18

3.5K 564 17
                                    



" Tinggal di istana??" Kaget sang putra mahkota.


Renjun mengangguk tanpa keraguan.



" Ye. Saya ingin tinggal di istana, Yang Mulia."



Pangeran Jaemin terdiam beberapa saat sebelum kembali berbicara.



" Tentu saja aku bisa mewujudkan keinginanmu itu, Injun-ah? Kundae, wae? Wae geurae? Apakah kamu mempunyai masalah dengan keluargamu atau bagaimana?"


Renjun buru-buru menggeleng.


" Tentu saja tidak, Yang Mulia. A-aku hanya ingin merasakan bagaimana rasanya tinggal di istana."



" Lalu bagaimana dengan keluargamu?" Tanya Pangeran Jaemin lagi.


" Tentu saja aku sudah memberitahu mereka, Yang Mulia. Mereka tentu mengizinkanku." Renjun kembali berucap tanpa keraguan.



Pangeran Jaemin mengangguk paham.


" Apakah kamu ingin menjadi prajurit kerajaan?" Pangeran Jaemin kembali bertanya. Sang putra mahkota penasaran, apa yang sebenarnya Renjun inginkan, jadi ia akan mengujinya.




" Nngg??" Renjun tampak bingung.



" Kamu bisa berkuda?"



Renjun menggeleng.



" Berpedang?"



Renjun kembali menggeleng.



" Memanah?"



Renjun kembali menggeleng.



" Yang Mulia tau bagaimana kemampuanku. Aku sangat payah dalam hal-hal keterampilan seperti itu." Renjun mengembangkan tangannya. Pangeran Jaemin mengangguk, mana mungkin laki-laki berbadan kecil berparas cantik itu ingin mendaftar menjadi prajurit istana.



" Bagaimana dengan kasim?"



" Bukankah kasim tidak boleh menikah seumur hidupnya?" Tanya Renjun. Pangeran Jaemin mengangguk. Renjun reflek menggeleng.


" Aku ingin menikah." Jawabnya pelan.



" Sedikit rumit." Gumam sang putra mahkota pura-pura berfikir. " Karna meskipun aku adalah seorang putra mahkota, aku tidak bisa membawa semua orang ke istana tanpa alasan."


Renjun meremas tangannya gelisah.


" Jikalau aku ingin memintamu untuk menjadi pengawal pribadiku, itu tentu saja tidak mungkin. Sepertinya aku yang akan menjagamu kemanapun kita pergi--" Pangeran Jaemin diam-diam tersenyum saat melihat Renjun yang semakin gelisah.



" -Sebenarnya ada pekerjaan yang ku fikir cocok untukmu, Injun-ah." Lanjut Pangeran Jaemin. Renjun mendongak, dengan tatapan bertanya-tanya ia menunggu kelanjutan ucapan sang putra mahkota. Tapi ternyata sang putra mahkota juga terlihat tengah menunggu responnya hingga.


" Pekerjaan apakah itu, Yang Mulia?" Tanya Renjun akhirnya.


" Dayang. Karna kamu namja yang cantik, Injunah." Pangeran Jaemin menjawab dengan senyum menawannya.


Renjun yang sedari tadi berwajah serius itu tampak mengendurkan ekspresinya. Beban fikiran yang selama berhari-hari ia rasakan rasanya sedikit terangkat karna godaan dari sang putra mahkota.



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang