Chapter 46

101 20 20
                                    

Disuatu malam yang dingin Jaemin tengah tertidur lelap dikamar tidurnya .. tidak seperti biasanya kali ini ia tidak tidur dikamar sang Jenderal pimpinan pasukan elite Red Ribbon - karena yang bersangkutan sedang bertugas keluar kota.

Sebenarnya Jaemin merasa jengah ketika harus tidur sekamar dengan sang Jenderal, namun apa mau dikata Yukhei bersikeras agar ia tidur sekamar dengannya dengan alasan demi keselamatannya.

Bahkan belakangan ini mereka telah berbagi ranjang ..

Lambat laun Jaemin merasa aman dan nyaman bila Yukhei berada disekitarnya. Sepertinya perlahan ia telah terbiasa dengan kehadiran Yukhei

Walaupun Jaemin merasa tidak enak terhadap rekan - rekan teamnya - meskipun ia tidak melakukan apa - apa dengan Yukhei. Atau belum. Mungkin ..

Terkadang Jaemin bertanya - tanya apakah Yukhei memang benar - benar mengkhawatirkan dirinya atau hanya merupakan salah satu cara agar ia dapat berdekatan dengan dirinya? entahlah ..

Jaemin sedang terlelap ketika tiba - tiba ia mengigau dengan gelisah ..

"Tidak" ujar Jaemin dalam mimpinya

"Aaah! sakit!"

"Tidaaaaaaak!" teriak Jaemin hingga ia benar - benar terbangun dari tidurnya dengan tubuh bersimbah keringat

Jaemin sontak bangun dari tidurnya dan mendudukan dirinya pada tempat tidurnya

Astaga! mimpi apa yang kualami barusan?!

Mengapa mimpi itu terasa begitu nyata?

Karena baru kali ini ia bermimpi akan hal yang mengerikan ..
Dan kali ini mimpinya amat berbeda dengan mimpi - mimpi yang pernah ia alami sebelumnya.

Dia melihat darah .. begitu banyak darah yang mengalir deras dari seorang wanita yang tengah mengandung. Namun sayangnya seperti mimpi sebelumnya - wajah wanita itu tidak begitu jelas, blur ..

Deru napas memacu dikeheningan malam hingga membuat dadanya naik turun ..

Ia lalu menarik nafas panjang agar lebih tenang dan untunglah tindakannya itu membuahkan hasil, karena kini Jaemin jauh lebih tenang daripada sebelumnya.

Namun tak lama ia berjengit karena merasakan sakit yang teramat dalam pada perut bagian bawahnya. Jaemin meringis kesakitan karena sakitnya itu bukan sekedar sakit perut biasa, namun sakit pada organ bagian dalamnya.

"Aaargh!" teriak Jaemin merintih kesakitan

Jaemin menahan diri agar teriakannya itu tidak bertambah kencang karena ia tidak ingin membangunkan rekan - rekan teamnya yang tengah tertidur lelap. Jadilah Jaemin mencengkeram kasurnya kuat - kuat seraya menahan rasa sakit yang semakin menjadi - jadi pada perut bagian bawahnya.

Keringat dingin segera keluar dari tubuhnya seraya mencengkeram kasurnya. Wajahnya nampak pucat pasi karena mati- matian menahan rasa sakit yang mendera tubuhnya hingga terasa lemas.

Dan sakitnya itu ibarat kehidupan yang tengah direnggut paksa dari dalam dirimu ..

Jaemin lalu menyadarkan tubuhnya pada dipan tempat tidurnya setelah meninggikan posisi bantalnya. Nafasnya masih nampak tersengal - sengal akibat rasa sakit yang ia rasakan sebelumnya ..

Ia lalu mengambil minyak cengkeh untuk dibalurkan pada perut bawahnya yang terasa sakit sambil perlahan memijatnya. Entah karena khasiat dari minyak cengkeh tersebut atau rasa sakitnya yang perlahan menghilang - tak lama sakit pada perut bawahnya perlahan - lahan mereda.

Ia terlihat sedikit kepayahan hingga memutuskan untuk membaringkan tubuhnya kembali pada tempat tidur. Mungkin dengan berbaring akan membuat dirinya lebih baik ..

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang