12

4K 631 23
                                    




Nyatanya kasus gerombolan perampok itu tak sesederhana yang Pangeran Jaemin fikirkan. Gerombolan perampok yang ternyata di kirimkan oleh Putra Mahkota kerajaan kecil Sila untuk menyenangkan para Yangban ( pejabat dan elit militer) korupnya dengan barang hasil curian di daerah kerajaan Joseon itu akhirnya di ketahui oleh Pangeran Jaemin setelah menyiksa para perampok itu hingga akhirnya mereka mau membuka mulut.


Tak butuh waktu dan persiapan yang lama( karna Joseon selalu siap untuk berperang), akhirnya Joseon mengerahkan pasukannya di bawah komando sang Putra Mahkota untuk menyerang kerajaan Sila yang terletak di selatan. Dan ternyata perang tersebut juga membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk Joseon hingga akhirnya Sila takhluk setelah mati-matian bertahan di balik benteng tinggi dan parit dalam yang menjadi pertahanan utama kerajaan kecil itu.



Dan kini Pangeran Jaemin sudah kembali menghadap sang raja untuk melaporkan hasil kemenangan gemilangnya di medan perang dengan jamuan makan yang di adakan khusus hanya untuk dirinya dan Sang Raja.


" Ayah tidak pernah meragukan kecakapanmu dalam berperang, Jaemin-ah." Puji sang raja setelah jamuan makan siang berakhir dan kini mereka sama-sama tengah menikmati kudapan terbaik yang telah di siapkan oleh koki khusus raja.


" Terimakasih, Abamama. Tapi apa rencana anda setelah ini?" Tanya Pangeran Jaemin.


" Rencana untuk Sila?" Sang Raja memastikan. Pangeran Jaemin mengangguk.


" Bagaimana menurutmu?" Tanya balik Sang Raja.


Pangeran Jaemin terdiam sesaat sebelum menjawab.

" Aku ingin menjadikan Pangeran Jeno sebagai Raja baru di kerajaan Sila."




Sang Raja mengernyit.




" Kau sungguh berfikir demikian?"




Pangeran Jaemin mengangguk. Tapi Sang Raja langsung menggeleng.




" Tidak Jaemin-ah. Terlalu cepat bagi Jeno untuk memimpin sebuah kerajaan. Lagipula ayah sangat berharap agar dia bisa menjadi panglima kerajaan dan mendampingimu saat kamu naik tahta kelak. Ayah sangat ingin kau bersama dengan saudaramu membangun Joseon dengan rukun."


" Tapi aku ingin menghadiahkan kerajaan itu untuknya, Abamama." Ujar Pangeran Jaemin berusaha agar sang ayah bisa sependapat dengannya. Akhir-akhir ini ia sedikit memperhatikan sang kakak. Pangeran Jeno terlihat cakap dalam segala hal. Dia juga berperan besar dalam mengatur strategi dalam upaya penakhlukan Sila. Tapi,


" Kenapa kamu tidak menyodorkan dirimu sendiri, Jaemin-ah?" Ucapan Sang Raja tak begitu mengejutkannya.


" Aku--"


" Aturlah Sila untuk sementara waktu, Pangeran Jaemin. Setelah kamu naik tahta nanti, baru kita putuskan siapa yang akan memegang kekuasaan di Sila.". Keputusan itu terdengar mutlak membuat Pangeran Jaemin tak lagi bisa membantah.


" Jangan dulu kemana-mana. Ayah sudah menyiapkan pesta atas kemenanganmu--"



" Terimakasih sebelumnya, Abamama. Tapi maaf karna aku harus menolaknya. Ada sesuatu yang harus ku urus terlebih dahulu. Jadi silahkan lanjutkan pesta itu tanpa diriku."


Sang Raja mengernyitkan keningnya.


" Apa yang ingin kau lakukan, Jaemin-ah?"


Pangeran Jaemin tersenyum samar tak ingin menjawab. Lantas Sang Putra Mahkota bangkit berdiri di iringi tatapan keheranan Sang Raja.


" Terimakasih atas hidangannya, Jeonha. Saya harus pergi sekarang juga."



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang