Happy Reading💖
Jangan lupa votenya yah Readers tersayang💖
****
Sejak kematian Ibu Jimin, Jimin jadi sangat pendiam. Bahkan dia sering menyendiri, disaat semua murid kekantin atau berkumpul bersama teman-temannya, Jimin malah sering menghilang entah kemana. Jungkook pernah memergoki Jimin ditaman belakang sekolah, taman yang jarang sekali dikunjungi murid. Jungkook melihat Jimin yang duduk dibangku taman dengan tatapan kosong.
"Lagi-lagi kesini?"
Jimin tidak bergeming sedikitpun, Jungkook menghampiri Jimin, dan menepuk pundak Jimin pelan. Jimin tersentak, kemudian baru menyadari kehadiran Jungkook.
"Hyung menghayal?" Tanya Jungkook lagi, yang dibalas gelengan Jimin.
Jungkook terkekeh, dia tau Jimin sedang menghayal, "Awas hyung, nanti kerasukan loh,"
"Ah, nggak mungkin."
"Mungkin saja kan hyung?"
"Aku ingin waktu dikembalikan dimasa lalu, Jungkook." Ucap Jimin secara tiba-tiba.
Jungkook menyandarkan kepalanya dibangku, kemudian menatap langit yang nampak cerah, "Disini tidak ada Doraemon,"
"Aku rindu Eommaku.." lirih Jimin,
"Sayangnya, disini tidak ada Kabuto. Yang bisa mengedo tensei eomma mu."
Plak!
"Salah ku dimana hyung?"
Jimin malah tertawa, melihat Jungkook yang mengomel-ngomel sambil mengadu kesakitan,
"Ternyata saat aku terluka kau bahagia yah hyung?" Kata Jungkook sambil mengelus-ngelus kepalanya,
"Tidak juga.."
KRINGG!!
KRINGG!!
"Nah, masuk sana, udah bel tuh." Perintah Jimin,
"Hyung juga masuk,"
Jimin mengangguk,kemudian menyuruh Jungkook masuk kekelasnya. Jimin menatap Jungkook, yang daritadi terus saja melambaikan tangan kearahanya. Jimin tersenyum kecil,kemudian kembali kekelasnya juga.
Sesampainya kekelas, Jimin langsung kebangkunya dan tidak memperdulikan sapaan dari murid-murid lain. Dia mengambil buku pelajaran, kemudian membacanya dengan tenang. Jimin heran, murid dikelas ini nampaknya setiap hari selalu saja gembira, tidak sepertinya, yang malah sedih setiap saat.
Jimin tidak sadar, kalau Taehyung terus saja menatapnya dari balik buku,
Lihat dia, nggak ada muka-muka penjahatnya, mana mungkin dia yang membunuh Jisoo kan?
Batin TaehyungAh, nggak boleh mudah percaya sama orang. Kan kita nggak tau mana musuh dan mana kawan,
Lihat mukanya yang mungil, jari-jarinya, dan tubuhnya yang bantet. Mana mungkin..
Tapi kan... ah, nggak boleh lihat orang dari penampilan.
Eh, tapi..
Plak!
"Apa sih?! Ganggu- Ehee,"
Taehyung tertawa kecut, saat dia melihat gurunya melotot tepat didepannya.
"Nggak sadar ada saya?" Tanya Guru itu dengan melototi Taehyung,
"Ehe, nggak pak. Tapi saya lagi baca buku kok, suer."
"Ada yah, orang baca buku kebalik?"
Taehyung kembali tersenyum, "maaf pak.."
Gurunya menghela napas, kemudian kembali kemejanya. "Buka buku halaman 50.."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [Vmin]✔
Fanfiction❛❛𝙺𝚎𝚜𝚎𝚍𝚎𝚛𝚑𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚊𝚗𝚍𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊.❞ Judul pertama: "See y...