10. Kode

21 12 1
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

~~~


Pagi ini Ira, Bunda, dan Abangnya sedang berkumpul diruang keluarga, menikmati sarapan mereka diiringi canda dan tawa.

Hari ini adalah hari libur, dengan begitu, Ira bisa menghabiskan waktunya bersama Bunda dan Abangnya.

Ira bercerita banyak, mulai dari saat ia tinggal di rumah Wawa, kemana-mana selalu berdua dengan Wawa, hampir semuanya tentang Wawa.

Bunda dan Abangnya tentu dengan senang hati mendengar cerita Ira, sudah lama mereka tak mendengar celotehan Ira secara langsung seperti ini, apalagi Abangnya.

Mereka sengaja tidak keluar dan menghabiskan waktu bersama di rumah dari pagi sampai sore. Mereka memasak bersama, makan bersama, menonton, dan bercerita.

Sore harinya, Ira bersantai di halaman rumah sembari membaca buku, Abangnya sedang mengantar sang Bunda kerumah Wawa untuk mengantar oleh-oleh dan mengucapkan terima kasih.

"Assalamu'alaikum." Salam Alan kemudian duduk di dekat Ira.

"Wa'alaikummusalam, Bunda mana Bang?" Tanya Ira karna tak melihat Bundanya.

"Masih di sana, nanti Abang jemput."

Ira hanya mengangguk paham.

"Lagi baca apa Ra?" Tanya Alan melihat Ira yang sangat fokus.

"Ini bang, bagus bukunya." Jawab Ira tanpa menoleh.

Alan mengangguk dan masuk ke dalam rumah.

Alan kembali duduk di dekat Ira dengan paper bag ditangannya.

"Nih, oleh-oleh spesial buat Ira." Alan memberikan paper bag itu ke Ira.

"Waaah !" Ira langsung mengambil dan langsung membukanya dengan semangat.

Ternyata ada lebih dari satu benda, Ira mengeluarkan satu persatu dan mengernyit bingung. Paper bag tersebut berisi gamis syar'i beserta kelengkapannya.

"Ada acara apa Bang?" Tanya Ira melihat Abangnya.

Abangnya memang selalu memberikan gamis syar'i berserta kelengkapannya pada Ira ketika ada acara tertentu, tak heran jika Ira bertanya demikian.

"Ga ada acara apa-apa." Jawabnya santai.

"Biasanya kan-"

"Pengen aja." Kata Alan memotong ucapan Ira.

Ira hanya mengangguk dan kembali fokus pada pemberian Abangnya.

Ira selalu suka saat Abangnya memberi hal seperti ini, tapi Ira belum berniat untuk selalu memakai pakaian syar'i seperti pemberian Abangnya ini .

Setelah puas melihat-lihat pemberian Abangnya, Ira masuk kerumah untuk mencoba gamis barunya, bersamaan dengan itu, Alan pamit untuk menjemput Bundanya.

Ira sedang menatap dirinya di cermin, dengan gamis berwarna coklat muda melekat di tubuhnya.

Gamis itu menutup tubuhnya dengan sempurna, sangat nyaman, itu yang Ira rasa. Ditambah jilbab panjang berwarna senada, membuat tampilan Ira semakin manis.

"Assalamualaikum."

"Wa'alaikummusalam." Ira langsung berlari untuk membukakan pintu.

"Maa syaa Allah anak Bunda, cantiknya." Kaget sang Bunda saat melihat Ira.

Alanpun sama kagetnya, meskipun ini bukan kali pertama Ira mengenakan pakaian syar'i seperti ini, tapi tetap saja, Alan masih terpesona saat melihatnya.

"Hehe." Ira hanya tersenyum canggung, ia malu karena dipuji Bundanya.

Ketiganya masuk dan duduk di ruang keluarga, Irapun ikut duduk tanpa berniat mengganti pakaiannya.

"Ga ganti baju Ra?" Tanya Alan, tak biasanya Ira betah lama-lama mengenakan gamis.

"Nanti aja Bang, nyaman soalnya." Jawab Ira santai.

Bunda dan Abangnyapun saling pandang, lalu tersenyum setelahnya.

"Kalo nyaman, tiap hari juga gpp dong?" Tanya Bunda sembari merangkul bahu Ira.

"Bunda bisa aja."

"Harus bisa dong, Ira tambah cantik kalo berpakaian kayak gini." Goda Alan menaik-turunkan kedua alisnya.

"Ira kekamar ya Bun, mau lanjut baca." Ira langsung pergi ke kamarnya setelah mengatakan itu.

Bunda dan Abangnya hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah Ira.

~~~


See u di next part 🤗🧡

Namaku Ira [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang