"Kita mau kemana Jake?" Yona dengan tatapan lirihnya hanya menatap jalanan yang sepi.
Langit mengeluarkan gerimis malamnya. Mereka semakin menjauh dari rumah Jungwon. Yona hanya melamun. Ia memikirkan Jungwon di markas itu.
"Kita ke tempat yang aman dulu Yona,"
"Jungwon enggak kenapa-napa kan Jake?" tanya Yona untuk yang kesekian kalinya dan kesekian kalinya juga Jake menjawab dengan sabar.
"Dia pasti baik-baik aja. Tenang ya."
Jake tau Yona sedang mengandung, gadis itu tidak boleh khawatir berlebihan. Jake merasa teman-teman perempuan yang ia kenal adalah gadis yang kuat. Mereka selalu menghadapi situasi seperti sekarang ketika mereka hamil. Terlebih Zahra untuk yang kedua kalinya. Bersyukur Tuhan memberkatinya anak yang sehat.
"Yona, janji sama aku." ucap Jake bicara pada Yona agar gadis itu tidak merasa sepi.
"Janji apa?" tanyanya pula.
"Janji, kamu akan jaga baik-baik anak itu untuk Jungwon." ucap Jake tersenyum.
Entah mengapa mata Yona nampak berkaca-kaca mendengar permintaan Jake. Ia sangat mencintai Jungwon. Walaupun Jungwon telah melakukan kesalahan besar dengan menghadirkan bayi dalam kandungan Yona ini, Yona tetap saja mencintai seorang Yang Jungwon. Lelaki yang sedang berjuang untuk membebaskan keluarga dan kerabatnya dari musuh-musuh mereka sekarang.
"Iya, aku janji." ucapnya tersenyum tipis.
****
"Vir?! Vira? Vira kamu dimana Vir?" panik Sunoo saat masuk kedalam villa.
Vira nampak heran melihat Sunoo yang panik. Bersama Zea yang sudah tidur digendongannya.
"Kenapa Sayang?"
Sunoo menarik napas lega melihat Vira masih bersama Zea disini. Sebentar, apa tidak ada orang yang diam-diam masuk ke villa ini?
Sunoo merangkul Vira membawa gadis itu dan Zea ke ruangan bawah tanah.
"Sayang kita mau kemana?" tanya Vira heran.
TARR!!!
Suara tembakan pistol mengagetkan mereka. Sunoo semakin mempercepat langkah begitu juga dengan Vira yang mengikutinya. Mereka masuk kesebuah ruangan dengan pintu besi. Sunoo dengan cepat membawa keduanya masuk dan mengunci pintu itu. Ah, jika saja Sunoo terlambat beberapa menit saja, Vira dan Zea pasti sudah tidak selamat lagi.
Orang-orang jahat itu baru saja datang untuk membantai Sunoo dan Vira karena Zea ada bersama mereka.
"Kita perlu lindungin Zea. Dia jadi incaran orang-orang jahat itu. Kita enggak akan keluar dari ruangan ini sampai situasinya aman." jelas Sunoo pada Vira.
Zea menangis keras karena suara tembakan itu. Beruntung saja ruangan itu kedap suara dan hanya bisa mendengar suara dari dalam. Setidaknya penjahat itu sulit menemukan keberadaan mereka.
***
Heeseung berusaha melarikan diri dari kejaran anak buah Bratva. Tiga mobil di kanan, kiri dan belakangnya terus mendesaknya untuk keluar dari mobil. Heeseung tidak mungkin keluar karena anggota mereka banyak dan Heeseung hanya sendiri. Itu sama saja dengan Heeseung menyerahkan nyawanya saat itu juga.
Sebenarnya Heeseung ingin pergi ke markas Camorra, tapi ternyata anggota Bratva sudah berjaga diperbatasan jalan dan mencurigai Heeseung yang mencoba untuk masuk.
Heeseung menambah laju kendaraannya. Heeseung sudah benar-benar kehabisan cara untuk lolos. Akhirnya ia mengeluarkan senjatanya. Membuka bagian belakang mobilnya dan mencoba untuk menembak mobil yang dibelakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
LET ME CHANGE OUR DESTINY | SUNGHOON 2 [END] ✓
FanfictionLET ME LOVE YOU SEASONS 2 Melewati berbagai rintangan yang terus membisikkan keraguan untuk hubungan mereka, Sunghoon perlu menekankan bahwa hubungan masa muda mereka yang secara tiba-tiba itu bukanlah hubungan biasa. Setelah semua yang Sunghoon da...