21

2.9K 491 38
                                    


" Yang Mulia! Yang Mulia!" Pintu terbuka dan kasim Yoon masuk dengan tergopoh. Membuat kedua orang yang berada di ruangan itu mengalihkan perhatiannya dari buku ke kasim Yoon yang baru saja datang.


" Ada apa?" Tanya Pangeran Jaemin.


" Calon putri mahkota telah di tentukan, Yang Mulia!" Ujar sang kasim antusias.


" Hm. Begitu?" Respon sang putra mahkota sembari kembali menatap buku yang tengah ia baca.

" Ya! Siapa dia? Apakah sangat cantik?" Renjun bertanya antusias.


Kasim Yoon kini menoleh ke arah Renjun lalu mengangguk kuat.


" Putri pertama mentri peperangan, Yu Jimin. Calon putri mahkota kita terkenal sangat cantik di seluruh Joseon!"



Renjun yang ikut girang itu menoleh ke arah Pangeran Jaemin yang sama sekali tak terusik dengan kabar yang baru saja ia dengar itu, malah asik dengan bukunya.


" Yang Mulia, Selamat!" Ujarnya. Pangeran Jaemin mengangguk tanpa meliriknya.


" Setelah melalui beberapa pelatihan, tanggal pernikahan Yang Mulia akan segera di tentukan." Ujar kasim Yoon lagi yang tak sesemangat seperti di awal karna tau jika sang putra mahkota tidak begitu menyukai tentang perjodohan itu. Tapi apa yang mau di kata? Calon putri mahkota yang sebelumnya harus mati di tangannya sendiri, bagaimana Pangeran Jaemin bisa menerima begitu saja nasib yang di anggapnya sial itu.


*
*
*

Renjun menatap Pangeran Jaemin yang sedari tadi berdiam diri setelah menjadikan pahanya sebagai bantal. Putra mahkota Joseon itu tampak gelisah hingga membawanya menyelinap dan pergi ke sebuah bukit berumput yang di kelilingi ladang jelai.

" Apa yang sedang Yang Mulia fikirkan?" Tanya Renjun yang tak begitu nyaman dengan suasana sunyi itu.


Pangeran Jaemin membuka matanya lalu menatap Renjun yang menunduk menatapnya.


" Tidak sedang memikirkan apapun." Jawabnya dengan suara berat.


" Bohong." Balas Renjun.


Pangeran Jaemin tersenyum melihat wajah tak percaya Renjun.


" Aku hanya ingin bersantai, Injun-ah."

Renjun diam. Memang akhir-akhir ini Pangeran Jaemin sangat sibuk dengan kegiatannya. Hingga Renjun kembali berfikir, jika sang Putra Mahkota sesibuk ini, kenapa dulu mereka bisa bertemu dengan mudahnya?



" Yang Mulia?"


" Hm?"


" Aku jadi penasaran tentang sesuatu."



" Tentang apa itu?"


Renjun kembali memperhatikan wajah datar sang putra mahkota yang sudah kembali memejamkan matanya.


" Kenapa Yang Mulia ingin berteman denganku? Dengan rakyat jelata sepertiku?"


Pangeran Jaemin kembali membuka matanya.


" Apakah aku pernah mengatakan ini sebelumnya?"


" Tentang apa?"


" Tentang aku yang berfikir jika kamu itu cantik?"


Renjun tersentak kaget. Wajahnya memerah, antara malu dan tak terima.


" Ya! Aku seorang namja."


Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang