Happy Reading💖
****
Soobin dan Yeonjun telah sampai dirumah sakit. Yeonjun telah memberitahu Soobin, bahwa, tiba-tiba saja Jimin pingsan dan harus dibawa kerumah sakit. Kini mereka tengah berlari dikoridor rumah sakit. Dan tak lama mereka sampai didepan ruangan UGD. Nampak Jungkook yang sedang menunggu dengan wajah yang sangat khawatir.
"Jungkook... " Tegur Yeonjun,
"Bagaiamana keadaan Jimin hyung?"
"Tidak tau. Dokter baru memeriksanya, semoga dia baik-baik saja." Ucap Jungkook dengan khawatir.
Yeonjun dan soobin hanya mengangguk, dan berdoa semoga Jimin baik-baik saja.
"Owh iya. Dimana kau menemukan Jimin hyung?" Tanya Soobin,
Jungkook duduk disamping yeonjun dan Soobin, dan mulai menceritakan kejadiannya.
"Tadi aku akan pulang, tapi aku melihat Jimin hyung dipinggir jembatan. Aku lihat dia sepertinya lagi menghayal. dan aku pun menghampirinya. Nah setelah menghampirinya aku dan Jimin Hyung bercakap-capak sebentar, dan saat kami pulang, tiba-tiba saja Jimin hyung pingsan. Setelah itu aku meminta tolong pada orang yang lewat dijalan itu,dan membawanya kerumah sakit." Jelas Jungkook, yang diangguki Yeonjun dan Soobin.
Cklek
Jungkook, Soobin, dan Yeonjun berdiri dan menghampiri dokter yang baru saja keluar dari UGD.
"Bagaimana keadaan teman sya dokter?" Tanya Jungkook kepada dokter didepannya.
"Teman kalian sudah sadar, tapi tesnya belum keluar. Saya akan memberitahu kalian kalau tes teman anda telah keluar." Jawab dokter itu,
"Apa kita boleh masuk?"
"Ya, tentu saja. Kalau begitu saya permisi dulu, karna masih banyak pasien yang mau saya tangani." Kata dokter itu dengan tersenyum, kemudian pergi keruangan lain.
Jungkook, yeonjun, dan Soobin. Masuk UGD dan menghampiri Jimin yang tengah tersenyum kearah mereka.
"Bagaimana keadaan mu hyung?" Tanya jungkook yang duduk dikursi disamping ranjang Jimin.
"Udah baikan kok," kata Jimin dengan senyumannya.
"Baik gimana hyung, mukamu pucat gitu." Ucap Soobin dengan prihatin, karna melihat muka Jimin yang hampir seperti mayat.
Jimin terkekeh "Hyung nggak papa, mungkin cuma kecapean."
Sebenarnya akhir-akhir ini kepala Jimin memang selalu pusing, tapi dia tidak terlalu memperhatikannya. Dia menganggap, mungkin, kepalanya sakit karna terlalu banyak belajar.
****
Sebenarnya Jimin belum diperbolehkan pulang oleh dokter. Tapi dia merengek seperti anak kecil kepada jungkook, Yeonjun, dan Soobin. Agar mereka membujuk dokter supaya dia dipulangkan hari ini juga. Jungkook terpaksa membujuk dokter, dan ternyata itu berhasil. Setelah diperbolehkan pulang, Jungkook mengantar Jimin pulang. Setelah itu dia juga pulang kerumahnya.
Sesampainya dirumah Jimin segera masuk dan kekamarnya. Dia langsung merebakan tubuhnya dikasurnya, dan mengambil Hadphonenya, untuk menelpon ibunya. Ibunya masih berada diluar negeri, ntah kapan pekerjaannya selesai dan bisa pulang kekorea. Kalau papa Jimin sudah meninggal setahun yang lalu.
"Anyeong eommaa!"
"Eh, anak eomma. Kenapa? Kangen?"
"Iya dong. Jimin kesepian, nggak ada eomma."
"Kan bisa ngajakin temen-temen kamu, contohnya Taehyung. Dia kan temen deket kamu, kenapa nggak diajakin buat nginep atau curhat-curhatan gitu?"
"Nggak mau. Maunya Eomma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Monokrom [Vmin]✔
Fiksi Penggemar❛❛𝙺𝚎𝚜𝚎𝚍𝚎𝚛𝚑𝚊𝚗𝚊𝚊𝚗 𝚒𝚝𝚞 𝚝𝚎𝚛𝚗𝚢𝚊𝚝𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚕𝚞 𝚙𝚎𝚗𝚝𝚒𝚗𝚐, 𝚗𝚊𝚖𝚞𝚗 𝚝𝚎𝚛𝚕𝚊𝚖𝚋𝚊𝚝 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚍𝚊𝚛𝚒𝚗𝚢𝚊. 𝚑𝚒𝚗𝚐𝚐𝚊 𝚊𝚔𝚑𝚒𝚛𝚗𝚢𝚊 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚎𝚛𝚜𝚒𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚝𝚊 𝚜𝚎𝚊𝚗𝚍𝚊𝚒𝚗𝚢𝚊.❞ Judul pertama: "See y...