" Tinggal di istana??" Kaget sang putra mahkota.
Renjun mengangguk tanpa keraguan.
" Ye. Saya ingin tinggal di istana, Yang Mulia."
Pangeran Jaemin terdiam beberapa saat sebelum kembali berbicara.
" Tentu saja aku bisa mewujudkan keinginanmu itu, Injun-ah? Kundae, wae? Wae geurae? Apakah kamu mempunyai masalah dengan keluargamu atau bagaimana?"
Renjun buru-buru menggeleng.
" Tentu saja tidak, Yang Mulia. A-aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya tinggal di istana."
" Lalu bagaimana dengan keluargamu?" Tanya Pangeran Jaemin lagi.
" Tentu saja aku sudah memberitahu mereka, Yang Mulia. Mereka tentu mengizinkanku." Renjun kembali berucap tanpa keraguan.
Pangeran Jaemin mengangguk paham.
" Apakah kamu ingin menjadi prajurit kerajaan?" Pangeran Jaemin kembali bertanya. Sang putra mahkota penasaran, apa yang sebenarnya Renjun inginkan, jadi ia akan mengujinya.
" Nngg??" Renjun tampak bingung.
" Kamu bisa berkuda?"
Renjun menggeleng.
" Berpedang?"
Renjun kembali menggeleng.
" Memanah?"
Renjun kembali menggeleng.
" Yang Mulia tau bagaimana kemampuanku. Aku sangat payah dalam hal-hal keterampilan seperti itu." Renjun mengembangkan tangannya. Pangeran Jaemin mengangguk, mana mungkin laki-laki berbadan kecil berparas cantik itu ingin mendaftar menjadi prajurit istana.
" Bagaimana dengan kasim?"
" Bukankah kasim tidak boleh menikah seumur hidupnya?" Tanya Renjun. Pangeran Jaemin mengangguk. Renjun reflek menggeleng.
" Aku ingin menikah." Jawabnya pelan.
" Sedikit rumit." Gumam sang putra mahkota pura-pura berfikir. " Karna meskipun aku adalah seorang putra mahkota, aku tidak bisa membawa semua orang ke istana tanpa alasan."
Renjun meremas tangannya gelisah.
" Jikalau aku ingin memintamu untuk menjadi pengawal pribadiku, itu tentu saja tidak mungkin. Sepertinya aku yang akan menjagamu kemanapun kita pergi--" Pangeran Jaemin diam-diam tersenyum saat melihat Renjun yang semakin gelisah.
" -Sebenarnya ada pekerjaan yang ku fikir cocok untukmu, Injun-ah." Lanjut Pangeran Jaemin. Renjun mendongak, dengan tatapan bertanya-tanya ia menunggu kelanjutan ucapan sang putra mahkota. Tapi ternyata sang putra mahkota juga terlihat tengah menunggu responnya hingga.
" Pekerjaan apakah itu, Yang Mulia?" Tanya Renjun akhirnya.
" Dayang. Karna kamu namja yang cantik, Injunah." Pangeran Jaemin menjawab dengan senyum menawannya.
Renjun yang sedari tadi berwajah serius itu tampak mengendurkan ekspresinya. Beban fikiran yang selama berhari-hari ia rasakan rasanya sedikit terangkat karna godaan dari sang putra mahkota.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince | Jaemren ✔
Historical FictionWelcome to: 20th My Jaemren Fanfic " Crown Prince " Ps. Foto cover nyolong di pint.. Start : Sabtu 3 Juli 2021 Finish : Senin 23 Januari 2023