Chapter 63

55 16 0
                                    

Hari hampir menjelang malam ketika seluruh lentera dikediaman Yiren tiba - tiba padam. Yiren beserta kedua orang tuanya dan beberapa pegawai dirumahnya sontak panik dan sibuk mencari - cari korek api

"Ibu ada apa? mengapa semua lentera mati?" tanya Yiren keheranan

"Entahlah, semua pelayan sedang mencari korek api untuk menyalakan kembali lentera" jawab ibunda Yiren sambil meraba - raba dinding sekitarnya agar tidak menubruk

Tiba - tiba Yiren teringat akan Junhui. Anak laki - laki kecil itu pasti ketakutan karena keadaan rumah yang tiba - tiba menjadi gelap gulita. Ia lalu memutuskan untuk beranjak menuju kamar Junhui.

"Aku akan mengecek keadaan Junhui" ujar Yiren pada ibundanya

"Astaga! aku hampir lupa dengan Junhui! Yiren, tolong cek keberadaannya! dia pasti ketakutan" tukas ibunda Yiren dengan cemas

"Baik Ibu" ujar Yiren seraya melangkahkan kakinya dengan hati - hati menuju sayap barat rumahnya

Junhui yang sedang berada didalam kamarnya sontak lari menuju ke arah kamar bibi pengasuh ketika keadaan rumah menjadi gelap gulita. Walaupun masih tersisa sedikit cahaya diufuk barat, namun kondisi cuaca yang sedang dalam keadaan hujan angin membuat keadaan menjadi mencekam.

Bahkan suara gesekan angin yang berhembus kencang pun terdengar jelas dari arah luar jendela ..

"Bibi .. Bibi! Junhui takut!" ujar anak kecil laki - laki tersebut yang tiba - tiba masuk ke dalam kamar bibi pengasuh

"Tuan muda, tidak seharusnya tuan muda kemari!" ujar bibi pengasuh memperingatkan Junhui

"Tapi Junhui takut, Bi!" ujar anak kecil itu sambil berlindung dibelakang tubuh sang pengasuh yang setia mendampinginya dari sejak ia lahir

"Ayo Bibi antar ke kamar Tuan muda, Bibi akan mencari korek api agar lentera segera menyala kembali" ujar sang bibi pengasuh seraya membujuk Junhui agar kembali ke kamarnya

Namun Junhui tetap mengekori bibi pengasuh hingga akhirnya mereka bertemu dengan Yiren yang terlihat cemas karena tidak menemukan Junhui dikamarnya

"Junhui! ahh syukurlah .. Tante kira Junhui menghilang!" ujar Yiren nampak lega

"Tuan muda barusan lari ke kamar saya, Nona .. ia ketakutan karena semua lentera tiba - tiba padam" ujar bibi pengasuh dengan nada meminta maaf 

"Ahh .. maafkan Tante, Nak .. Tante dan para pelayan yang lain masih sibuk mencari korek api" ujar Yiren menenangkan Junhui yang terlihat ketakutan dengan kegelapan yang menyelimuti seantero rumah

"Nah, ayo ikut bersama Tante, Nak .. sebentar lagi semua lentera sudah menyala kembali" ujar Yiren menenangkan Junhui

"Bibi, bisakah Bibi membantu mencarikan korek api untuk menyalakan kembali lentera - lentera yang padam?" tanya Yiren pada bibi pengasuh

"Tentu Nona .. kebetulan saya tadi memang sedang mencari korek api" ujar Bibi pengasuh seraya mohon diri untuk mencari korek api tersebut

Bibi pengasuh pun tak lama segera menghilang dari hadapan Yiren dan Junhui ..

"Nah Junhui, mari ikut bersama Tante .. kita tunggu saja diruang tamu hingga semua lentera telah menyala" ujar Yiren dengan lembut sambil menuntun tangan anak laki - laki kecil itu dalam kegelapan

Untunglah masih tersisa sedikit cahaya senja dikaki langit sehingga Yiren masih dapat melihat keadaan sekelilingnya. 

Selang berapa lama kemudian semua lentera dikediaman Yiren pun telah menyala. 

Namun baru saja bibi pengasuh selesai menyalakan lentera pada ruang keluarga, sesosok wanita asing yang tiba - tiba hadir tak jauh dari tempat mereka bertiga berdiri.

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang