28

3.6K 509 10
                                    




" YANG MULIA!"



Jaemin yang tengah mendekap Renjun di dadanya itu mendongak ketika mendengar suara Minhyung dari luar.



" Iya Hyung." Serunya tak cukup keras sembari bergerak hendak bangkit, tapi Renjun mengeratkan pelukannya membuat Jaemin sesaat terdiam.




" YANG MULIA SUDAH BANGUN?"




Jaemin menatap balik Renjun yang menatapnya seperti memohon agar ia tetap di tempatnya.




" Sudah hyung! Tapi sepertinya bayi kecil ini tak ingin di tinggalkan!" Serunya lagi membalas yang membuat Renjun memukul pinggangnya.



Terdengar tawa Minhyung dari luar sana.



" Baiklah baiklah! Pasti kalian berdua belum sarapan?!"




" Ye Hyungnim. Kami belum sarapan." Jawab Jaemin sembari mengelus kepala Renjun dengan sayang. Renjun merengut menatap wajah tersenyum Jaemin.



" Hyung akan membuatkan sarapan untuk kalian! Nikmatilah waktu kalian berdua! Renjunah! Astaga bayi Pangeran kita!"



" DIAM KAU LEE MINHYUNG!"



*
*
*


Minhyung menatap Renjun dengan tatapan menggoda membuat si pemuda Huang balas memelototinya.



" Sepertinya Yang Mulia harus sering-sering meninggalkan Renjun." Ujarnya mencari perkara.



" Ya! Apa maksudmu hyung!" Sentak Renjun. Jaemin tertawa pelan karna mengerti maksud godaan Minhyung.




" Biar kamu lebih mandiri, Renjunah." Balas Minhyung kalem. Renjun mengacungkan sumpitnya ke arah Minhyung membuat pemuda Lee itu mengangkat kedua tangannya sembari terkekeh.



" Tidak baik seperti itu, Renjun." Tegur Jaemin sembari menurunkan tangan Renjun. " Habiskan makanan kalian dan jangan bertengkar lagi." Ujar Jaemin lagi kepada keduanya.



Minhyung tertawa sembari mengiyakan sedangkan Renjun bersungut-sungut tak terima karna ikut di marahi padahal Minhyung yang salah.



" Yang Mulia sudah memberikannya?" Tanya Minhyung saat ketiganya selesai sarapan. Renjun menatap Minhyung tak mengerti. Sedangkan Jaemin menggeleng.



" Belum karna aku langsung tidur sesampainya disini." Jawab Jaemin sembari bangkit berdiri.


" Ada apa?" Tanya Renjun. Jaemin menoleh lalu tersenyum tanpa menjawab membuat Renjun berdecak kesal karna di acuhkan.



" Apa hyung?" Tanya Renjun kepada Minhyung saat Jaemin berlalu masuk ke dalam rumah kayu itu.




" Tidak usah penasaran." Jawab Minhyung acuh membuat Renjun benar-benar memukul lengan si pemuda yang lebih tua.



" Akh! Ya Renjun! Sakit!" Seru Minhyung sembari mengusap lengannya.



" Jangan mempermainkanku!" Kesal Renjun dengan mata menyipit membuat Minhyung terbahak.



" Itu." Tunjuknya dengan wajah ke arah Jaemin yang datang dengan sebilah pedang bersarung.



Jaemin kembali duduk di samping Renjun yang sedari tadi mengikutinya dengan matanya.



" Pedang?" Tanya Renjun. Jaemin mengangguk lalu menaruh pedang itu ke pangkuan Renjun. Renjun menatapnya tak mengerti.



" Hadiah untukmu karna sudah rajin berlatih pedang akhir-akhir ini." Ujar Jaemin sembari tersenyum. Renjun buru-buru mengangkat pedang itu dan membuka sarungnya.



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang