30. Lean On Me And Let's Change Our Destiny

433 45 4
                                    

"Ngapain? Gue enggak punya waktu buat dengar lo." balas Sunoo dengan tatapan datar.

Bahkan dirinya sendiri merasa sangat depresi dan tertekan. Dengan segala kesedihan yang memuncak di kepalanya. Lelaki itu melanjutkan langkah tanpa arah. Sunoo seperti kehilangan arah. Daniel berbalik mengamati pergerakan Sunoo yang meninggalkan dan mengabaikannya.

Sunoo terhenti di depan pintu ruangan. Bahkan ia bisa mendengar Heeseung yang sesenggukan tak henti. Kepalanya menoleh kearah pintu. Enggan untuk masuk ke dalam sana. Sunoo menahan air mata yang hampir tumpah. Melirik jam tangannya. Pukul 12 siang. Mengingat bahwa jam tangan itu dipilihkan Vira untuknya. Hadiah dari Vira waktu itu. Bahkan tidak dalam rangka apapun Vira memberikannya hadiah. Tetapi Sunoo? Sunoo menyesali seberapa banyak waktu yang ia lalui dan ia sia-siakan karena tidak memperdulikan istrinya.

Lelaki itu tertunduk menghela napas. Ditangannya sebuket bunga yang baru saja ia beli. Ia ingin memberi hadiah terakhir pada istrinya. Walau Vira tak bisa menerima itu dengan senyuman seperti yang Sunoo harapkan.

"Gue yang bunuh dia."

Sunoo mendongak lurus. Tiba-tiba saja Daniel yang masih belum beranjak dari sana bersuara mengatakan sesuatu. Entah fakta atau tidak, itu cukup membuat Sunoo muak dan berbalik melihat kearah Daniel.

Bugh!

Sebuah pukulan mendarat di perut Daniel oleh Sunoo. Lelaki itu nampak meringis tapi tak melawan atau mengelak dari Sunoo. Ia merasa Sunoo punya hak untuk melampiaskan amarahnya.

"Sun! Lo ngapain?!" lerai Jake yang baru saja datang bersama Zara dan Riki.

"Gue yang suruh orang untuk kirim santet ke dia." ungkap Daniel lagi.

"TUJUAN LO APA HAH?!"

"DIA PUNYA SALAH APA SAMA LO?!" Sunoo yang ditahan oleh Jake tak bisa menahan emosinya.

"KENAPA LO BUNUH DIA?!"

"Gue terpaksa-"

"BA-JINGAN!!"

"Gue minta maaf." ucapnya tertunduk menyesal. Tak peduli seberapa banyak Sunoo akan memukulnya hingga masuk UGD atau mencaci-makinya.

Sunoo melepaskan diri dari Jake dan Riki. Tersenyum kecut. Melempar buket bunga itu ke dada Daniel.

"Gue baru nemu manusia terkejam di muka bumi ini," ucap Sunoo dengan tangan menahan geram. "Dan itu lo, manusia paling menjijikkan yang merenggut kebahagiaan orang lain—berkali-kali!"

"Gue-"

"Basi! Gue enggak butuh maaf lo."

"Pergi." ucap Sunoo dingin, mengakhiri kekesalannya yang benar-benar klimaks.

Lelaki itu tidak tahu harus bagaimana lagi. Ia marah pun tak akan mengembalikan Vira seperti semula. Gadis itu masih terbaring tanpa nyawa di dalam sana hingga waktu pemakaman yang akan tiba 2 jam lagi.

***

"Aku ikut."

Jay hanya tersenyum beberapa saat ketika ia melihat sosok Sherly. Gadis yang ia cintai, telah meninggalkannya untuk selamanya. Jay bahkan tidak tahu apa dirinya masih bernyawa atau tidak.

"Kamu masih punya kesempatan bahagia," ucap Sherly tersenyum. "Kamu harus tinggal, kamu harus tetap hidup Jay."

Jay menggeleng. Tempat yang aneh, tapi Jay merasa tenang melihat gadis itu tersenyum padanya.

"Kesempatan bahagia aku itu sama kamu. Please, comeback to me."

Sherly menggeleng masih dengan senyumnya. Jay melangkah selangkah lebih dekat.

LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang