1 4

10.1K 1.5K 216
                                    

🤗🤗


Setelah mengakhiri percakapannya dengan Jisung, Chenle beranjak ke tempat tidurnya. Menyingkap selimut tebalnya dan berbaring di dalamnya.

Baru hendak memejamkan mata, suara ketukan pintu mengalihkan perhatian Chenle. Tidak lama kemudian, kenop pintunya bergerak. Membuka daun pintu hingga menyajikan sosok Renjun yang melongok ke dalam kamarnya.

"Chenle," panggil Renjun setengah berbisik. "Boleh aku ikut tidur disini?"

Mendapat izin dari Chenle yang berupa anggukan kepala, Renjun buru-buru memasuki kamar adiknya. Setelah memastikan kalau pintu kamar sang adik benar-benar sudah tertutup, Renjun segera bergabung dengan Chenle di tempat tidur.

"Kenapa tiba-tiba gege ingin tidur denganku?" Komentar Chenle sembari menggeser tubuhnya agar Renjun bisa berbaring di sebelahnya.

"Hanya ingin." jawab Renjun singkat tanpa mengungkapkan alasan sebenarnya.

Sebenarnya, Renjun berakhir di kamar Chenle karena tiba-tiba alami insomnia. Pemuda itu sudah memejamkan mata berkali-kali, tetapi tidak kunjung berada di alam mimpi. Yang berputar di kepalanya justru Donghyuck dan semua ucapan lelaki itu di acara pertunangan adiknya tadi pagi. Belum lagi wajah Donghyuck yang tengah tersenyum tiba-tiba saja muncul. Mengganggu waktu yang seharusnya digunakan Renjun untuk tidur.

Karena itulah, Renjun memutuskan untuk tidur bersama Chenle. Siapa tahu dengan tidur dikamar adiknya ini, pikiran Renjun kembali ke jalan yang benar. Serta bayangan Donghyuck tidak lagi mengganggunya.

"Ge ..."

"Hm?" Renjun menggumam dengan mata yang sudah terpejam.

"Aku rasa Donghyuck hyung itu sayang sekali padamu, ya?" Celetuk sang adik, sukses membuat mata Renjun kembali terbuka.

Renjun mengerjapkan kelopak matanya perlahan. Melirik ke arah Chenle sebentar, lantas menatap langit-langit kamar sang adik.

"Tentu saja. Dia kan kekasihku." Ujar Renjun menanggapi. Entah mengapa ada desiran aneh yang hadir ketika mengucapkan hal itu. Karena, Renjun sendiri tidak yakin.

Mana mungkin Donghyuck menyayanginya seperti yang disebutkan oleh Chenle? Pacaran saja mereka hanya pura-pura.

"Apa gege tidak ada niatan untuk melanjutkan hubungan kalian seperti aku dan Jisung?" Chenle segera membungkam mulutnya begitu selesai melontarkan sebuah pertanyaan yang begitu sensitif untuk Renjun.

Menyadari perubahan rona wajah sang kakak, Chenle buru-buru menambahkan. "Bukan maksudku menyuruhmu untuk cepat-cepat menikah dengan Donghyuck hyung, ge. Sungguh! Aku hanya kasihan pada Donghyuck hyung kalau terus gege gantungkan seperti ini."

Chenle menatap takut ke arah Renjun. Saat sang kakak sudah mengendurkan ketegangan di wajahnya, Chenle mendesah lega. Syukurlah, kesalahpahaman tidak lagi terjadi.

"Chenle-ah," suara Renjun menggumam lirih. "Berhenti mengurusi hubunganku dengan Donghyuck. Urusi saja persiapan pernikahanmu dengan Jisung." Lanjut Renjun.

"Aku kan hanya khawatir padamu, ge." Chenle memilin tepi selimutnya. "Aku hanya takut kejadian seperti Xiaojun ge terulang lagi."

Begitu nama Xiaojun disebut, gurat ketegangan Renjun kembali terlihat. Chenle tahu kalau nama Xiaojun sudah tidak boleh disebut lagi. Chenle tahu kalau itu akan membuka luka lama gege nya.  Akan tetapi, Chenle hanya ingin membuka mata Renjun . Agar penyesalan tidak terjadi kembali hanya karena Renjun terus menahan hubungannya dengan Donghyuck untuk berkembang.

"Dulu kau juga sempat menunda rencana pernikahan dengan Xiaojun ge, kan? Jangan sampai yang kali ini begitu juga. Kurasa Donghyuck hyung terlalu baik untuk kau lewatkan." Nasihat Chenle terakhir kali sebelum dia memejamkan mata. Meninggalkan Renjun yang masih terjaga sembari merenung.

pretend ; hyuckren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang