Prolog

1.1K 73 10
                                    

"Cerai?"

Sunghoon terkekeh. "Kalau latihan drama jangan sama aku, aku enggak bisa mendalami peran kayak gini." ucap Sunghoon akan membuka map itu.

Kemudian senyumnya terhenti. Menatap Zahra yang menatap nya datar. "Aku berhenti jadi peran utama dalam hidup kamu. Silahkan cari pemeran pengganti."

Sunghoon mendekati Zahra. Melihat sebuah kertas dengan dua nama dan sudah tertera tanda tangan Zahra sebagai persetujuan atas berpisahnya Park Sunghoon dan Zahra Aura Lusian. Sunghoon yakin Zahra sedang bercanda.

Sreek sreek....

Sunghoon merobek kertas itu. Menatap Zahra dingin. "Coba bilang 'CUT' untuk adegan ini."

"CUT!!"

Pandangan Sunghoon dan Zahra beralih pada seorang lelaki yang datang dengan permen di mulutnya. Akhir-akhir ini dia menyukai permen rasa caramel.

"Lo datang diwaktu yang salah. Gue lagi ngomong serius sama Zahra." ucap Sunghoon datar.

Lelaki itu menghela napas tersenyum miring. "Tapi itu berhubungan sama gue."

Membuat Sunghoon menatapnya sinis. Ia sedang tidak mood untuk bercanda sekarang.

"Apa urusan lo? Zahra bukan siapa-siapa lo." geram Sunghoon yang ingin menghampiri lelaki itu.

Zahra menahan tangannya. Gadis itu menatapnya. "Aku cetak yang baru dan tanda tangan itu sebelum tanggal 28. Aku punya urusan lain setelah hari itu." ucap Zahra melepas tangannya yang semula menahan Sunghoon.

Sunghoon terdiam. 28 November itu peringatan ulang tahun pernikahan mereka. Mengapa Zahra melakukan itu?

"Hah, Zaa udah bercandanya. Ayo makan sama-sama. Aku udah lapar." ucap Sunghoon yang menarik tangan Zahra sambil terkekeh.

Zahra menahan diri tak melangkahkan kaki. Sunghoon menghela napas, Zahra serius sekarang? Apa ini? Apa Zahra benar-benar serius? Sunghoon harap tidak.

Lelaki itu datang mendekat dan menepis tangan Sunghoon yang memegang Zahra. "Pernikahannya tinggal 5 hari dari hari ini, tolong jangan mempersulit situasi." ucap Zahra pergi meninggalkan kedua lelaki itu.

"Nikah? Siapa yang nikah? Kamu? Sama siapa? Suami kamu kan cuma aku!" Zahra tak mendengarkan ucapan Sunghoon.

"TMI, Zahra nikah sama gue. Waktunya lo ucapin selamat. Selamat berbahagia dan-selamat tinggal. Lo harus datang ke pesta gue." jawabnya tersenyum miring menepuk pundak Sunghoon sebelum pergi mengikuti Zahra.

***

𝐖𝐡𝐚𝐭 𝐢𝐟 𝐰𝐞 𝐫𝐞𝐰𝐫𝐢𝐭𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐬𝐭𝐚𝐫𝐬?

𝐂𝐮𝐳 𝐭𝐡𝐞 𝐫𝐚𝐢𝐧 𝐛𝐞𝐜𝐨𝐦𝐞𝐬 𝐚 𝐫𝐚𝐢𝐧𝐛𝐨𝐰

-𝐒𝐮𝐧𝐠𝐙𝐚𝐚 𝟐

***

📌 Follow and add my story to your library if you like my story.

Thanks💙

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang