"Lepasin!!"
Seorang pria dengan tongkat besinya memasuki ruangan itu dengan senyum liciknya.
"Wah, cantik." gumam pria itu melihat Zara yang menatapnya geli.
"Tenang, aku tidak akan menjadikan kamu istri mudaku." kekeh pria itu. "Kamu hanya akan menjadi bonekaku. Karena kamu satu-satunya kunci agar lelaki itu tunduk padaku."
Zara bergetar ketakutan. Siapa lelaki yang dimaksud pria jahat itu? Apa Jake? Ini mimpi buruk untuknya. Ia tidak bisa melakukan itu.
"Kamu akan dilepaskan dan menjalani kehidupanmu seperti biasa setelah ini. Tapi," Rigando melirik tajam mencekik leher Zara, gadis itu agak kesulitan bernapas. Zara sudah menangis dengan bahu yang bergetar terisak. "Jangan berani-berani mengadu pada suamimu! Atau nyawa Pak Tua itu akan habis ditanganku!" ancamnya.
Mendengar tawa jahat Rigando, benar-benar mafia yang keras. "Kau tak ingin pisau ini menyentuh kulit Pak Tua kesayanganmu kan? Gunakan otakmu." ucap Rigando sebelum pergi.
***
"Sunghoon?"
Zahra datang bersama Jungwon. Melihat Sunghoon, Zahra berlari untuk memeluknya. "Sunghoon kamu enggak kenapa-napa kan?" khawatir Zahra yang mengecek panik badan Sunghoon.
Lelaki itu terkekeh. "Enggak Zahra. Aku di kantor tadi pas Mallnya dibom." jawab Sunghoon membuat Zahra menghela napas lega.
"CCTV-nya sedang kita amati sejak sejam sebelum kejadian. Walaupun tidak ada gerak-gerik pengunjung yang nampak mencurigakan, kami akan melanjutkan penyelidikan." lapor polisi itu pada Sunghoon.
Dipasang police line ditempat kejadian. Dipastikan tidak ada bom lain yang akan meledak disana. Jay baru saja datang. Jungwon, Sunghoon dan Zahra baru saja ingin kembali ke kantor.
"Jadi gimana?" tanya Jay dengan napas terengah-engah karena panik berlari keluar dari mobilnya.
"Saran gue show-nya ditunda aja. Untung umur lo berdua masih panjang." kekeh Sunghoon. "Kok bisa ada yang ngebom sih?" heran Jay yang masih penasaran.
"Gue juga enggak tau, tiba-tiba aja ada yang ngebom." jawab Sunghoon yang juga bingung. "Lo ada musuh Hoon?" tanya Jungwon.
"Musuh gue pasti ada, guenya aja yang enggak tau." ucap Sunghoon. "Secara gue ganteng, mapan, pintar, punya istri cantik, anak ganteng, wajar sih." ucap Sunghoon membuat Jungwon dan Jay menghela napas lelah.
"Kita balik ke kantor?" tanya Zahra membuat Sunghoon mengangguk. "Heem, Jake yuk-"
"Loh Jake kemana?" Sunghoon kaget menyadari Jake tak ada disana.
"Jake? Emangnya Jake ikut sama kamu?" tanya Zahra kaget, pasalnya tak ada Jake sedari tadi saat ia datang.
"Ada tadi sama aku. Ya ampun itu bocah kemana." Sunghoon dan yang lainnya melirik kiri-kanan untuk mencari Jake.
"Hoon!!"
Jake berteriak memanggil Sunghoon sambil berlari. Wajah lelaki itu nampak sumringah. Sunghoon menepuk jidat menghela napas. Jika Jake diculik lalu disekap akan menambah bebannya nanti.
"Lo kemana aja sih?!" tanya Sunghoon memukul bahu Jake membuat lelaki itu meringis menghindar.
"Tadi gue ngejar bapak-bapak yang jual jajanan." jawab Jake dengan wajah polos tak berdosa. "Ampun deh orang lagi panik juga. Lo pakai ngilang segala." keluh Jay menghela napas melihat kelakuan sepupunya itu.
"Lo ngapain ngejar jajanan? Kayak anak kecil aja lo padahal mau jadi Bapak-bapak." kekeh Jungwon.
"Gue kasian sama bapaknya. Terus gue mau bantu beli jajanannya, cuma gue bingung gimana habisinnya kalau gue borong." ucap Jake bercerita. "Terus gue mikir dulu, enggak sadar bapaknya udah jauh. Jadi gue kejar."
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓
FanfictionLET ME LOVE YOU SEASONS 2 Melewati berbagai rintangan yang terus membisikkan keraguan untuk hubungan mereka, Sunghoon perlu menekankan bahwa hubungan masa muda mereka yang secara tiba-tiba itu bukanlah hubungan biasa. Setelah semua yang Sunghoon da...