FANATIK [SELESAI]

Part 40

FOLLOW noventyratnasari

INSTAGRAM :
@noventyrns

VOTE DAN SPAM KOMENTAR 🧡

••• FANATIK •••

"Pinaka sama Malika mau pulang satu mobil sama Geisan!" rengek Pinaka. Ia bergelayut manja di lengan Geisan, hingga semua pasang mata tertuju pada gadis kecil tersebut. Tingkahnya membuat semua orang salah sangka. Termasuk Delfarid.

Setelah sesi foto-foto dan menghapus riasan. Akhirnya, waktu yang di tunggu oleh Pinaka pun tiba juga. Pulang ke sekolah, meski tujuan Pinaka adalah SMA Pusaka Negara. Maka dari itulah Pinaka memaksa Geisan untuk bersamanya dengan Malika juga. Selain itu, menguntungkan Malika hingga lebih dekat dengan kakaknya itu. Pinaka memang sahabat yang baik.

"Udah deh nggak usah aneh-aneh. Lo berdua kan dari SMK, balik sama OSIS SMK apa susahnya sih?" sanggah Nagissa merasa keberatan dengan permintaan Pinaka pada Geisan.

Selain cemburu, Pinaka akan lebih dekat dengan Geisan. Nagissa juga takut jika Algeriand semakin dekat dengan Pinaka. Cewek ular yang merebut semua cowok untuk dimilikinya sendiri.

"Tapi aku maunya sama Geisan, gimana dong?" tantang Pinaka yang merasa kesal. Sedari tadi Nagissa mencoba untuk memojokkannya dan membuat semua keinginannya tidak terpenuhi.

"Geisan sama gue doang!" ketusnya pula menjawab.

"Emang ada aturan ya Geisan cuma boleh sama kamu doang?"

Nagissa menggigit bibir bawahnya kesal, "Geisan berangkat sama gue, baliknya juga harus sama gue!" tekan Nagissa tidak ingin kalah.

"Ya udah Kak Nagissa balik sendiri emang nggak bisa?" tekad Pinaka tetap memperjuangkan keinginannya.

"Gue nggak bawa mobil, sialan!"

"NAGISSA!" bentak Geisan meninggikan nada bicaranya. Tentu ia geram dengan ucapan Nagissa terhadap adiknya, Pinaka. Mulut Nagissa terlalu lancang menyebut adiknya dengan panggilan yang tidak sewajarnya.

Nada tinggi itu membuat Pinaka terperanjat kaget, begitu juga Nagissa yang membolakan matanya tidak percaya. Geisan berpihak pada Pinaka?

"Kalian bertiga satu mobil sama gue, lo balik ke sekolah ngosong!" ucap Geisan pada Pinaka, Nagissa dan Malika. Terakhir ucapannya beralih pada Delfarid. Cowok itu hanya mengangguk sekilas lalu masuk ke dalam mobilnya.