9. Anywhere, I Would've Followed You

165 34 2
                                    

Klik!

Zahra melihat Sunghoon yang berbaring ditempat tidur. Dengan pakaian yang masih sama seperti yang ia kenakan tadi pagi. Menutup mata dengan lengan kanannya. Entah mengapa Sunghoon bisa ada diruangan yang gelap seperti ini. Sunghoon hanya diam, Zahra rasa lelaki itu tidak tidur. Bahkan posisi berbaring Sunghoon juga salah.

Zahra berjalan pelan menghampiri Sunghoon.

"Sunghoon?" panggilnya pelan, berusaha mengintip apa lelaki itu tidur atau tidak.

Bahkan jas Sunghoon masih belum dilepaskan. Zahra duduk disebelah Sunghoon. Tersenyum kecil mendekatkan wajahnya melihat Sunghoon. Lelaki yang sangat tampan, tidak disangka Sunghoon menjadi miliknya. Perlahan Zahra ingin membuka dasi Sunghoon. Tapi Sunghoon terkejut ketika Zahra menyentuhnya.

Sunghoon bangkit karena menyadari keberadaan Zahra. Sunghoon tidak menyangka Zahra akan menghampirinya kesini. Ia kira Zahra tidak akan kesini karena bisa saja gadis itu masih trauma. Tapi Zahra melakukan itu demi Sunghoon. Zahra menatap mata Sunghoon. Sunghoon terdiam, membalas tatapan gadis itu sebentar kemudian bangkit dan pergi dari sana.

Zahra mengerutkan kening melihat Sunghoon yang keluar dari apartemennya. Zahra bergegas mengejar Sunghoon.

"Sunghoon! Kamu enggak pulang?" tanya Zahra yang menahan tangan Sunghoon.

Diluar apartemen tepatnya disamping jalan sekarang. Sunghoon meninggalkannya sendiri di apartemen tadi. Sunghoon melepaskan genggaman tangan Zahra darinya. Kembali melanjutkan langkahnya.

"Sunghoon!" teriak Zahra menghentikan Sunghoon yang ingin masuk ke mobil.

Sunghoon menghela napas berbalik melihat kearah Zahra. Melempar kunci mobilnya hingga jatuh tepat di depan kaki Zahra. Zahra membulatkan mata melihat kunci yang dilempar Sunghoon. Apa maksudnya? Sunghoon membiarkannya pulang sendiri?

"Bawa mobilnya pulang." ucap Sunghoon dingin, lelaki itu pergi meninggalkan Zahra.

"Kamu kenapa? Aku salah banget ya? Kenapa kamu sampai semarah ini?" tanya Zahra menangis.

Lagi-lagi menghentikan langkah Sunghoon. Tapi lelaki itu kembali melanjutkan langkahnya tak peduli. Zahra berjalan pelan mengikuti langkah Sunghoon.

"Kenapa? Aku bahkan nunggu kamu berjam-jam Sunghoon. Aku pulang sendiri dan aku cari kamu,"

"Aku enggak terima tawaran Daniel cuma buat jaga perasaan kamu,"

"Aku tau aku salah enggak dengerin kata kamu, maaf."

Berjalan dengan pelan, Zahra terus bicara walau langkahnya tertinggal cukup jauh. Sunghoon masih mendengar jelas suaranya karena jalanan yang sepi.

"Kamu bilang kalau aku enggak punya Jake, aku punya kamu. Kamu bilang jangan jalan sendirian kalau lagi sedih, kamu bilang aku harus pergi ke kamu kan kalau capek? Kenapa yang kamu pergi menjauh?" tanya Zahra terisak. "Aku akan terus ikutin kamu, enggak pernah ada yang namanya ujung dunia."

"Kamu enggak pernah bisa pergi keujung dunia itu, aku pasti ikutin kamu Sunghoon!"

Dalam langkahnya, Sunghoon mengingat ia pernah mengucapkan kata-kata itu pada Zahra. Dan sekarang kembali hujan. Bagus, bahkan Zahra tidak akan tau Sunghoon sedang menangis karena hujan yang membasahi mereka.

"Seperti mimpi di musim dingin. Zahra akan berakhir bersamanya kembali. Seperti malam di musim dingin, Zahra mendapat kehangatannya kembali."

Sunghoon terhenti disana. Dengan tatapan kosongnya. Zahra terus melangkah kearahnya. Disaat gadis itu tepat dibelakang Sunghoon. Ia mengangkat tangannya yang bergetar. Memberanikan diri untuk memeluk Sunghoon perlahan. Zahra merasa semuanya luruh bersama hujan yang membasahi mereka.

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang