1

18.9K 1.3K 79
                                    



" Putra Mahkota disini, Jeonha."



Sang raja hanya mengangguk dan sang kepala kasim undur diri di gantikan oleh seorang pemuda tegap berjubah hitam.





" Sudah 3hari semenjak kepulanganmu, Putra Mahkota. dan kau baru menemui ayahmu hari ini?" Tegur Sang Raja. Putra mahkota membungkuk hormat sembari menggumamkan kata maaf.



" Maafkan aku, Abamama."




" Apa saja yang kau lakukan di kediamanmu selama 3 hari ini sehingga tidak sempat mengabarkan kemenanganmu kepada ayah?" Tanya sang raja yang tidak puas dengan kata maaf sang anak.




Putra mahkota kembali membungkuk.




" Aku hanya memulihkan energi setelah satu minggu menumpas pemberontakan di barat, Abamama." Jawab sang putra mahkota, terlihat tidak terganggu oleh kemarahan sang Raja Joseon.





Sang raja mengusap wajahnya gusar, menatap Putra Mahkota dengan tatapan menimbang.



" Jaemin?"



Pangeran Jaemin, sang Putra Mahkota mengangkat wajahnya.




" Ye, Abamama?"




Raja memperbaiki kedudukannya lalu menatap sang anak dengan raut serius.





" Beberapa hari yang lalu, saat kau sedang bertugas. Para tetua mendesak ayah untuk mengatur perjodohanmu-"




Pangeran Jaemin tersentak kaget, kepalanya kembali terangkat, matanya membeliak menatap sang ayah dengan tatapan tak percaya.





" Abamama-"





" Mereka mengkritik ayah. Putra Mahkota sudah berumur 20tahun, tapi masih belum beristri. Para tetua mengkhawatirkan garis keturunan kerajaan jika kau tak segera mencari pendampingmu, Jaemin."





Rahang sang Pangeran mengetat dengan tangan terkepal kuat.




" Bagaimana Abamama bisa memintaku untuk segera menikah sedangkan 3 hari yang lalu aku baru saja mengeksekusi mati kekasihku!" Sentak Pangeran Jaemin merasa sangat marah.




Tatapan tajam Sang Raja berubah menyendu untuk sepersekian detik.




" Keluarga Jeon telah merencanakan pemberontakan keji untuk melawan ayah, Jaemin. Mereka semua pantas menerima hukuman mati untuk menebus semua dosa-"




" Tapi Putri Heejin tidak terlibat-"




" Dengar, Putra Mahkota. Jangan sampai cinta membutakan matamu. Keluarga Jeon telah berkhianat, dan tidak ada satupun yang bisa menyelamatkan keluarga pengkhianat itu dari ujung mata pedang- Sekarang, carilah putri bangsawan lain dan segeralah menikah."




Tanpa mengucapkan sepatah katapun, Pangeran Jaemin berbalik, lalu meninggalkan ruangan sang Raja yang sama sekali tak mencegah kepergiannya.





Pangeran Jaemin meninggalkan pavilliun kediaman raja itu dengan rasa marah yang menumpuk di dadanya.




" Kasim Yoon, persiapkan kudaku." Ujarnya kepada sang kasim yang berusaha mengimbangi langkah panjangnya.




" Ye, Jeoha- Tapi anda hendak kemana, Yang Mulia?" Tanya sang kasim.




" Aku ingin berjalan-jalan sebentar untuk meredakan rasa marahku, Sanha. Kau hanya perlu menyiapkannya sekarang juga." Titah sang pangeran. Sang kasim mengangguk lalu mengkode salah satu pengawal sang Pangeran untuk mempersiapkan apa yang sang putra mahkota minta.




Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang