" Tidak merindukan keluargamu?"
Renjun yang sedang mengupas apel itu tersentak kaget lalu buru-buru menoleh menatap sang putra mahkota yang tadinya sibuk mengisi jurnal itu.
Sekian detik Pangeran Jaemin menunggu jawaban, namun pria manis berhanbok biru langit itu tak kunjung bersuara.
" Hei. Aku bertanya padamu, Injun-ah." Tegur sang putra mahkota yang di respon kaku oleh si penjawab.
" T-tentu saja aku merindukan mereka." Jawab Renjun.
" Kamu boleh mengunjungi mereka jika ingin." Ujar sang putra mahkota penuh perhatian. Tapi gelengan Renjun membuat pangeran Jaemin mengernyit.
" Kenapa?"
" Aku suka disini." Ujar Renjun pelan. Pangeran Jaemin mengangguk.
" Atau kamu ingin ke pasar?" Tanya pangeran Jaemin yang memang sudah tak ada lagi yang akan di kerjakannya, memilih mengajak sang teman mengobrol.
Namun gelengan kembali di dapatkannya.
" Untuk apa, Yang Mulia?"
" Kamu biasanya disana?" Pangeran Jaemin ragu dengan ucapannya.
" Aku kesana hanya untuk menjual atau membeli barang kebutuhan keluarga." Renjun kembali menjawab dengan pelan. Bohong jika ia tak rindu keluarganya. Ia sangat rindu. Tapi ia juga merasa keputusannya itu sudah baik karna ia nyaman disini. Pangeran Jaemin memperlakukannya dengan baik. Menempatkan dirinya berada di samping kasim Yoon ketika kunjungan-kunjungan resmi dan selalu mengajaknya pergi kemanapun berdua di kunjungan tak resminya.
" Aku akan membelikanmu apapun yang kamu mau." Tawar Pangeran Jaemin. Namun Renjun lagi-lagi menggeleng.
" Setelah ini Yang Mulia akan ada kunjungan ke istana Raja." Ujarnya.
" Kamu tau darimana?" Tanya Pangeran Jaemin mengernyit.
" Sanha memberitahuku."
" Kasim Yoon? Kalian terdengar akrab?"
Renjun tersenyum lebar. Menaruh pisau apel yang sedari tadi di genggamnya dengan kaku.
" Dia cukup menyenangkan. Dan ternyata kami seumuran." Ujarnya.
Pangeran Jaemin mengangguk. Kasim Yoon adalah kasim termuda di istana dan ia memilih sendiri kasim kepalanya itu.
" Buku-buku yang ku berikan bagaimana?" Tanya Pangeran Jaemin yang membuat Renjun bersungut, melupakan kesedihan yang beberapa menit lalu ia rasakan.
" Membosankan." Ujarnya.
Pangeran Jaemin tersenyum puas.
" Kamu harus menamatkan bukunya besok. Aku akan mengujimu." Ujarnya sembari menutup buku jurnalnya. Kepala Renjun tertegak hendak protes. Tapi senyuman sang putra mahkota membuatnya merinding.
" Lakukan dengan baik, Anak Manis." Peringatnya lengkap dengan pena tinta yang di acungkan ke arahnya.
*
*
*" Hei? Siapa yang berenang di awal musim dingin seperti ini?" Pangeran Jisung menatap danau kecil itu keheranan.
" Apa maksudmu, Jisung-gun?" Tanya Pangeran Hyunjin sembari melangkah lebih cepat meninggalkan Pangeran Jeno dan pangeran Junghwan di belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince | Jaemren ✔
Historical FictionWelcome to: 20th My Jaemren Fanfic " Crown Prince " Ps. Foto cover nyolong di pint.. Start : Sabtu 3 Juli 2021 Finish : Senin 23 Januari 2023