19

3K 503 35
                                    




" Bagaimana ruanganmu? Apa kamu tidur dengan nyaman?"



Renjun yang sedang kebingungan memilih makanan yang ada di depannya itu mengangguk kuat.



" Sangat sangat nyaman, Yang Mulia. Kasurnya sangat empuk dan lembut." Jawabnya antusias.



Pangeran Jaemin tersenyum menatap ekspresi Renjun yang menurutnya sangat lucu saat sedang memilih makanan yang ingin ia makan untuk yang pertama.



" Kamu suka makanan istana?" Tanya sang pangeran lagi. Kali ini Renjun mengangkat wajahnya dan menatap sang putra mahkota yang sedari tadi hanya sibuk mengamatinya.



" Tentu saja luar biasa, Yang Mulia. Tapi aku tidak menyangka jika makanan Yang Mulia terlihat jauh lebih enak." Jawabnya sembari tersenyum lebar.



" Jika kamu suka, kamu bisa makan bersamaku tiap hari mulai dari sekarang. "



Renjun terkejut.



" Jinjja??" Matanya melotot lucu. Pangeran Jaemin terkekeh pelan lalu mengangguk.



" Assa!" Seru Renjun sembari mengangkat tinjunya ke udara.



" Ayo makan." Ajak Sang Putra Mahkota yang kembali membuat Renjun kebingungan melongok isi tiap mangkuk yang ada di hadapannya.



" Aku bingung, Yang Mulia." Ujar pemuda bengal itu akhirnya.



Pangeran Jaemin kembali tersenyum lalu mengambil sepotong daging dari mangkuk dan menaruhnya di atas mangkuk nasi Renjun.



" Makanlah ini. Ini daging asam manis yang mungkin akan kamu suka." Ujar Sang Putra Mahkota. Renjun mengangguk lalu dengan cepat mengambil sesuap besar nasi yang di atasnya terdapat daging itu dengan sumpitnya.



" Astaga ini enak sekali, Yang Mulia." Ujarnya belepotan karna mulutnya masih sibuk mengunyah.



" Habiskan dulu makanan yang ada di mulutmu, Injun-ah." Tegur sang pangeran yang membuat Renjun terkekeh lalu membungkuk minta maaf.



Kini keduanya fokus dengan makanan masing-masing sembari sesekali Renjun kembali berkomentar tentang banyak hal.



" Astaga ini enak sekali."



" Astaga. Ini enak tapi tampilannya sangat aneh."




" Astaga. Apa yang baru saja ku makan, Yang Mulia? Rasanya meleleh di mulutku."



Dan banyak lagi komentar Renjun yang di tanggapi dengan sabar oleh sang putra mahkota.



" Itu apa, Yang Mulia?" Tanya Renjun yang untuk kesekian kalinya membuat Pangeran Jaemin kembali menaruh sumpitnya.



" Udang besar. Kamu ingin mencobanya?" Ujar Pangeran Jaemin sembari mengambil sumpitnya dan menaruh daging yang sudah terkupas dari kulitnya itu dan menaruhnya di mangkuk nasi Renjun yang sudah lama kosong.


Renjun kembali girang karna sedari tadi ia sangat penasaran dengan mangkuk besar berisi udang yang berada di dekat Pangeran Jaemin itu. Tapi karna makanan itu tampak amat berbeda, Renjun harus mengumpulkan banyak keberanian untuk mengomentarinya. Renjun tau, jika Putra Mahkota Joseon itu pasti akan membaginya.



" Astaga. Ini jauh lebih enak!"



*
*
*



Renjun tak bisa berhenti terkagum ketika menemani sang Putra Mahkota dalam sesi latihan berpedangnya. Dua pedang pendek yang sudah menjadi ciri khas dari sang putra mahkota itu menari-nari di udara mencari sasaran empuk di seluruh tubuh lawan latih tandingnya. Meskipun kedua pedang itu masih bersarang di sarungnya, tapi tiap kali pedang itu mengenai tubuh sang lawan berlatih, Renjun bisa melihat jika sang lawan yang katanya kepala prajurit istana itu mengernyit kesakitan.



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang