Happy Reading 💖
****
"Tolo-mmphh"
"hushhh... aku nggak bakal nyelakain kamu, kok."
"Ta-tapi, kamu siapa?"
"udah, nanti ajah jelasinnya. mending kamu diam, agar orang-orang itu nggak liat kita."
Jimin menuruti perkataan pemuda itu, daripada dia tertangkap orang-orang itu.
"Mereka mau ngapain sih?" gerutu jimin
"Sudah kubilang diam," sebal pemuda itu,
jimin menutup mulutnya rapat-rapat, setelah orang-orang itu mulai menuju ketempat persembunyiannya dan pemuda itu, "Sial, mereka kesini."
Dan tak lama, orang-orang itu sampai ditempat persembunyian mereka berdua. untungnya, mereka berdua berhasil lari dari situ.
"Dia sudah tidak ada," kata salah-satu orang bertopeng itu,
"Sial!"
"Tapi, tidak apa-apa. Dia, tidak akan bisa kabur dari tanganku."
****
"Hahhh... akhirnya, kita bisa lolos juga yah,"
"Bener, kalau nggak, pasti kita bakal tinggal nama ajah." ujar pemuda itu, dengan napas yang terengah-engah.
"Eh, tapi ngomong-ngomong, kok kamu bisa langsung ada disitu sih? waktu aku jalan dijalan itu, kayaknya nggak ada orang deh."
"Owh... yang tadi itu. tadi aku dari cari makanan diluar, eh taunya toko nggak ada yang buka. nah, setelah itu, aku udah mau pulang nih, tapi aku denger kaya orang kejar-kejaran gitu. jadi aku sembunyi terus pas liat kamu, aku tarik deh. gitu," jelas pemuda itu,
"Tapi, coba tadi yang kau tarik itu penjahatnya, bagaimana? atau yang dikejar itu pencuri, bagaimana?"
"yang pertama, tidak ada penjahat yang imut sepertimu. Dan yang kedua, tidak ada penjahat yang dikejar oleh orang yang bertopeng, dan mana mungkin ada pencuri yang seperti mu, mana pendek dan imut pula." Ejek Pemuda itu,
"Enak saja, walaupun aku pendek, aku ini jago berantem."
"Lalu, mengapa kau lari?"
"ya karna, tadi mereka sangat banyak, dan mereka membawa senjata. mana mungkin aku melawannya sendiri,"
"Bilang saja kau taku, yakan? jangan malu-malu mengakuinya," kata pemuda itu, dengan nada yang mengejek.
"Berisik!" risih Jimin
"Ngomong-ngomong, kita belum kenalan. Namaku park Jimin, namamu siapa?"
pemuda itu tersenyum, dan menjabak tangan Jimin "Namaku Jeon Jungkook. panggil saja Jungkook, atau Kookie."
Jimin tersenyum jail, kali ini dia yang akan mengejek pemuda bernama Jungkook itu, "Aku akan memanggilmu... Bunny. yah, Bunny! bagaimana Bunny? setuju?"
Jungkook menatap Jimin sinis. "Enak saja, jangan mengejek ku yah!"
Jimin tertawa, dan berlari menjauh dari Jungkook, "YAAA JIMIN! JANGAN LARI!"
"hahaha bunny marah..." ejek Jimin,
"DASAR PENDEK!"
"JANGAN LARI KAU!"
***
Sekarang Jimin sudah sampai dirumahnya, dengan napas yang terengah-engah, karna kejar-kejaran dengan Jungkook.
"Kuat juga, anak itu lari. bagus juga joging malam, membuat tubuh menjadi sehat! Eh, ngomong-ngomong, Jungkook sekolah dimana yah? Aku belum sempat menanyakannya. ah, lain kali saja kalau aku bertemu lagi dengannya. Bagaimana yah, kalau aku bertemu dengannya lagi? Karna baru saja aku bertemu dengannya, aku sudah berani mengejeknya. Tapi kan dia juga mengejekku, dia pantas mendapatkan ejekan dariku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [Vmin]✔
Fanfiction❛❛𝙺𝚎𝚜𝚎𝚍𝚎𝚛𝚑𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚊𝚗𝚍𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊.❞ Judul pertama: "See y...