Part 4

13.8K 1.1K 93
                                    

FOLLOW noventyratnasari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

FOLLOW noventyratnasari

INSTAGRAM :
@noventyrns/ @pena__ven
@algerianddd
@pinaka_gainslee
@algeriandivanior.fansite

VOTE DAN SPAM KOMENTAR 🧡

•••FANATIK•••

"Pin, gue males manjat manjat!" gerutu Malika, menatap tembok pemisah antara Sma dan Smk yang lumayan tinggi. Jika ada yang lihat celana dalam milik Malika kan bahaya, yang benar saja!

Malika menyeruput minuman segar sari rasa jeruk nya. Cuaca sangat terik dan Pinaka mengajaknya untuk mengintai Algeriand dan kawan-kawan.

"Ish, setia kawan dikit kek!" gerutu Pinaka pula yang sudah duduk di atas tembok. Sebenarnya Pinaka hanya perlu loncat saja, namun ia menunggu Malika untuk mengikutinya terlebih dahulu.

Lagipula, bukankah sudah kebiasaan bagi Malika untuk menemani Pinaka mengintai Algeriand? Ah, Malika saja yang lebay! Tembok sependek ini biasanya dengan mudah ia lalui.

"Ya Allah, lagian ya seharusnya lo atur tim futsal kita, lo kan panitia, Pin!"

"Aduh udah deh, aku lagi males tiup-tiup peluit, jijik bekas jigong!" keluh Pinaka.

Memang benar adanya, peluit yang Pinaka gunakan selalu saja mendapat bagian bekas digunakan oleh wasit bola voly. Untuk menggunakan pun Pinaka harus mencucinya dulu di kantin. Tidak masalah jika peluit itu bekas Algeriand, tapi kan ini bekas orang lain.

"Salah siapa jadi panitia!" balas Malika, ia membuang jauh-jauh minuman yang telah habis.

"Berisik! Buruan naik!"

"HEH LO NGAPAIN DI SITU?!"

"WAAAA!"

Brugh

"Awh..."

Pinaka mengusap lututnya yang kini berdarah, ternyata tergores oleh lantai yang dipenuhi oleh kerikil kecil. Kini tanganya beralih mengusap siku kirinya yang ternyata juga mengeluarkan darah segar.

Seorang cowok masih tetap berdiri mematung di depannya tanpa ada niat membantu. Mengamati pergerakan gadis yang ia ketahui sebagai murid Smk Pusaka Negara. Dengan wajah datar ia melihat gadis berambut terurai itu beberapa kali mengeluarkan suara rintih kesakitan. Namun, sama sekali tidak menggoyahkan rasa ketidakpeduliannya. Rambut hitam panjang itu menutupi wajah yang menunduk meniup lututnya.

Kemudian, wajah gadis itu mendongak. Menatap siapa yang telah mengejutkannya hingga mengganggu keseimbangan lalu berakhir terjatuh di kawasan Sma Pusaka Negara.

"K-kak Revanuel?!" pekik Pinaka.

Benarkah saat ini ia berhadapan dengan Revanuel? Sahabat Algeriand sekaligus cowok tertampan keempat setelah Algeriand menurut Pinaka? Siapa yang ke dua dan tiga?

FANATIK [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang