5. Given-Taken

232 42 1
                                    

Daniel masuk ke gudangnya. Mengibas-ngibaskan tangannya karena partikel debu yang masuk ke pernapasannya. Ia mengambil sebuah kotak disana. Sudah lama tak ia buka. Sebuah boneka, hanya saja jarumnya sudah patah. Ia ingat bagaimana ia meminta bantuan pria mengerikan itu untuk mengirimkan sesuatu pada Zahra. Tentang Zahra, Daniel mengenalnya sejak lama. Saat pertama kali Zahra berkunjung ke California, Daniel melihatnya bersama orang tuanya. Daniel jatuh cinta pada Zahra saat pandangan pertama. Ketika Zahra pergi dari California, Daniel tidak pernah bisa melihat sosok seperti bidadari yang ia lihat di restoran waktu itu.

Hingga Daniel akhirnya memutuskan untuk pulang setelah menyelesaikan pendidikan terakhir sekolah menengah atasnya di California. Lelaki itu ingin membalas dendam atas kematian adiknya. Dan ingin mendapatkan hati Zahra. Daniel tidak pernah mengira ternyata Zahra sudah menikah. Hingga ia begitu patah hati dan merasa kehilangan kesempatannya. Daniel merasa kesal dan mengirimi santet itu.

"Lo punya banyak cara, jangan sakiti dia lagi." ucap Daniel menghela napas.

Sejujurnya Daniel menyesal melakukan itu. Ternyata ia hanya menyakiti Zahra. Lelaki itu mengeluarkan pemantik dan membakar boneka itu. Ia memastikan ia akan merebut Zahra tanpa bantuan siapapun. Ia akan membuat Sunghoon kehilangan dunianya. Entah mengapa mengetahui Sunghoon adalah suami dari gadis yang ia incar membuatnya merasa tertarik dan tertantang.

Lelaki itu tersenyum miring, pergi dari sana untuk menemui ayahnya. Sudah lama tak bertemu dengan ayahnya. Sebenarnya Daniel sedikit muak dengan keputusan ayahnya yang terus menyekolahkannya diluar negeri. Tapi itu memberi sedikit keuntungan untuknya karena ia menguasai 7 bahasa sekaligus.

"Jual dia ke London." perintah pria itu setelah melihat foto yang ditunjukkan anak buahnya. "Baik Bos."

Tepat setelah anak buah itu pergi, seseorang ada dihadapannya. Putra kebanggaannya. Datang untuk memenuhi panggilan Rigando.

"Papa masih punya bisnis jual manusia itu?" tanya Daniel pada ayahnya yang tersenyum tipis.

"Definisi dari Rigando adalah keuntungan. Selama itu menguntungkan, akan terus Papa lakukan." ucap pria itu bangkit dari tempat duduknya.

Daniel melihat koran-koran yang dibaca oleh ayahnya. Bahkan itu illegal, hanya beberapa yang mendapatkan koran tentang berita hangat didunia pergangsteran itu.

"Bahkan Papa masih tidak berperikemanusiaan." kekeh sinis Daniel.

"Setidaknya Papa berperike-ayah-an, tidak menjodohkan kamu seperti mereka. Membebaskan kamu dari kewajiban yang seharusnya telah kamu lakukan sejak sekarang." ucap pria itu sinis saat menghidupkan rokoknya dengan pemantik yang ada disaku Daniel.

Daniel merebut kembali pemantik kesayangannya itu. Bahkan ayahnya menggunakan barangnya sesuka hati. Rigando adalah ketua Mafia Bratva. Memiliki bisnis perdagangan manusia. Kelompok gangsternya menculik anak anak jalanan dipenjuru kota atau anak-anak yang berjalan seorang diri lalu menjualnya ke luar negeri.

"Rencana Papa setelah ini apa?" tanya Daniel setelah melihat tajuk berita menggemparkan di koran itu.

'Black Ziqo menambah kekuasaannya di Amerika, memiliki anggota mencapai 1 juta anggota yang bergerak keseluruh kota di wilayah Amerika'.

"Kita baru punya 70.000 anggota. Bahkan belum mencapai 10% dari anggota gangster itu. Sulit untuk kita menaklukkan mereka sendiri." ucap pria itu berganti serius.

"Kita harus menambah persenjataan untuk anggota kita, kamu tau mereka memiliki bisnis persenjataan. Kita sudah tertinggal jauh dibelakang mereka,"

Rigando mengeluarkan dua buah kertas foto dari saku dan melemparnya dimeja. Pandangan Daniel beralih pada dua kertas yang terbalik itu. Ia mengambil dan melihat fotonya.

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang