FOLLOW noventyratnasari
INSTAGRAM :
@noventyrnsVOTE DAN SPAM KOMENTAR 🧡
••• FANATIK •••
Pinaka menjadi kurang bersemangat ketika Algeriand menelponnya pagi-pagi dan berkata bahwa cowok itu tidak bisa menjemput Pinaka. Alhasil, untuk mengurangi kehisterisan cewek-cewek Pusaka Negara maka Pinaka berangkat dengan Alyora seperti biasa sebelum Algeriand mengantar jemput nya.
Sedikit sedih sebab biasanya pagi hari Pinaka sudah dapat mencium aroma parfum memabukkan milik Algeriand.
Mobil hitam Alyora berhenti tepat di depan SMK Pusaka Negara. Sebelum beranjak, Pinaka sempat menoleh pada Alyora.
"Yor, makasih ya buat semua perpeyekan yang udah kamu kasih ke aku sama Geisan."
"Lo kesambet apa pagi-pagi bilang makasih?" tanya Alyora.
"Ya enggak, kamu ngurus aku sama Geisan udah kayak ngurus keluarga kamu sendiri."
Alyora menggeleng, "Ibaratnya dari lahir kita udah deket, jadi nggak ada alasan buat aku nggak peduli sama kalian selama Tante Renia nggak ada."
Pinaka tersenyum, "Coba aja kamu pacarnya Geisan."
"Hah?"
"Enggak, aku masuk dulu!" Pinaka keluar dari mobil dengan berlari kecil.
Alyora termenung mendengar perkataan Pinaka yang terkesan blak-blakan. Pinaka bersikap berlebihan. Padahal memang sudah tugas Alyora untuk memberi apapun yang ia buat untuk Pinaka dan Geisan. Alyora bahkan tidak ada alasan untuk tidak berbuat baik pada Geisan dan Pinaka.
Pinaka berlari kecil, "Selamat pagi, Pak Badrul!" sapa nya terhadap satpam penjaga gerbang yang duduk santai memainkan ponsel jadul nya.
Pak Badrul tersenyum menampakkan gigi-gigi besarnya pada Pinaka. Ia sudah terlalu terbiasa dengan sapaan Pinaka di pagi hari. Maka dari itu Pak Badrul terkadang merasa ada yang kurang apabila tidak bertemu Pinaka satu hari saja.
Menurut pandangan Pak Badrul, Pinaka adalah gadis ceria yang mampu membawa suasana kepada kehangatan.
Pinaka kembali berlari kecil bak anak sekolah dasar yang tengah berlari.
"Selamat pagi, Pinaka."
Pinaka terkejut dengan sapaan itu, suara berat itu mampu membuat langkah kaki Pinaka terhenti. Pinaka menoleh pada seseorang yang bersandar pada pilar koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
FANATIK [SELESAI]
Подростковая литератураTing! @algeriandivanior.fansite menandai anda dalam sebuah kiriman! Belum sempat Algeriand meneguk air mineral di tangannya, kening pria tampan itu berkerut mendapati notifikasi yang tidak asing lagi baginya. Akun fansite yang selalu mengunggah selu...