23

2.9K 499 15
                                    




" Yang Mulia??" Renjun terlihat cemas karna Pangeran Jaemin tak kunjung merespon panggilannya.


Sang putra mahkota terlihat pucat dan tatapannya terlihat kosong membuat Renjun yang semakin cemas itu akhirnya memberanikan diri untuk beringsut mendekati Pangeran Jaemin lalu menyentuh lengannya.



" Yang Mulia?" Panggilnya lagi ketika Pangeran Jaemin terlihat terkejut karna sentuhannya. Sang putra mahkota menoleh dan kembali terkejut melihat kehadiran Renjun yang tepat berada disisi kanannya.



" Injun-ah?"



" Yang Mulia. Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Renjun berhati-hati.



Pangeran Jaemin berusaha tersenyum.



" Tentang apa ini?" Tanyanya.



" Tentang berita hari ini. Apa semua itu benar?" Renjun tak hendak menambahi beban fikiran sang putra mahkota, tapi seperti tujuan semula, Renjun hendak membujuk sang putra mahkota untuk meninjau kembali keputusannya.



" Kamu sudah mendengar semuanya, Injun-ah." Jawabnya pelan.



" Yang Mulia. Bagaimana mungkin Yang Mulia bisa turun dari tahta dengan mudahnya? Ini tidak masuk akal, Yang Mulia."



Pangeran Jaemin menatap Renjun lamat.



" Aku juga berfikir seperti itu awalnya, Injunah. Tapi aku benar-benar jatuh cinta padamu sejak pertama kali kita bertemu. Awalnya aku berfikir jika itu hanya ilusi dari perasaanku saja, tapi tidak. Perasaan itu berkembang setiap harinya. Tiada hari tanpa aku memikirkan dan merindukanmu, Hwang Injun."




" Tapi Yang Mulia. Perasaan itu tidak mungkin ada." Lirih Renjun. Pangeran Jaemin menggeleng.



" Perasaan itu ada. Dan hanya aku yang merasakannya." Pangeran Jaemin tersenyum pahit.



Renjun mengeluh.



" Aku benar-benar tidak mengerti. Apa yang membuat Yang Mulia seperti ini. Cinta seperti apa yang Yang Mulia harapkan dariku yang seorang laki-laki, sama seperti Yang Mulia?"



Pangeran Jaemin membuang mukanya. Ucapan Renjun menyakiti hatinya.



" Injunah. Aku lelah. Bisakah kamu kembali ke ruanganmu?"



Renjun tersentak kaget.



" Yang Mulia.."




" Keluarlah selagi aku masih memintanya secara baik-baik, Injunah."



" Yang Mulia--"



Renjun memejamkan matanya ketika Pangeran Jaemin menariknya cukup kuat hingga tubuhnya harus bertubrukan dengan tubuh Pangeran Jaemin.



" Aku sudah memperingatimu, Hwang Injun." Suara Pangeran Jaemin yang terdengar lebih dalam dari biasanya membuat Renjun gemetar.



" Kamu benar-benar ingin membuatku menjadi semakin jahat ya?"


Renjun bisa merasakan jemari Pangeran Jaemin kini membelai pipinya, bahkan setelahnya nafas hangat sang putra mahkota bisa Renjun rasakan di kulit wajahnya.



" Aku benar-benar mencintaimu, Hwang Injun. Dan perasaan ini membuatku benar-benar tersiksa." Suara dalam itu tak begitu Renjun dengar karna rasa takut kini menguasainya. Ingatan tentang bagaimana sang pangeran meninggalkan seluruh tanda di tubuhnya kembali terulang.



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang