Chapter 30

144 22 1
                                    

Malam sudah sangat larut ketika Yukhei baru saja tiba dirumahnya dan menemukan Jaemin yang tengah tertidur pulas pada kursi yang berada dikamar Junhui dengan sebuah buku yang halamannya terbuka. 

Sepertinya Jaemin tak sengaja tertidur ketika sedang membaca buku tersebut ..

Yukhei yang melihat gurat kelelahan pada wajah Jaemin seketika tersentuh melihatnya. Yukhei sebenarnya tak tega membangunkan Jaemin yang tengah tertidur pulas, namun tertidur dikursi dengan posisi badan yang menelungkup pada meja sangatlah tidak nyaman.

Dengan perlahan ia pun akhirnya mendekati sosok Jaemin ..

"Na" 

"Nana" ujar Yukhei sambil mengusap punggungnya dengan lembut - membangunkannya

Jaemin yang terbangun oleh suara Yukhei nampak terkejut dengan sosoknya yang tiba - tiba sudah berada dihadapannya

"Na, pergilah beristirahat .. aku akan menggantikanmu menjaga Junhui" ujar Yukhei penuh perhatian

"Maaf, sepertinya aku ketiduran" ujar Jaemin meminta maaf pada Yukhei seraya mengerjap - ngerjapkan matanya yang masih mengantuk

"Tidak perlu meminta maaf, sudah seharusnya kau beristirahat bukan?"

Jaemin melemparkan pandangannya kepada Junhui yang tengah tertidur pulas, lalu menghampiri tempat tidurnya. Ia mengecek dahi Junhui yang tengah dikompres. Sepertinya demamnya telah menurun. Setidaknya tidak sepanas seperti beberapa jam sebelumnya ..

"Aku akan mengambil air hangat untuk mengganti air kompresan yang telah dingin" ujar Jaemin pada Yukhei yang berada disampingnya sambil membawa baskom keramik.

Yukhei menganggukan kepalanya seraya memandang kepergian Jaemin dengan sedikit khawatir, lalu berpaling pada putra semata wayangnya yang tengah tertidur pulas.

Yukhei membelai pipi gembil putranya yang sedikit kemerahan akibat demam. Ia sangat bersyukur karena Jaemin membantunya untuk menjaga Junhui yang tengah sakit. Jika tidak, entah bagaimana kondisi Junhui sekarang ..

Dan semenjak Jaemin membantunya merawat Junhui yang tengah sakit, kondisi Junhui berangsur - angsur menjadi sedikit lebih baik. Pola makannya pun lebih teratur dan Junhui selalu menghabiskan makanannya tanpa tersisa. 

Wajah Junhui masih sedikit pucat dan tampak lemas, walaupun demamnya sudah tidak setinggi beberapa hari yang lalu.

Jaemin benar - benar mendedikasikan waktu luangnya untuk merawat Junhui yang mana Yukhei sangat berterima kasih padanya. Bahkan ia pernah memeregoki Jaemin tengah membacakan buku dongeng kepada Junhui untuk menghibur putranya yang sedang sakit.

Dibalik sosoknya yang merupakan perwira tinggi militer, Jaemin ternyata merupakan sosok laki - laki yang perhatian dan lembut ..

Tak berapa lama kemudian Jaemin datang dengan membawa baskom berisi air hangat. Ia segera meletakannya pada meja kecil disamping tempat tidur Junhui dan mengompres dahi Junhui setelahnya.

"Demamnya sudah mulai menurun .. sepertinya ada kemajuan terhadap kondisi kesehatannya" ujar Jaemin sambil menyentuh pipi Junhui dengan punggung tangannya

"Namun untuk sementara Junhui masih harus mengkonsumsi makanan yang lembut untuk menjaga kondisi ususnya" ujar Jaemin sambil melayangkan pandangannya pada Yukhei yang tengah memandangnya dengan seksama

Yukhei hanya menganggukan kepalanya menyetujui ucapan Jaemin

"Na, biarkan aku yang menjaga Junhui .. kau beristirahatlah" ujar Yukhei yang sedari tadi mengamati kantung mata Jaemin yang sedikit menghitam

Red String Of FateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang