21. Terancam

232 36 9
                                    

"Gimana Dok?" tanya Sunoo pada dokter yang baru saja keluar.
 
"Istri anda harus dirawat intensif, penyakitnya aneh, kami masih mencoba untuk mendiagnosa penyakit pasien." jawab dokter tersebut dengan wajah yang setengah bingung, Sunoo bisa melihatnya.

**

Berjalan ditengah koridor panjang rumah sakit, Sunoo hanya tak tau harus bagaimana. Entah mengapa ia jadi kebingungan begini. Sunoo tak menyayangi Vira. Namun, disaat seperti ini Sunoo justru sangat mengkhawatirkan istrinya itu.

"Aku buat pancake coklat, mau coba?"

Tawaran pancake kemarin yang masih terbayang di kepala Sunoo. Pasalnya gadis itu tersenyum pada Sunoo sangat manis melebihi manisnya pancake yang Vira buat untuknya.

Sunoo terhenti untuk membuka kembali pesan gadis itu kemarin. Memesan coffee pada Sunoo dan lelaki itu langsung membelikannya saat itu juga. Sunoo menghela napas lalu tersenyum, di instagram pribadinya Vira mengunggah foto cup coffe yang dibelikan Sunoo untuknya. Lebih heran bagi Sunoo saat merasa bahwa seseorang akan meninggalkannya. Ada ketakutan semacam itu dalam hatinya. Ia juga tau mungkin Zea juga akan meninggalkannya nanti. Karena tujuan mereka kembali adalah untuk mengembalikan Zea. Mungkin juga karena itu, tapi Vira kini jatuh sakit tanpa sebab.

"Sun? Sunoo? Heh lo Sunoo kan?"

Heboh seseorang membuat Sunoo berbalik badan. "Wah, gila benaran teman gue."

Lelaki dengan wajah sumringahnya menghampiri Sunoo. Sunoo tersenyum melihat Riki berjalan kearahnya.

"Wah, apa kabar lo?" tanya Riki menepuk pundak Sunoo. "Baik, lo gimana?"

Riki menghela napas, "Baik, cuma belum nikah aja."

Sunoo terkekeh mendengarnya. Temannya itu memang sudah kebelet nikah dari tahun kemarin tapi hebatnya Riki bisa menunda keinginannya dan memilih untuk melanjutkan masa depannya dulu. Bagi Riki asal pacarnya sudah di-keep tidak akan masalah baginya.

Kedua lelaki itu berbincang sambil berjalan menyusuri lorong rumah sakit. Cuacanya cerah hari ini.

"Nanti direbut orang nyesal lo." balas Sunoo menakut-nakuti. Riki ikut terkekeh mendengarnya. "Emang ada yang lebih ganteng dimata dia selain gue?"

"Dia enggak bakalan kecantol yang lain, enggak ada yang seganteng gue katanya."

Sunoo menghela napas mendengar temannya itu. "Lagian, kalau dia direbut itu artinya cowok yang ngerebut lebih bisa ngebahagiain dia."

Riki berganti senyum lirih, hingga Sunoo mengerut dahi mendengarnya. "Lo ikhlas gitu aja?"

"Daripada gue nikah sama dia, dia enggak bahagia."

"Ya walaupun enggak karena terpaksa, kalau dia bisa lebih bahagia sama yang lain, kenapa enggak?"

"Gue mau dia lebih dari sekedar bahagia biasa."

Sunoo tersenyum hambar. "Gimana gue yang terpaksa? Enggak terpaksa aja enggak bahagia,"

"Kalau terpaksa disebut apa?"

"Menderita."

Satu kata yang keluar dari mulut Riki membuat Sunoo terdiam. Lelaki itu memikirkan bagaimana perasaan Vira selama ini. Menikah karena terpaksa, dan gadis itu menjalani hubungan yang tak harmonis bersama Sunoo. Lelaki itu sering mengabaikan Vira.

"Lo kenapa?" tanya Riki menyadari Sunoo yang berjalan sambil melamun.

"Enggak apa-apa."

"By the way, lo ngapain kesini?"

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang