Red String Of Fate

Chapter 39

Seorang pria tengah duduk berlutut bersama istri dan seorang anaknya disuatu malam yang dingin. Mereka bertiga nampak ketakutan karena saat ini sang vampire sedang berjalan mengelilingi mereka bertiga.

Sang vampire lalu mendekati putra semata wayang mereka yang baru beranjak remaja dan mencengkeram lehernya dengan begitu erat

"Kau mengerti Xiao Wei?" tanya sang vampire sambil mencengkeram leher putranya yang baru berumur tiga belas tahun dengan erat

"S-saya mengerti Tuan" ujar Xiao Wei dengan ekspresi wajah ketakutan ketika melihat leher anaknya dicengkeram erat oleh sang vampire yang membuat remaja laki - laki itu menangis ketakutan

Sedangkan ibu dari sang remaja laki - laki hanya bisa pasrah dan menangis tersedu - sedu begitu melihat anaknya dijadikan jaminan oleh sang vampire

Ini merupakan kali kedua Gwi mendatangi rumah keluarga Wang dan memaksa sang kepala keluarga untuk bersekutu dengannya. Tujuannya apalagi jika bukan untuk membunuh salah satu dari dua orang yang ia tengah incar, yaitu Na Jaemin dan Wong Yukhei.

Xiao Wei sendiri merupakan salah satu prajurit kelas menengah yang hapal seluk beluk keadaan istana. Itu karena dia adalah salah satu anak buah Wong Yukhei ..

Jangan ditanya bagaimana sang vampire - Gwi mengetahui identitasnya dan memilihnya untuk bersekutu secara paksa dengannya.

Masa hidupnya yang lebih dari satu abad membuatnya kaya akan pengalaman dan pengetahuan ..

Awalnya Xiao Wei menolak mentah - mentah "penawaran" tersebut. Namun setelah vampire tersebut melancarkan ancamannya, mau tak mau Xiao Wei menuruti permintaan sang vampire. Jika Xiao Wei sukses, maka ia akan dilimpahi harta oleh sang vampire dan melepaskan mereka bertiga.

Namun sebaliknya bila ia gagal maka nyawa anggota keluarganya menjadi taruhannya ..

Tentu saja awalnya Xiao Wei menolak mentah - mentah tawaran tersebut. Ia memang prajurit kelas menengah, dan kehidupannya walaupun tidak bisa dibilang kaya raya namun dirasa berkecukupan. Lagipula ia merupakan abdi yang setia kepada pimpinan dan negerinya.

Namun keyakinannya itu goyah tatkala sang vampire mengancam akan membunuh seluruh anggota keluarganya, yang dimulai dari putra semata wayangnya.

Xiao Wei tidak mempunyai pilihan lain. Dengan amat terpaksa akhirnya ia memenuhi ancaman vampire tersebut.

"Kesempatanmu hanya pada saat perayaan festival musim panas .. pemerintah pusat cukup cerdik untuk tidak merayakan festival musim panas pada malam hari" ujar sang vampire kembali berkata

"Namun mereka pun cukup bodoh untuk melonggarkan keamanan disekitaran alun - alun kota pada pagi hingga menjelang sore hari. Dan berdasarkan informasi yang kudapat, semua masyarakat termasuk para prajurit pun ikut merayakan festival musim panas"

"Kau tahu apa yang harus kau lakukan Xiao Wei .. jika kau gagal leher anak ini yang akan menjadi penggantinya" ujar sang vampire sambil tersenyum menyeringai kepada remaja laki - laki yang masih bercucuran air mata tersebut.

.

.

.

.

.

.

.

Disabtu pagi yang cerah Jaemin bersama dengan Renjun, Jungwoo, Taeyong, Ten Lee dan Hendery pergi ke paviliun khusus yang telah dipersiapkan untuk merias para prajurit yang mengikuti pesta kostum.

Paviliun yang telah disediakan tentu saja sedikit berbeda dengan prajurit biasa. Walau bagaimanapun juga keenam orang tersebut merupakan perwira tinggi dinegerinya masing - masing, sehingga perlakuannya pun sedikit berbeda.