10

4.8K 758 8
                                    


" Dimana rumahmu? Aku akan mengantarkanmu sampai ke rumahmu." Ujar pangeran Jaemin saat mereka memasuki desa yang tadi di sebutkan oleh si pemuda Huang.

Renjun yang masih di papah oleh sang pangeran itu pun menggigit bibirnya gugup sebelum menjawab.


" Tidak perlu, Doryongnim. Aku bisa pulang sendiri. Terimakasih karna tuan muda mau mengantarkanku dan mengobati lukaku." Ujarnya sembari melepaskan pelukannya di lengan sang putra mahkota yang sampai sekarang masih di anggapnya sebagai bangsawan biasa itu.

" Tidak Injun-ah. Aku akan mengantarkanmu dan menjelaskan situasimu-"


" Aku bukan anak kecil, Tuan Muda. Aku bisa menjelaskannya kepada keluargaku. Sekarang anda bisa pulang. Keluarga anda pasti akan sangat mencemaskan anda." Renjun bersikukuh. Tapi pangeran Jaemin tidak memperdulikan hal itu. Karna meskipun ia tau ia akan di hukum karna pergi tanpa sepengetahuan Raja, akan tetapi ia mempunyai informasi yang lebih penting lagi untuk di sampaikan. Yaitu sarang perampok yang selama ini mereka cari.


" Mereka tidak akan mengkhawatirkanku-"


" Tapi lukamu juga butuh perawatan!" Sentak Renjun geram karna pemuda di depannya itu sangat keras kepala. Lukanya bahkan jauh lebih parah dari luka Renjun, tapi pemuda itu sama sekali tidak terlihat kesakitan padahal Renjun separo mati berusaha menahan diri untuk tidak mengeluh kesakitan setelah melihat parahnya luka dari teman bangsawannya itu.


" Kita akan berobat ke Euiwon di desamu ini. Tapi kita harus ke rumahmu terlebih dahulu. Takutnya ayahmu mencarimu kemana-mana."



Renjun teramat jengkel sekarang. Kenapa si bangsawan bodoh ini sangat bebal?! Hardiknya di dalam hati.


Renjun berusaha menahan rasa jengkelnya dengan menghela nafas keras.


" Baiklah! Terserah saja--"

Pangeran Jaemin tersenyum saat tau Renjun ternyata akhirnya menyerah.


"-- Tapi aku berbohong. Ini bukanlah desa tempat tinggalku." Lanjut Renjun membuat alis pangeran Jaemin terangkat.



" Lalu?"



Renjun menghela nafas berat. Terpaksa ia melanggar janjinya untuk tidak memberitahukan kediamannya kepada siapapun.


" Aku tinggal di atas gunung Gokcho."


*
*
*


" Kau benar-benar tidak gampang kelelahan, Doryongnim."


" Hm. Begitulah."


" Kenapa kau tidak kesulitan melewati jalan seperti ini?"


" Karna aku sudah terbiasa melewati medan jalan seperti ini saat masih menjalani pelatihan dahulu."




" Pasti pelatihanmu sangat berat."



" Benar, itu memang sangat sulit."



Renjun mengangkat wajahnya, memperhatikan area sekitar. Sebentar lagi mereka berdua akan sampai di rumahnya. Pemuda itu takut membayangkan kemarahan ayahnya atau paman Kim nanti karna ia sudah berani membawa oranglain ke rumahnya, terlebih lagi semalam dia tidak pulang.


" Benarkah kamu tinggal disini? Ini area hutan gunung yang berbahaya." Sekali lagi pangeran Jaemin memastikan. Tapi Renjun masih berlarut dengan fikirannya, dengan ketakutan-ketakutannya.



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang