" Astaga! Kau tak apa, Tuan?"
Pangeran Jaemin mengangkat wajahnya untuk menatap pemuda berpakaian dan berwajah kumal yang menabraknya. Pemuda itu tampak cemas dan segera mengulurkan tangannya. Pangeran Jaemin menyambut uluran tangan si pemuda lalu tangannya di tarik untuk berdiri.
" Ya! Kau! Tunggu disana penipu!"
Saat sang Pangeran baru setengah berdiri, seorang pria paruh baya keluar dari kerumunan lalu berteriak menunjuk si pemuda yang kini tangannya tengah menarik tubuhnya.
Si pemuda kumal itu buru-buru menoleh lalu tanpa aba-aba menarik tangan Pangeran Jaemin untuk berlari bersamanya.
" Ya! Kau-" Pangeran Jaemin menghentikan teriakannya saat tubuhnya kembali di tarik melewati kerumunan orang-orang yang sedang berlalu lalang.
Pangeran Jaemin menoleh ke belakang untuk melihat pria paruh baya yang sebelumnya mengejar mereka yang sudah mulai tak terlihat karna terhalang kerumunan yang baru saja mereka lewati. Pangeran Jaemin mendapati dirinya sudah berlari keluar dari wilayah pasar dan terus berlari mengikuti si pemuda asing yang terus membawanya menyelinap di antara rumah-rumah penduduk.
Pangeran Jaemin menatap genggaman kuat tangan pemuda kumal bertubuh mungil itu di jemarinya. Tak lagi berniat protes karna kini keduanya sudah memasuki padang ilalang menuju wilayah hutan timur Hanyang.
" Sebenarnya kau ingin membawaku kemana?" Seru Pangeran Jaemin ketika mereka kini sudah hampir mendekati pinggiran sungai kecil beraliran deras.
Si pemuda kumal tak menggubrisnya hingga mereka sampai di pinggiran sungai. Si pemuda melepaskan genggamannya lalu menjatuhkan dirinya di rerumputan pinggiran sungai dengan nafas terengah. Wajahnya makin tak karuan karna peluh dan debu yang membuat wajahnya terlihat sangat kusam dan kumal.
" Hhh. Pak tua sialan. Hhh." Umpatnya sembari menetralkan detak jantungnya yang berdebar keras akibat terlalu jauh berlari.
" Apa yang terjadi denganmu?"
Renjun, si pemuda kumal mengangkat wajahnya lalu memperhatikan pemuda berpakaian bangsawan yang entah kenapa ikut di seretnya itu sejenak sebelum berdiri sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
" Em. Anu. Itu-"
" Kenapa kau menyeretku sampai kesini?" Tanya Pangeran Jaemin lagi.
" I-itu-- Astaga! Anda sama sekali tidak lelah, Doryongnim?! Saya saja rasanya ingin pingsan karna berlari sejauh ini." Kaget Renjun saat melihat pemuda berpakaian bangsawan di depannya itu tidak terlihat kelelahan sama sekali. Berbeda dengannya yang kini kesusahan meraup semua oksigen untuk mengisi paru-parunya.
" Memangnya kenapa kalau aku tidak lelah?" Tanya balik Pangeran Jaemin sembari mengangkat alisnya.
Renjun menatapnya takjub.
" Wahh. Berarti anda orang yang sangat kuat, Doryongnim."
" Lupakan. Sekarang ceritakan, apa yang terjadi kepadamu? Kenapa pria tua tadi mengejarmu?"
" Biarkan saya membasuh muka dulu, Doryongnim. Saya merasa sangat haus sekarang." Ujar Renjun sembari melangkah ke arah sungai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince | Jaemren ✔
Historical FictionWelcome to: 20th My Jaemren Fanfic " Crown Prince " Ps. Foto cover nyolong di pint.. Start : Sabtu 3 Juli 2021 Finish : Senin 23 Januari 2023