akan ngehancurin hidup lu yg sebenernya,tinggal tunggu waktunya aja lu yg harus mati atau gua yg mati"Sellyn azahra
Rabu 30 juni 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TWINS SICK
Подростковая литератураcerita anak kembar yg diperlakukan beda karna kondisi fisik salah satu dari mereka lemah. hargai author guys 1vote dr kalian sangat berharga. PLAGIAT DILARANG MENDEKAT, MENJIPLAK ATAU APAPUN DARI UNSUR CERITA INI AKAN DIBAWA KEJALUR HUKUM√ PUNYA OTA...