2 9

8.9K 1.3K 314
                                    




seperti janji akuw, enjoy!

••

Sudah lima kali jatuh cinta, empat kali patah hati, empat kali move on, nyatanya berpisah dengan Renjun sementara waktu adalah hal tersulit yang pernah Donghyuck alami. Terlalu terbiasa bersama serta memandang paras manis itu membuat Donghyuck begitu rindu. Baru satu hari saja dirinya menginjakkan kaki di Gwangju, Donghyuck sudah merindukan Renjun.

Bagaimana jika memendam rindu selama tiga bulan nanti? Donghyuck hanya berharap dia sanggup bertahan untuk tidak menghubungi Renjun lebih dulu, setidaknya sampai hari pernikahan Jisung dan Chenle nanti.

Donghyuck memang sudah memutuskan dan menetapkan hati untuk tidak menghubungi Renjun selama bertugas di Gwangju. Ia benar-benar melakukan saran dari Wendy, memberi Renjun waktu untuk berpikir dan merenungi bagaimana perasaan Renjun pada dirinya. Lain halnya jika Renjun menghubunginya lebih dulu, Donghyuck akan dengan senang hati membalas.

Apalagi jika Renjun mengatakan tiga kata keramat : aku rindu padamu, Donghyuck pastikan dirinya akan mengambil penerbangan pertama ke Seoul hari itu juga.

Tentu saja atas seijin Mark dan Woojin. Kalau mereka tidak mengijinkan, Donghyuck akan mengupayakan sampai mereka memberi izin. Kecuali, jika ancaman dipecat dilayangkan, Donghyuck tidak berani. Ia masih membutuhkan pekerjaannya untuk menghidupi Renjun dan anak-anak mereka nanti.

Duh, mimpi Donghyuck sepertinya terlalu jauh.

Namun, sudah hampir sebulan ini menunggu, Renjun tidak juga menghubunginya. Mengirim pesan singkat saja tidak pernah. Yang Donghyuck dengar terakhir kali adalah kabar dari Bangchan. Rekan kerja Donghyuck itu mengatakan kalau Renjun kedapatan melamun di depan mesin fotokopi. Belum lagi ekspresi salah tingkah Renjun ketika Bangchan memanggilnya 'Mantan pacar Donghyuck'. Bangchan bilang, wajah Renjun memerah karena malu.

Duh, Donghyuck semakin ingin pulang ketika membayangkan bagaimana ekspresi Renjun. Gemas. Donghyuck ingin mencubit pipinya. Memeluk. Menciumnya kalau perlu.


"Kak Donghyuck!"


Donghyuck berjengit kaget ketika merasa lengannya diapit erat oleh seseorang. Lelaki itu menghela napas berat begitu menyadari siapa pelakunya. Minjeong, salah seorang perwakilan klien yang bekerja dengan Donghyuck selama di Gwangju. Kebetulan, gadis itu adalah sepupu dari istri kakaknya Jisung yang pernah dikenal Donghyuck di acara pernikahan sepupunya itu. Dia pun sempat menjodohkan Donghyuck dengan Minjeong, tetapi perempuan itu segera menolak karena sudah memiliki kekasih.

"Le—pas!" merasa risih, Donghyuck menyingkirkan kepala Minjeong yang hendak bersandar di bahunya dengan jari telunjuk.

"Ih, kak Donghyuck kenapa sih." Gadis itu terkekeh. Bukannya melepaskan, Minjeong justru mengeratkan apitannya pada lengan Donghyuck. "Dilarang menolak keberuntungan dari gadis cantik sepertiku." Katanya sambil tertawa puas, berbanding terbalik dengan Donghyuck yang mendengus kesal.

"Kau masih bisa bicara seperti itu setelah kekasihmu marah-marah padaku seperti kemarin?!"

Tawa Minjeong semakin keras. Terlalu keras, hingga perempuan itu melepas apitannya dari lengan Donghyuck, berganti memukuli bahu lelaki itu.

"Kekasihku itu sangat manis, kan?" goda perempuan itu yang hanya dibalas dengan cebikan dari Donghyuck.

Bagi Minjeong yang kekasihnya, Sungchan mungkin terlihat manis dengan sifat cemburuannya. Namun, tidak bagi Donghyuck yang nyaris saja menerima pukulan Sungchan yang bersabuk hitam karate. Semua berkat Minjeong yang memanfaatkan Donghyuck. Pantas saja perempuan itu terus saja mengupload fotonya di instagram, juga diam-diam mengupload foto dirinya sendiri di akun instagram Donghyuck. Ternyata Minjeong hanya ingin membuat kekasihnya cemburu. Alhasil, kekasih Minjeong segera terbang ke Gwangju hanya untuk membuat perhitungan dengan Donghyuck.

pretend ; hyuckren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang