O6

12.4K 1.8K 328
                                    




Donghyuck menghela napas berat. Setelah berdebat dengan Renjun siang kemarin, akhirnya lelaki itu setuju untuk bersandiwara menjadi kekasih pemuda berparas manis itu.


Dan tadi pagi, Renjun menyerahkan surat perjanjian kekasih bohongan yang harus ditandatangani oleh Donghyuck. Surat perjanjian itu sendiri dibuat rangkap dua. Satu disimpan oleh Donghyuck, dan satu lainnya disimpan oleh Renjun.


Donghyuck kembali membaca isi surat perjanjiannya dengan Renjun, berikut peraturannya. Renjun membuatnya sendiri tanpa persetujuan Donghyuck. Untung saja tidak ada peraturan yang memberatkannya. Namun tetap saja, mau memberatkan atau tidak, hubungan mereka hanya sekadar sandiwara. Penuh kepura-puraan. Dan semua berkat ide brilian Donghyuck.



Donghyuck kembali mengacak rambut hazelnya dengan kasar sembari menggeram pelan. Selalu saja dia melakukan hal bodoh. Seharusnya, Donghyuck jujur sejak awal bahwa dirinya bersedia memulai hubungan yang normal dengan Renjun. Seharusnya, Donghyuck jujur sejak awal bahwa ucapannya di kereta waktu itu adalah serius.



Sekarang, semuanya sudah terlambat. Mau memperbaiki pun percuma. Mana mungkin Renjun percaya dengan Donghyuck, kalau sebelumnya lelaki itu menyatakan bahwa dirinya hanya bercanda dan tidak serius?



Benar kata orang, penyesalan selalu datang belakangan. Seperti yang saat ini Donghyuck rasakan. Ia menyesal karena tidak pernah melakukan sesuatu dengan benar.


Kalau diingat kembali, selama ini Donghyuck telah melewatkan banyak kesempatan.


Pertama, kasus cinta pertamanya, Somi. Donghyuck memang kerap menggoda gadis itu, menawarinya tumpangan ketika berangkat dan pulang sekolah, serta memberikan kode ketertarikan yang lain. Hanya saja, Donghyuck tidak hanya berlaku manis pada Somi saja. Ia berlaku manis juga pada semua teman perempuannya. Membuat Somi berpaling pada lelaki yang jauh lebih mengistimewakannya.



Untuk kasus Seungmin tidak jauh berbeda. Karena kebiasaan buruknya yang selalu tebar pesona itu, Seungmin mengurungkan niatnya untuk tertarik pada Donghyuck. Teman-teman Seungmin sendiri yang mengatakannya. Meski sebenarnya peran Hyunjin, sahabat (tidak) sejatinya Donghyuck sangat berpengaruh pada kasus ini. Ia lah yang menceritakan semua tabiat buruk Donghyuck. Membuat Seungmin berpaling pada Hyunjin.


Berbeda dengan Seungmin, kasus cinta ketiganya, Nancy lebih istimewa. Saat itu katakanlah Donghyuck sedikit khilaf karena menyukai kekasih orang lain. Jadi, bukan masalah kalau Donghyuck melewatkan yang satu itu pada akhirnya.


Akan tetapi, memiliki pengalaman yang banyak dengan kasus patah hati, tidak membuat Donghyuck belajar dan berubah. Ia kembali melewatkan kesempatan untuk dekat dengan Mina hanya karena merasa rendah diri jika harus bersaing dengan bosnya. Jika saja Donghyuck saat itu pantang menyerah mengejar Mina, mungkin dirinyalah yang akan bersanding dengan gadis itu. Bukan bosnya, Mark Lee.


Yah, sekali lagi Donghyuck menyesali semua hal yang dilewatkannya di akhir. Seperti saat ini. Menyesal karena sembarangan bicara. Yang paling parah, Donghyuck termakan omongannya sendiri. Sekarang dirinyalah yang harus menjadi kekasih bohongan Renjun.


Padahal, menjadi kekasih sungguhan pun Donghyuck mau.





Asalkan Renjunnya bersedia, sih.





"P-perrr-j-jannn-j-ji-an ke-k-ka-s-sih bo-hong ... an?"




Donghyuck terkesiap saat mendengar suara anak kecil tengah mengeja judul surat perjanjiannya dengan Renjun. Lelaki itu segera merebut kertas yang entah sejak kapan berpindah tangan kepada tangan seorang anak lelaki berseragam TK-putih biru. Anak bosnya dari pernikahannya yang pertama, Lee Uju .




pretend ; hyuckren ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang