Happy Reading💖
WARNING! ADENGAN BXB NYA AKAN MULAI KELIATAN! JANGAN SALAH LAPAK!
"Kematian adalah kehilangan paling menyakitkan"
****
"Hati-hati dong, Bin."
"Iya,iya. Cengeng!"
"Nih duduk dikasur, aku ambil obat dulu."
"Hm.."
Karna pertengkarannya, dengan beberapa orang itu. Yeonjun dan soobin jadi babak belur, tapi Soobin nggak parah-parah amat,yang parah banget itu Yeonjun.
Flashback
Yeonjun dan soobin, saling menatap "Gimana nih, Bin?"
"Kita harus lari, Njun. Kalau nggak,kita bisa-bisa babak belur."
Yeonjun mengangguk, dan bersiap-siap akan kabur. Tapi naas. Ternyata, mereka berdua sudah dikepung. Soobin menepuk pundak yeonjun, dan geleng-geleng.
"Nggak ada pilihan lain Njun, apapun yang terjadi,kita harus lawan mereka."
"Tapi- "
Bugh!
"SERANG!"
Yeonjun tersungkur ketanah, setelah mendapat satu pukulan kayu dipundaknya.
"YEONJUN!"
"Lawan mereka Soobin! Nggak usah nolongin aku!" Teriak Yeonjun,
Soobin meringgis, setelah itu, dia mulai melawan orang-orang itu.
Kerah baju Yeonjun ditarik, setelah itu, pukulan-demi pukulan Yeonjun terima, bahunya terlalu sakit untuk melawan. Yeonjun tersungkur ketanah, wajahnya terasa sangat perih.
"Nggak boleh gini..."
Yeonjun bangun, dan mengelap darah yang ada diwajahnya.orang itu, menyerah yeonjun lagi,namun kali ini berbeda, yeonjun menangkis pukulannya, kemudian dia menyerangnya kembali. Yeonjun terus saja memukuli orang itu, dan tanpa dia sadari, ada yang akan memukulnya dengan besi dari belakang.
Bugh!
"YEONJUN!"
Yeonjun tersungkur ketanah, penglihatannya buram, dia hanya dapat mendengar Soobin yang memanggil namanya.
"Bin..."
"MATI KALIAN SEMUA!" Teriak Soobin, dan menyerang orang-orang itu dengan emosi.
Namun karna jumlah mereka yang tidak setara, Soobin akhirnya kewalahan. Yeonjun berusaha mengambil handphonenya. "Semoga ini berhasil,"
Yeonjun menyetel suara sirine polisi, dan ternyata itu berhasil membuat orang-orang itu kabur,
"Syukurlah..."
Soobin menghampiri Yeonjun, dengan khawatir, "kamu nggak papa Yeonjun?"
Yeonjun tersenyum kecil,"it's okay.."
Soobin menatap Yeonjun, dengan miris. "Nggak papa gimana, muka kamu ajah babak belur gitu"
"Itu tau, ngapain nanya lagi? Udah bantuin,"
Soobin menghela napas, dan segera membantu Yeonjun untuk bangun.
"Mau kedokter?"
"Sejak kapan, aku suka dokter? Mau pulang ajah..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [Vmin]✔
Fanfic❛❛𝙺𝚎𝚜𝚎𝚍𝚎𝚛𝚑𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚊𝚗𝚍𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊.❞ Judul pertama: "See y...