Satu tahun berlalu.
Minhyung menggeleng tak habis fikir menatap tubuh mungil berbalut hanbok merah muda yang tengah mengomel sembari mondar mandir di depan pagar kayu itu.
" Renjun-ah. Kamu yakin benar-benar tidak menyukai Pangeran Jaemin?"
Mendengar suara Minhyung, Renjun buru-buru berbalik.
" Kapan tepatnya Pangeran akan kembali?" Tanya Renjun tanpa mengindahkan pertanyaan dari sang penjaga pangeran. Wajahnya terlihat tak lagi hendak menahan kesabarannya yang memang sudah setipis kain hanboknya.
" Belum dua hari Pangeran Jaemin tak kembali, Renjunah."
" Lalu kenapa harus dua hari?? Dia bahkan tak meminta izin terlebih dahulu padaku." Renjun mengerang kesal. Matanya melotot.
" Jika kamu sekhawatir itu, kenapa tak kunjung membalas perasaannya?" Tanya Minhyung santai. Tangannya kembali memperbaiki tali busur panah yang sedari tadi di kerjakannya.
" Berhenti mengalihkan percakapan, Hyung!" Ketus Renjun.
" Aku hanya merasa kamu terlalu cemas berlebihan hanya karna mengkhawatirkan seseorang yang sudah ribuan kali kamu tolak perasaannya, Renjunah."
Renjun mengerang. Ia tak ingin membahas tentang segala jenis perasaan yang memusingkan itu.
" Jadi tepatnya kapan Pangeran akan kembali??" Tanpa peduli, Renjun terus mendesak mantan pengawal pribadi Putra Mahkota itu.
" Astaga. Aku juga tidak tau, Renjunah. Salahmu kenapa pergi ke desa tanpa mengatakan apapun kepada kami berdua."
Renjun kembali melotot.
" Aku hanya ingin membeli beberapa buku!" Ketusnya. " Lalu apa salahnya dia menungguku kembali sebelum pergi? Sepenting itukah urusannya hingga harus pergi tanpa mengabariku terlebih dahulu?!"
Minhyung menghela nafas dalam.
" Aku juga tidak tau, Renjun. Sekarang lebih baik kamu membereskan rumah dan menunggu Pangeran pulang dengan tenang."
Renjun menggeleng, menolak. Ia tak bisa melakukan kegiatan apapun jika sedang cemas seperti ini. Salah Jaemin, baru kali ini Jaemin pergi lebih dari satu hari dan ternyata itu cukup membuat Renjun gelisah.
Dengan langkah tergesa, ia menghampiri Minhyung yang sudah tak lagi mengacuhkan atensinya.
" Hyungnim. Sebenarnya kemana perginya Pangeran?" Tanyanya. Kali ini suaranya melunak. Minhyung mendongak, menghela nafas pelan sebelum menjawab.
" Dia pergi ke perbatasan--"
" Aku kembali."
Renjun dan Minhyung buru-buru menoleh ketika suara berat itu menginterupsi pembicaraan mereka.
" Ya! Anda benar-benar keterlaluan Yang Mulia!" Renjun bergegas menyongsong kedatangan Jaemin yang di sambut senyuman lebar dari sang pangeran.
" Kenapa pergi tanpa mengabariku!"
Bugh!
" Akh! Maaf." Jaemin meringis ketika Renjun meninju dadanya. Sang pangeran berusaha melindungi dadanya ketika Renjun kembali hendak melayangkan tinjunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crown Prince | Jaemren ✔
Historical FictionWelcome to: 20th My Jaemren Fanfic " Crown Prince " Ps. Foto cover nyolong di pint.. Start : Sabtu 3 Juli 2021 Finish : Senin 23 Januari 2023