al-lang😁

3.6K 247 39
                                    

Galang Masi di UGD sedangkan Sarah dan Gilang hanya bisa berdoa diluar agar Galang baik-baik saja,tak lama kemudian Arga datang matanya tajam menatap Gilang sedangkan Gilang hanya bisa tertunduk

"Dasar anak pembawa masalah ngapain kamu sadar lebih baik kamu mati saja,kamu ini pembawa sial lihat anak kesayangan saya sekarang yg tidak sadar" kata-kata kasar lagi yg didengar Gilang tak hanya itu kini ayahnya juga memukul dia

Plakkk

"Ayah ampun" Gilang tertunduk mencoba menahan tangisnya

"Cukup mas cukup kamu sakiti anak aku" ucap Sarah mendekap Gilang

Aldo tak lama kemudian dia keluar dari ruangan tempat Galang terbaring wajahnya muram ragu ingin menyampaikan sesuatu

"Do gimana kondisi Al dia gak papa kan do" ucap Sarah yg terlihat panik dan gelisah

"Gini mbak ada masalah dengan ginjal Galang dan Galang harus segera mendapat donor ginjal kalau tidak nyawanya yg akan terancam untuk saat ini Galang harus dirawat dan mendapat penanganan khusus" ucap Aldo "sebaiknya mbak Sarah dan mas Arga jangan sering bertengkar didepan anak-anak kasihan mereka" lanjutnya lalu Aldo permisi untuk pergi

"Bunda adek boleh lihat kakak" ucap Gilang menatap bundanya dengan tatapan sendu

"Pergi jangan dekat-dekat dengan anak saya" ucap Arga mengusir Gilang dan merebut pegangan kursi roda Gilang dari Sarah lalu Arga mendorong Gilang menjauh

"Ayah salah adek apa sampai ayah benci ke adek,adek juga anak ayah sama bunda" ucap Gilang kini air mata Gilang mengalir tak terkontrol dadanya terasa lebih sakit ketika mengingat semua kata-kata yg kasar yg terlontar dari mulut ayahnya untuk dia

"Karna kamu anak pembawa sial sana pergi dan jangan dekati anak saya lagi" ucap Arga lalu meninggalkan Gilang

Gilang Masi terdiam memikirkan kata-kata om Aldo Galang harus segera mendapat donor ginjal atau dia akan pergi untuk selamanya,dia mulai berfikir agar kakaknya bisa terus bersama kedua orang tuanya,Gilang mulai menuju ruangan Aldo omnya,dengan tenaga ekstra untuk menuju kesana dan nafasnya yg mulai sesak perlahan Gilang mulai memasuki ruangan Aldo

Tok..tok..tok

"Masuk" ucap Aldo dari balik pintu

"Om Aldo" wajah pucat kepala botak dan badan kurus itupun mulai memasuki ruangan Aldo

"Gilang kamu ini baru sadar kenapa malah jalan-jalan ayo om anterin ke ruangan kamu biar kamu bisa istirahat"

"Om Gilang mau ngobrol sebentar boleh kan?" Senyum manis terutas dari wajah tampan itu

"Boleh tapi habis ngobrol kekamar lagi buat istirahat"

"Gilang mau donorin ginjal Gilang buat kak al"

Ucapan itu membuat Aldo kaget

"Gilang gak usah bercanda"

"Gilang mau kak Al bisa sembuh dan gak perlu ngerasain sakit om,cukup Gilang aja yg sakit-sakitan,umur Gilang juga gak akan lama lagi jadi sebelum gilang pergi Gilang mau kak Al sembuh" ucap Gilang dengan nada menahan tangisnya

"Gilang gak boleh pesimis" sambil menepuk bahu Gilang Aldo mulai menguatkan Gilang

"Udahlah om gak usah gitu Gilang bukan anak kecil lagi,Gilang denger om Aldo sama yg lain bilang kalo umur Gilang gak akan lama lagi,izinin Gilang buat ngelakuin ini buat kak Al dan om jangan kasih tau bunda ataupun ayah ini rahasia kita kalo om sampai ingkar janji Gilang akan marah ke om Aldo" ucap Gilang mulai mengancam omnya itu

"Tapi."baru mau mulai menasehati omongan Aldo sudah dihentikan Gilang

"Gak ada tapi,,tapian secepatnya ya om harus lakuin oprasi itu biar kak Galang bisa sembuh,makasih om" Gilang langsung memeluk Aldo "makasih udah jadi om yg terhebat nanti kasih tau bunda sama ayah ya biar mereka seneng ini Gilang juga titip sesuatu tapi om gak boleh buka,Gilang kekamar dulu assalamualaikum om Aldo ganteng"

Gilang memang anak yg manis dia anak yg ceria bodoh sekali Arga jika menyia-nyiakan anak sepintar Gilang


Sekarang Gilang ingin menghampiri ayahnya membawakan secangkir kopi hangat untuk Arga,Gilang fikir dengan dia seperti itu hati Arga akan sedikit luluh dan mau mengobrol dengan Gilang

"Ayah ini Gilang bawain coffe Masi hangat" ucap Gilang yg terlihat sangat ceria

"Gilang taruh sini ya yah"

"Ayah udah makan?ini Gilang juga bawa makanan tadi Gilang beli pake uang Gilang sendiri emang cuma sederhana maaf ya yah Gilang belum bisa beliin makanan yg enak" 

Sedari tadi Gilang hanya bicara sendiri sedangkan Arga hanya diam dan menatap Gilang dengan kebencian

"Gilang gak ganggu ayah lagi besok,tapi hari ini Gilang mau deket bunda,kak Al sama ayah hehe boleh ya yah hari ini aja ko Gilang gak akan terlalu Deket ko Gilang akan sedikit ngejauh supaya sakitnya Gilang kan sampe ke ayah bunda sama kak Al"

"Ayah boleh mukul Gilang lagi ko tapi jngn didepan bunda sama kak Al,nanti mereka sedih,lihat deh yah ini waktu ayah mukul adik waktu adik gak sengaja ngotorin sepatu ayah hehe bekasnya gak hilang terus tadi adik ambil pulpen adik gambar kaya ini lucu ya yah" Gilang sambil menunjukan bekas lukanya itu

Tiba-tiba cairan kental itu mengalir lagi dari hidup Gilang

Gilang langsung menutup hidupnya menggunakan tangannya,tapi sayang cairan itu tetap keluar dari celah jari-jarinya

"Ayah adik kekamar dulu ya,nanti malem adik boleh ya jenguk kak Al,kali ini aja,adik sayang ayah"

"Sampai kapanpun saya tidak pernah menganggap kamu darah daging saya"

Gilang hanya tersenyum dan berkata
"Tapi Gilang akan selalu sayang sama ayah kapanpun sampai nafas terakhir Gilang" Gilang lalu berlalu meninggalkan Arga dan menuju ruangannya





"Meskipun ayah benci ke Gilang,sering mukul Gilang tapi Gilang sayang banget ke ayah,hehe lucu ya yah Gilang tadi ngomong sendiri,pokoknya Gilang sayang ayah banget,nanti malem Gilang mau bikin ayah kesel lagi ah,biar Gilang dipukul ayah lagi hehe Gilang kangen dipukul ayah,ilove you ayah Gilang terhebat" ucap Gilang dilubuk hatinya yg terdalam





















Sumpah mewek anjay pdhl aku sendiri yg ngetik uhuhuhu mellow bngt sih kalian gimana?nangis gak bacanya?

Support Gilang oy

Llyn.sgr
20-11-19

Maaf kalo ada typo ya,happy reading and happy fun ❤️
Mksh 21k uwuw ku cintah kalian

MY TWINS SICKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang