15

3.9K 640 17
                                    


" Seja. Harus sampai kapan kau akan membuat ibumu ini harus terus-terusan mengkhawatirkanmu?"



Pangeran Jaemin menaruh cangkir tehnya perlahan sembari menatap ekspresi kesal sang ratu Joseon, lalu menghela nafas pelan sebelum menjawab.



" Eomma-mama tidak perlu mengkhawatirkanku-"



Brakk!



" Tidak perlu katamu?! Kau bilang aku tidak perlu khawatir di saat putra mahkota negeri ini masih saja belum mempunyai pewaris agung, ani! Bukan cuma pewaris agung! Bahkan negara ini belum mempunyai putri mahkota! Bagaimana ibu tidak akan mengkhawatirkannya!" Sentak sang ratu berapi-rapi.



" Eomma-mama.." Pangeran Jaemin menghela nafas pelan sebelum melanjutkan. " Berikan aku waktu sebentar lagi. Belum lama ini aku kehilangan tunangan--"




" Itu sudah berbulan-bulan yang lalu! Lalu apa yang kau harapkan dari keluarga seorang pengkhianat! Bisa saja sebelum kamu naik tahta, Heejin sudah lebih dulu meracuni dirimu--"



" Bagaimana mungkin keluarga Jeon akan melewatkan kesempatan emas itu, ibu. Jika Heejin menikah denganku, keturunan Jeon akan memiliki calon raja berikutnya. Bagaimana mungkin mereka akan menikamku yang merupakan menantu paling berharga mereka-- Pengkhianatan Jeon, aku masih tidak memercayai apa yang telah di tuduhkan kepada mereka. Tapi apa yang harus aku lakukan? Hatiku berkata jika itu tidak benar, namun pedangku telah memusnahkan seluruh keturunan Jeon dari negri ini termasuk calon putri mahkotaku."




Sang ratu memijat pelipisnya gelisah sebelum kembali menatap pangeran Jaemin.



" Ibu sudah berkali-kali memperingatkanmu tentang masalah ini, Seja. Apa kau lupa jika pangeran Jeno dan pangeran Hyunjin di dukung oleh para mentri untuk menggantikanmu menduduki tahta? Sekarang mereka mulai mendesak raja untuk mempercepat pernikahanmu-"



" Eomma-mama.." Sela pangeran Jaemin membuat sang ratu kini menatapnya putus asa. " Aku akan mempertimbangkannya-"



" Kalau begitu ibu akan memberikanmu kesempatan untuk memilih putri mahkotamu sendiri, Seja. Ibu sudah membuatkan daftar putri para bangsawan dan para mentri yang berada di belakang kita untuk kamu tinjau sendiri karna sebelumnya ibu juga sudah memperhatikan mereka jauh-jauh hari." Potong sang ratu dengan mata berbinar.


" Ya. Ibu bisa memberitahuku nanti setelah kepulanganku dari kunjunganku ke Sungkyunkwan"



Sang ratu mengangguk sumringah.



" Ibu sangat menantikannya. Ibu harap kamu tidak lagi menghindari pernikahan ini."



Sang putra mahkota menghela nafas pelan sebelum mengangguk membuat sang ibu tersenyum puas.



*
*
*



" Ya! Renjuna. Apa yang akan kita lakukan disini?" Sentak Junkyu saat Renjun kembali menariknya untuk bersembunyi.



Renjun yang sudah kembali mengintai dari balik pagar kayu itu menoleh jengkel ke arah Junkyu.



" Aku hanya penasaran saja. Apa yang anak para bangsawan itu pelajari disini. Kalau kau masih menjadi anak bangsawan, apakah kau akan belajar disini juga Junkyu-ya?"



Junkyu mengerucutkan bibirnya sesaat sebelum menggeleng.



" Entahlah. Aku juga tidak tau." Jawabnya. " Lagipula aku juga tidak tertarik. Aku lebih suka hidup bersama ayah, dirimu dan juga tuan Huang."



Crown Prince | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang