80-panik

1.9K 113 6
                                    

Sarah dan ardya yg mendengar teriakan galang pun langsung kekamar gilang,melihat galang yg panik ardya pun langsung memeriksa kondisi gilang denyut nadinya dicek dan masi ada,badannya juga tidak terlali panas
Ardya pun memutuskan memasang infus ditangan gilang,dan menyuruh sarah untuk mengompres kening gilang harap-harap suhu tubuh gilang bisa normal lagi.

Setelah menunggu 1 jam gilang mulai mengeluarkan kringat gilang hanya mengigau sedari tadi dan bilang "sakit".

Ardya mulai memeriksa gilang kondisi gilang lebih baik dari tadi dan kalau sampai nanti malam atau besok belum betul-betul membaik gilang baru akan dibawa kerumah sakit.
Saat sarah membuka kancing baju gilang untuk mengoleskan minyak kayu putih di tubuh gilang,sarah kaget seperti ada jahitan bekas oprasi diperut anaknya itu.

Sarah tak pernah menemani gilang oprasi dan gilang pun hanya memiliki riwayat sakit jantung dan tak pernah oprasi di bagian jantungnya,kalaupun oprasi dibagian kakinya dan sarah pun tau tapi kenapa aja jahitan oprasi diperut gilang dan kelihatannya bekas oprasi ini belum terlalu lama.

"Ini jahitan apa gilang kan gak pernah oprasi dibagian perutnya ko bisa ada jahitan" sarah yg kebingungan pun melihat ke arah galang dan ardya.

Ardya langsung menelfon aldo dan menyuruh aldo kesini,karna dia yg tau semuanya tak berselang lama setelah ardya menelfon aldo,aldo pun sampai dan langsung kekamar gilang.

"Ada apa mbak mas" tanya aldo yg kebingungan melihat semua berkumpul dikamar gilang dengan wajah yg khawatir.
"Ini anak mbak kenapa do,mbak gak pernah ya tau gilang sakit selain jantungnya ini kenapa tiba-tiba ada jahitan di perutnya kamu apain anak mbak do,kamu kan yg selalu rawat gilang,kamu jual organ anak mbak ha?" Ucap sarah yg sudah tak tau lagi harus bilang apa karna dia khawatir dan cemas dengan gilang.

"Udah biarin aldo cerita dulu kamu tenang ya" ardya pun mencoba menenangkan istrinya itu yg sudah panik dari tadi.

Aldo merasa bersalah karna tidak menceritakan ini semua dari awal,tapi dia juga janji kalau dia tidak akan menceritakannya kesiapapun,kali ini aldo tidak bisa berbohong lagi dia harus menceritakannya kepada sarah dan juga yg lain,karna memang mereka harus tau.
Dan ini juga demi keselamatan keponakan kesayangannya dan aldo juga tidak mau terus berbohong dan akhirnya akan fatal.

"Jadi gini mbak,sewaktu galang sakit dan dirawat waktu itu gilang juga dirawat,dan gilang tau kalau galang lagi butuh donor ginjal,aku udah coba larang dia karna kondisinya gilang semakin memburuk dan cukup berresiko buat gilang kalau dia harus hidup dengan 1 ginjal,tapi gilang nangis ke aku dan mohon kalo dia mau donorin ginjalnya buat galang,aku udah coba larang terus dia mbak,tapi dia bilang ke aku kalo ini cara dia buat bikin mas arga seneng,karna dia tau mas arga sayang ke galang dan gak mai galang sampai kenapa-kenapa kalau galang sembuh dan sehat lagi dia berharap mas arga bakal bahagia,dan waktu itu gilang bilang buat aku gak ngasih tau kalian dulu,karna gak mau ngerusak kebahagian kalian waktu galang selesai oprasi dan sembuh"

Sarah dan galang yg mendengar cerita dari aldo tentang gilang pun langsung menangis

"Maafin kakak ya dek harusnya kamu tu gak usah kaya gini,justru kamu yg makin sakit karna nolong kakak"

"Gilang anak bunda,bunda janji akan lakuin yg terbaik buat gilang ya sayang"

"Do gua minta tolong cariin donor ginjal lagi buat gilang,biar kita bisa kurangin 1 persatu sakitnya gilang dan fokus ke jantungnya gilang nantinya,secepatnya ya do gua minta tolong ke lu" ucap ardya yg juga sama cemasnya dengan mereka.

"Pasti mas kita sama-sama doa aja,gilang anaknya kuat dan gua nyakin dia bisa lewatin ini semua"

Karna malamnya gilang drop lagi,mereka pun memutuskan untuk membawa gilang ke rumah sakit.
Dan sesampainya rumah sakit dokter memeriksa kondisi gilang cukup lama sekitar 30 menit baru mereka diizinkan untuk masuk dan melihat gilang secara langsung.
Disitu gilang masi tertidur mungkin efek obat juga yg disuntikkan untuk dia.
Mereka mengaji didekat gilang dan berharap besok pagi kondisi gilang akan lebih baik dan ada perubahan.
Sementara aldo membuat pengumuman di rumah sakit untuk donor ginjal keponakannya itu dan ada imbalan untuk siapapun yg mau mendonorkan ginjalnya dan cocok.

Keesokan harinya gilang membuka matanya yg melihat sekelilingnya,kakaknya tidur di kursi dekat dengannya dan kepalanya dia senderkan ditempat tidur sedangkan sarah dan ardya tidur di soffa.

Tangan gilang yg masi terasa lemas mulai memegang tangan galang dengan pelan,galang yg merasa ada sentuhan pun terbangun karna mendengar gilang juga memanggil dia.

"Ka,,kak,,"
"Ka,,kaka,,gi-gilang haus"
Mendengar suara adiknya itu galang langsung terbangun dan melihat gilang.

"Allhamdulilah dek,adek udah bangun"
"Gi-gil,,gilang haus kak"
Galang pun langsung mengambilkan segelas air putih dengan sedotan untuk adiknya agar gilang lebih mudah untuk minum.

"Bun,pa adek udah bangun,bunda papa" galang memanggil kedua orang tuanya mendengar suara anak sulungnya itu mereka langsung terbangun dan menghampiri tempat tidur gilang.

"Allhamdililah adek,bunda khawatir banget sama adek"
"Anak papa udah bangun,enak ya tidurnya kalau masi lemes istirahat aja lagi ya nak" ucap ardya sambil mengusap kepala gilang,gilang hanya tersenyum dan kembali memejamkan matanya.

"Pa ko adek tidur lagi,adek gapapa kan?" Galang merasa khawatir karna gilang kembali tertidur.
"Gapapa galang,biarin adek tidur dulu biar enakan badannya,ni lihat bunda udah ancang-ancang buat ngomel kan mau introgasi adek ya mending papa suruh adek tidur lagi"

"Kamu mah mas,aku kan khawatir wajar dong aku yg ngandung mereka ampe engap nafas,kalo tau gilang gini kan hati aku sakit mas"

"Tau sarah,tapi gak bisa salahin gilang juga gilang bener niat dia baik buat nolong kakaknya kalau waktu itu gilang gak donorin ginjalnya buat galang,mungkin galang yg akan pergi dan mungkin sekaranh gak akan bisa sama kita lagi,wajar apa lagi mereka kembar pasti mempunyai ikatan batin yg kuat,inget kata aldo gilang itu anak yg kuat jadi kita harus percaya sama gilang dan biarin dia istirahat dulu ya" ardya begitu lembut memberi tahu istrinya itu

"Kakak juga jangan terlalu sedih,dibadan kamu ada ginjalnya gilang dan kamu harus jaga pemberian gilang yg berharga itu ya kak,jangan khawatir ya papa akan lakuin yg terbaik untuk adek dan adek pasti bakal sembuh dan bisa seceria kaya biasanya"
Ardya langsung memeluk anak sambungnya itu,pelukan tulus dari ardya meskipun dia bukan ayah kandung untuk gilang dan galang tapi ketulusan itu benar benar mereka rasakan dari tutur kata dan sikap ardya yg begitu tulus menyayangi dan menjaga mereka sepenuh jiwa.

"Makasih ya pa,galang sayang banget sama papa adek pun pasti juga sayang ke papa,makasih udah hadir dikeluarga kita i love you pa"

"Love you to my son,kalian itu hidupnya bunda sama papa."
Sarah pun langsung ikut berpelukan seperti adegan teletubis,monem yg mengharukan sekaligus sosweet dihidup galang karna baru kali ini keluarganya harmonis meskipun dulu arga baik ke galang tapi dia tidak pernah merasakan pelukan yg benar-benar tulus seperti sekarang yg dia rasakan bersama ardya ayah sambungnya.






















Sellyn azahra
Sabtu 3 juli 2021

MY TWINS SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang