Chapter 50

126 19 7
                                    

Pasca Jaemin pingsan diruang pengobatan, Yukhei membawanya langsung ke kamar Jaemin yang membuat beberapa rekan - rekan teamnya yang kebetulan berada dipaviliun terlihat panik.

Sebenarnya Yukhei ingin membawanya ke kamarnya dan merawat Jaemin secara langsung. Namun ia sadar Jaemin pasti akan bertambah marah kepadanya.

Jadilah ia menitipkan Jaemin pada rekan - rekan team Hanguknya pada saat itu.

Beberapa rekan team Jaemin nampak bertanya - tanya mengapa kali ini Jaemin dibawa ke kamarnya alih - alih ke paviliun Jenderal Yukhei. Karena sebelum pergi bertugas ke kota Tianjin, Jaemin masih tidur dikamar sang pimpinan pasukan elite Red Ribbon itu pada saat ia terkena luka bacokan pada lengan kirinya.

Bahkan Renjun yang diam - diam mengawasi kedekatan keduanya terlihat sama bingungnya. Karena biasanya saudaranya itu terlihat protektif terhadap Jaemin sehingga Renjun hanya dapat menduga - duga saja.

"Apapun yang telah Jenderal Yukhei lakukan pastilah sesuatu yang amat fatal hingga membuat Jaemin marah besar" ujar Jeno terdengar lemah

Jeno berkata seperti itu karena sudah sangat hapal dengan tabiat sahabatnya itu ..

"Aku juga sudah berusaha menanyakan apa penyebab Nana marah besar kepada Gege, tapi ia bungkam seribu bahasa" ujar Renjun yang saat ini tengah duduk diruang rekreasi paviliun delegasi kerjaan Hanguk bersama Jeno disampingnya

"Sepertinya sesuatu yang bersifat amat pribadi hingga Gege tidak mau membicarakannya padaku" ujar Renjun kembali berkat

"Jaemin pun seringkali menyeretku dalam urusannya, seperti berpesan kepadaku agar mengatakan bahwa ia sedang tidur ketika Jenderal Yukhei datang menjenguknya" keluh Jeno

"Dan aku selalu menjadi alat baginya untuk melancarkan kebohongannya kepada Jenderal Yukhei. Jujur aku jadi tidak enak hati" tambah Jeno yang secara tidak langsung jadi ikut terlibat dalam perang dingin yang terjadi antara Jaemin dengan sang Jenderal

"Sebaiknya kita biarkan saja mereka menyelesaikan masalah pribadinya tanpa perlu kita turut campur" ujar Renjun yang diangguki oleh Jeno

"Kau benar"

.

.

.

Seperti saat ini, Jeno yang sudah angkat tangan membantu Jaemin yang terus membohongi Jenderal Yukhei akhirnya mempersilakan pimpinan pasukan elite Red Ribbon tersebut untuk menjenguk Jaemin dikamarnya - yang sontak hal itu membuat Jaemin kesal. Sehingga kali ini Jaemin benar - benar berpura - pura tidur begitu mengetahui Yukhei datang menjenguknya.

Selain karena tidak ingin bertemu dengan Yukhei, demamnya pun memang masih tinggi sehingga tak banyak yang bisa Jaemin lakukan selain berbaring dikamar tidurnya ..

Yukhei berjalan menghampiri tempat tidur Jaemin dengan perlahan agar tidak membuatnya terbangun ..

Yukhei tidak bodoh. Ia tahu Jaemin hanya berpura - pura tidur untuk menghindarinya, namun ia tidak peduli sekalipun Jaemin bersikap dingin kepadanya. Asalkan ia bisa melihat wajah Jaemin baginya saat ini sudah dirasa cukup.

Tentu saja Yukhei pun masih berharap kesalahannya dapat dimaafkan oleh Jaemin ..

Perlahan Yukhei pun duduk pada tepian tempat tidur Jaemin sambil berkata,

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang