8. Illusion is Gone

169 36 0
                                    

"AAAAARRRGGGHH!!"

"SUNGHOON"

Zahra melihat kembali sosok berdarah seperti yang ia lihat waktu itu. Zahra berusaha untuk lari meninggalkan tempat itu karena ia sangat takut.

"Akh"

Entah bagaimana ia terjatuh membuat lutut kirinya terluka–itu sangat perih. Zahra berusaha untuk lari. Entah hanya ilusi seperti ruangan gelap waktu itu atau bukan, Zahra hanya ingin berlari. Meneriaki dan terus memanggil nama Sunghoon. Berharap lelaki itu cepat datang.

Zahra sudah berlari jauh, seperti yang sangat ia takuti sosok berdarah itu tepat dibelakangnya. Jalanan terlihat sama. Pepohonan juga sama. Bahkan Zahra kembali melihat mobil Daniel ada dihadapannya. Padahal ia telah meninggalkan mobil itu tadi. Cukup jauh. Tapi ia kembali di tempat yang sama. Bahkan tawa sosok berdarah itu menghiasi telinganya membuatnya bergetar ketakutan.

Zahra tidak mampu untuk lari lagi. Tertatih berusaha untuk bersandar disebuah pohon.

"Hiks hiks, Sung-sunghoon tolong hiks. Pergi!!"

Zahra menangis terisak menutup wajah pucatnya diantara kedua lututnya yang lecet. Meyakinkan diri bahwa itu hanya bagian dari ilusi yang membuatnya ketakutan. Zahra mencoba menenangkan diri walau suara menakutkan itu masih memenuhi telinganya. Tidak peduli sosok berdarah tadi akan menyakitinya. Ia tidak bisa lari kemanapun karena tempat itu sama. Ia tetap akan kembali ketempat semula.

***

Cup

Daniel tersenyum kecil. Mengecup kening Zahra. Gadis itu terbaring lemah. Ia tidak akan bisa mendapatkan kesempatan langka itu jika Zahra sedang sadar. Menunggu gadis itu lebih dari satu jam sekarang.

Sedangkan Sunghoon yang baru saja datang dan disuguhkan dengan pemandangan seperti itu. Melihat Daniel menyentuh Zahra saja sudah membuatnya kesal, apalagi menciumnya seperti tadi.

"Mau mati ternyata!" geram Sunghoon yang datang menghampiri Daniel.

Bugh!

Sunghoon meninju rahang sebelah kanan Daniel membuat lelaki itu kaget dan meringis menahan sudut bibirnya yang langsung lebam.

"Beraninya lo sentuh milik gue!" teriak Sunghoon.

Jake yang baru saja datang berusaha menghentikan Sunghoon.

"Maju sini lo!" tantang Sunghoon yang benar-benar marah. "Hoon udah!"

"Hah, kenapa? Baru gue cium belum gue apa-apain." sinis Daniel tersenyum licik.

"Arghhh! Kurang ajar!" Sunghoon menendang dada Daniel hingga lelaki itu membentur dinding.

"Sunghoon udah! Berhenti, biarin dia pergi." cegah Jake yang menahan Sunghoon. Entah mengapa Daniel tak melawan.

Jake bisa melihat Sunghoon yang benar-benar menatap Daniel dengan tatapan penuh kebencian. Tapi lelaki itu hanya tersenyum seakan kemarahan Sunghoon tak membuatnya takut.

"Gue mau lihat gimana hancurnya seorang Park Sunghoon kalau sampai miliknya ini jadi milik gue." pancing Daniel.

Sunghoon tersenyum kecut melepaskan diri dari Jake. "Gue pastiin lo enggak akan lihat dunia ini lagi." kecam Sunghoon.

"Jelas karena gue punya dunia baru sama Zahra," balasnya tersenyum. "Kan?"

Baru saja Sunghoon ingin memukul kembali Daniel, Zahra terbangun memegang kepalanya. Benar-benar pusing, Zahra mendengar keributan. Bahkan seperti mimpi.

"Zahra?" Sunghoon menghampiri Zahra yang berusaha bangkit lalu memeluk gadis itu. "Zahra kamu enggak kenapa-napa kan?"

"Sunghoon?"

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang