Chapter 66

104 15 2
                                    

"Jaemin! Jaemin!" teriak Renjun disuatu pagi ketika Jaemin tengah bersiap untuk memulai aktivitasnya

Ia nampak lari tergopoh - gopoh disertai dengan deru napas yang tidak beraturan ketika pemuda Tiongkok itu memasuki paviliunnya yang kebetulan dipagi itu dalam keadaan sepi

"Ada apa Renjun-ssi?" tanya Jaemin keheranan karena tidak biasanya pemuda Tiongkok itu nampak terburu - buru

Jeno yang sedang menyeduh teh hijaunya tepat disebelah Jaemin pun sampai keheranan

"Kau harus ikut aku!" ujar Renjun sambil menarik tangan Jaemin

"Apa? ada apa memangnya?" tanya Jaemin terheran - heran

Namun Renjun tidak menggubris pertanyaan Jaemin - sebaliknya ia menarik lengan tangan Jaemin begitu saja hingga tubuhnya sedikit oleng

"Hei hei .. santailah .. aku akan ikut denganmu!" tanya Jaemin seraya bertukar pandang pada Jeno yang sama keheranannya dengan Jaemin. Bahkan Renjun mengacuhkan Jeno yang jelas - jelas memiliki hubungan "istimewa" dengannya

Jaemin lalu menyamakan langkahnya dengan Renjun yang setengah berlari

"Ada apa memangnya Ren?" tanya Jaemin disela - sela langkahnya

"Nanti!" ujar Renjun dengan ekspresi muka serius

Baru kali ini Jaemin melihat Renjun bertingkah demikian. Wajahnya nampak serius dan tegang. Apapun itu pastilah sesuatu yang sangat serius ..

Tak lama kemudian sampailah mereka diruang kerja Jenderal Yukhei yang saat ini sementara ditempati oleh Qian Kun sebagai wakil pimpinannya. Ternyata tidak hanya Jenderal Qian Kun saja yang ada disana, namun turut hadir pula Mayor Jenderal Ten Lee, Letnan Jenderal Dong Sicheng, Letnan Jenderal Xiao Dejun, Brigadir Jenderal Huang Guan Heng, dan Kolonel Liu Yang Yang.

Terbersit sedikit rasa heran pada diri Jaemin yang tak ia indahkan karena ekspresi semua orang dalam ruangan itu segera menarik perhatiannya. Mereka nampak tegang dan cemas. Jaemin jadi bertanya - tanya sendiri apakah gerangan yang telah terjadi?

Semua mata tertuju pada Jaemin sekarang ini. Ia menjadi gugup ketika rekan - rekan Tiongkoknya menatapnya seperti itu ..

Apakah yang telah terjadi?

"Jenderal Qian Kun apa yang terjadi?" tanya Jaemin yang entah mengapa dadanya seketika berdebar keras

"Duduklah Jaemin" ujar Qian Kun yang nampak kalut

Jaemin hanya menuruti perkataan sang wakil pimpinan pasukan Elite Red Ribbon tersebut

"Jaemin, beberapa saat yang lalu kami baru saja menerima surat dari Kaisar mengenai kondisi yang dialami oleh Jenderal Yukhei"

Deg!

Entah mengapa detak jantungnya semakin bertambah keras. Ia seperti mendapat firasat tidak enak mengenai hal yang akan disampaikan oleh Qian Kun ..

"Isi surat itu memerintahkan kami agar mengeksekusi Jenderal Yukhei karena kondisinya dinilai telah membahayakan semua orang"

"Dua hari yang lalu tabib yang akan mengobatinya terkena serangan Yukhei .. untunglah ada beberapa prajurit yang sedang bertugas yang mendengar teriakan permintaan tolongnya. Jika tidak mungkin nyawa tabib itu sudah pasti terancam,"

Wajah Jaemin sontak pucat pasi. Tubuhnya terhenyak pada kursi yang tengah didudukinya begitu mendengar perkataan sang wakil pimpinan pasukan Elite Red Ribbon tersebut.

Ia tertegun .. otaknya berusaha mencerna perkataan Qian Kun yang ditujukan padanya.

"Kau pun harus lebih hati - hati Jaemin .. Jenderal Yukhei yang sekarang bukanlah Jenderal Yukhei seperti yang kita kenal .. kewarasannya sudah diambil alih oleh racun vampire tersebut"

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang