Keesokan harinya Sarah Arga dan Galang ke ruangan Gilang karna tumben sekali anak itu tidak keruangan Galang biasanya dia selalu menyempatkan waktunya untuk menjenguk Galang yg sedang sakit
Ruangan Gilang
Ternyata Gilang belum bangun wajah pucat pasi itu Masi terlihat tidur Arga Sarah Galang pun hanya bisa melihat Gilang yg tampan sedang tertidur dengan pulasnya terlihat wajah damai dari Gilang
Suara obrolan itu memecah mimpi Gilang matanya mulai silau melihat jendela yg sudah terang terkena pancaran sinar matahari yg sudah mulai naik itu
"Dasar anak pemalas jam segini baru bangun" ketus Arga ke Gilang
Tangannya mulai merah kacamata yg berada disampingnya bantalnya,kini dia bisa melihat wajah ayah bunda dan kakaknya dengan jelas
Suara batuk kecil itu terdengar
"Galang kamu pake masker supaya tidak terkena bakteri dan virus dari dia" ucap Arga sekali lagi ketus membuat Sarah mulai kesal,sedangkan Galang hanya bisa menurut dan mengambil masker itu lalu dipakainya
Senyum manis khas Gilang terutas diwajah pucatnya itu terlihat sangat tampan walau kini Gilang terlihat semakin kurus
"Maaf yah Gilang kecapean jadinya kesiangan bangunnya" ucap Gilang santai terdengar Masi lemah tapi dia mencoba menahan rasa sakitnya
"Kecapean macam apa kerjaan cuma tidur sama makan bisa kecapean" lagi-lagi nada ketus yg keluar
"Cukup yah" ujar Galang "adek udah makan?makan bareng kakak yuk" ucap Galang yg mulai mendekati Gilang
Gilang mencoba ingin duduk tapi sepertinya dia kesusahan Sarah langsung tanggap dia mulai membantu anaknya dan menata bantal agar Gilang lebih nyaman untuk duduk
"Muka adek pucet banget yg mana yg sakit bilang coba ke bunda dek" ucap Sarah sambil menempelkan punggung tangannya mencoba memeriksa apakah badan Gilang demam lagi
"Enggak ko bunda Gilang baik-baik aja udah lebih baik,kata om Aldo Gilang udh lebih sehat sebentar lagi juga sembuh Bun" senyum itu diperlihatkan lagi oleh Gilang
"Amin anak bunda yg ganteng ini pasti akan sembuh"
"Dek kakak dapet donor ginjal kakak seneng banget kalo kakak udah tau siapa yg donorin ginjal buat kakak,kakak akan kasih apapun yg orang itu minta" antusias sekali saat Galang bercerita
"Allhamdulilah kak,jadi sekarang kak Galang udah sembuh dong udah sehat lagi adek ikut seneng dengernya kak" Gilang tak kalah antusiasnya
"Iyalah sembuh gak kaya kamu penyakitan ngabisin uang aja" ucapan Arga kali ini membuat senyum Gilang redup
Gilang hanya tertunduk mendengar ucapan ayahnya itu,darah kental itu keluar lagi dari hidupnya mengucur dengan derasnya
"Astagfirullah adek sini bunda bersihin" Sarah mengambil tissue dan mulai membersihkan kan darah Gilang Gilang mulai memegang dadanya yg terasa sakit sakit ditambah kata-kata ayahnya yg melukai hatinya
"Bunda bunda cepet panggil om Aldo Bun kasihan adek pasti kesakitan" ucap Galang yg mulai panik
Tapi dengan santai Gilang menjawab "Gilang gpp kak Bun Gilang baik-baik aja gak sakit ko" senyum itu kembali terukir Gilang mencoba menahan rasa sakitnya sendiri agar bunda dan kakaknya tidak khawatir
"Bun hari ini Gilang pulang aja ya udah lama Gilang dirawat sayang uang bunda sama ayah mending ditabung buat kuliahnya kak Galang Gilang udh mendingan ko Gilang dirumah aja mau temenin bibi" ucap Gilang terlihat begitu polos
"Bunda kan sudah bilang adik gak usah mikirin soal biaya bunda yg menanggung semuanya nak dan ini sudah menjadi tanggung jawab bunda" ucap Sarah begitu lembut lalu mengusap kepala Gilang yg botak itu
"Gilang udah sehat bunda,Gilang mau dirumah bantuin bibi"
"Biarin aja Bun lagian lama-lama dia disini cuma nambahin biaya aja,kalo dirumah dia bisa bantuin beres-beres"
"Anak saya bukan pembantu jadi jaga mulut anda" ucap Sarah tak kala ketus
Akhirnya permintaan Gilang disetujui sang bunda hari ini Gilang dan Galang diizinkan pulang dengan catatan harus beristirahat dengan penuh dan tidak boleh beraktivitas yg berat-berat khususnya Gilang karna fisik Gilang semakin melemah
"Eh den Gilang den Galang sudah pulang gimana yg mana yg sakit den"
"Kita udah sembuh ko bi" ucap Galang ya udah Galang bawa masuk Gilang dulu ya bi kasihan Gilang Masi butuh banyak istirahat
Gilang dan Galang sampai dikamar Gilang yg sempit tak banyak barang dikamar Gilang tapi ttp saja tertata rapih dan bersih
"Dek kakak mau ikut tidur adek ya" ucap Galang
"Jangan kak nanti ayah marah,nanti kak Al kena virus dari Gilang terus kak Al makin sakit" ujar Gilang yg begitu polos
"Mana ada si dek udah kakak ikut kamu tidur disini nanti biar kakak yg bilang ke ayah kamu GK usah takut ada kakak yg bakal Lindungin kamu"
"Dek muka kamu pucet banget harusnya tadi kamu Masi dirawat bukannya pulang kakak bilang bunda ya biar kamu dibawa ke rumah sakit lagi" Galang yg ingin beranjak tiba-tiba tangan Galang dipegang Gilang
"Gilang cuma mau bareng bunda kakak ayah Gilang udah gpp kak Gilang tidur sebentar ya kak kepala Gilang sedikit pusing " ucap Gilang mulai memejamkan matanya
Sebenarnya Gilang tidak ingin tidur dia hanya merasakan sakit yg begitu hebat dia tidak mau kakaknya terus bertanya dan malah menjadi curiga Gilang memendam semuanya sendiri dan merasakan sakitnya sendiri mungkin ini yg dapat dia lakukan agar semuanya tetap baik-baik saja dan ayahnya tidak memarahinya mengatakan hal-hal yg menyakiti hati Gilang,
"Ya Tuhan beri aku sedikit waktu lagi sebelum kau menjemput ku aku ingin bersama mereka beberapa waktu,aku ingin mendapat pelukan terakhir dari ayah sebelum aku benar-benar ikut denganmu Tuhan" kata-kata pilu hati kecil gilang permintaan sederhana hanya ingin foto keluarga,ayahnya sayang kepadanya dan mendapat pelukan dari ayahnya hanya itu tapi terasa begitu sulit mengingat perlakuan Arga yg selama ini hanya bisa menyakiti hati anaknya itu
Gilang bukan hanya sakit fisiknya hatinya mungkin sudah tercabik-cabik oleh kata-kata ayah kandungnya,mungkin Arga tidak pantas disebut ayah kandung karna perilakunya lebih seperti penjahat yg menyakiti darah dagingnya sendiri yg harusnya dijaga,disayang dan dilindungi justru Arga sebaliknya dia hanya bisa memarahi Gilang memukul Gilang dan mengatai hal-hal buruk untuk Gilang
Gilang tak pernah berbuat salah hanya arganya saja memang biadab menelantarkan anak setampan sepintar dan seceria Gilang anak yg selama ini dia sakiti dia pukul hingga masuk rumah sakit ternyata anak itu yg diam-diam setiap hari mendoakannya dalam tangisnya.
....
Annyeong 🦄
Assalamualaikum wr.wbSellynazahrasagara
Kl.07.54
18des 19
KAMU SEDANG MEMBACA
MY TWINS SICK
Teen Fictioncerita anak kembar yg diperlakukan beda karna kondisi fisik salah satu dari mereka lemah. hargai author guys 1vote dr kalian sangat berharga. PLAGIAT DILARANG MENDEKAT, MENJIPLAK ATAU APAPUN DARI UNSUR CERITA INI AKAN DIBAWA KEJALUR HUKUM√ PUNYA OTA...