Sepanjang jalan terus dihantui oleh bayangan tentang kejadian itu. Kejadian yang tak ia inginkan. Semua direnggut paksa tanpa persetujuannya. Merasakan trauma yang dalam hingga sekarang tangan gadis itupun masih bergetar. Terlebih setelah melihat hasil tesnya. Bahkan matanya begitu sembab dan bibirnya masih bergetar terisak.
"Aku hamil."
Lelaki itu tersenyum miring. Bertemu dengan gadis bersurai panjang di sebuah danau.
"Hah, bagus."
Plakk
Yona merasa hatinya begitu sakit. Reaksi macam apa itu? Jungwon merencanakannya? Bahkan semenjak malam itu Yona tak dapat tidur dengan tenang. Terus menghubungi Jungwon tapi lelaki itu seolah menghindar. Beruntung sekarang ia bisa menemuinya sekarang.
Jungwon seperti tak merasa bersalah telah menghamilinya membuat Yona begitu sesak.
Menggeleng masih tak percaya, "Kamu–kamu udah gila?!" teriak Yona membentak Jungwon.
Lelaki itu hanya terdiam menatap Yona dengan tatapan dingin yang tak dapat diartikan.
"Kenapa Won kenapa?! Kenapa kamu jahat Won kenapa?! Hiks hiks..."
Gadis itu tak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Kedua lututnya jatuh bertahan pada bumi yang menjadi saksi hidupnya akan jadi lebih menyedihkan mulai dari sekarang.
Jungwon berlutut, menarik dagu gadis itu agar menatapnya. "Makasih."
Yona menyerngit dahi kembali terisak. Kenapa Jungwon benar-benar membuatnya bingung. Bukannya mengucapkan permintaan maaf, tapi lelaki itu kini mengucapkan terima kasih.
"Argghh!! Aku enggak mau anak ini Won." Yona mengerang frustasi sambil memukul perutnya.
Jungwon menahan tangannya. "Yona jangan! Berhenti!"
Jungwon membawa Yona pada tatapan dalamnya. Lelaki itu membantu Yona untuk berdiri. Memeluk Yona untuk memenangkannya.
"Maaf, aku lancang banget. Benar-benar lancang. Tapi aku cinta kamu, Yon." ungkap Jungwon lirih.
Ia dapat merasakan bahu gadis itu bergetar hebat karena terisak. Bahkan napas Yona mulai terasa sesak sekarang.
"Enggak gini caranya Won, enggak gini!" sanggah Yona yang menggeleng tak sanggup.
Sudah tidak bisa diperbaiki, itu sudah terjadi. Janin di rahim Yona tetap milik Jungwon. Bagaimana pun itu, Jungwon tentu saja tak mengizinkan Yona untuk menggugurkannya.
"Jangan benci dia, jangan gugurin dia. Aku mohon." pinta Jungwon lirih.
Lelaki itu diam-diam menangis memeluk Yona. Jungwon memeluk gadisnya begitu erat. Ia mencintai Yona dan darah dagingnya.
Kini Yona melepas pelukannya, gadis itu mundur selangkah menjauhi Jungwon. Jungwon terlihat bingung. Berusaha untuk menghentikan tangisnya. Gadis itu masih sesenggukan. Mencoba mengeluarkan dua tiga patah kata terakhirnya.
"Jangan bersamaku, pergi dari hidup ku, aku mohon." ucap Yona menatap Jungwon dengan tatapan sendu yang tak dapat diartikan.
"Karena ini aku tau, kamu bukan laki-laki baik. Aku enggak seharusnya kenal kamu." ucap gadis itu tersenyum hambar.
Jungwon menggeleng pelan, maju selangkah namun Yona juga mundur selangkah.
"Anak ini, tenang aja. Aku akan rawat dengan baik. Tanpa kamu,"
"Terima kasih untuk cinta kamu, aku sadar seharusnya kita tetap menjadi asing satu sama lain. Tapi–terlambat."
Yona menatap kosong. Jungwon bisa melihat gadis itu begitu frustasi karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓
FanfictionLET ME LOVE YOU SEASONS 2 Melewati berbagai rintangan yang terus membisikkan keraguan untuk hubungan mereka, Sunghoon perlu menekankan bahwa hubungan masa muda mereka yang secara tiba-tiba itu bukanlah hubungan biasa. Setelah semua yang Sunghoon da...