SYCAMORE
greys_world
Krisar : akhir narasi atau dialog, kasih tanda titikMusim dingin tahun 2006
Kaki kecil itu berlari melewati gumpalan- gumpalan putih beku dengan tubuh bergetar karena tipisnya pakaian yang ia gunakan serta nafas yang terengah engah.Terdengar suara anak anjing menggonggong kecil, Ia tak mampu melihat ke belakang Yang dia lakukan hanyalah berlari menjauhi pemilik gonggongan itu. Tak jauh disana terdapat pohon sycamore yang tak terlalu tinggi hingga bisa ia panjat namun cukup tinggi untuk berlindung dari kejaran hewan kecil berbulu itu. Tubuhnya bergetar, badannya menggigil, mulutnya pucat, rambutnya tergerai acak acakan, air mata jatuh dari pelupuknya, dalam hatinya berharap seseorang akan menyelamatkannya.Tak lama datang anak laki laki seusianya berambut hitam pekat, berkulit putih, sepasang mata tajam berwarna keemasan, memakai celana piyama tebal Dan jaket berbulu berwarna biru langit mendekati pohon sycamore Yang gundul karena diterpa musim dingin dengan anjing Yang berada tepat dibawah pohonnya. Ia mendongak terlihat bocah perempuan Yang sedang ketakutan, seakan paham ia langsung mengusir anak anjing itu dan menenangkan bocah Yang ada dibawah pohon. “Turunlah dia sudah pergi. “ kata pemilik mata emas tersebut.
Bocah perempuan itu pun mulai tenang kemudian turun, tubuhnya sudah tidak bergetar ketakutan namun ia masih menggigil. Bocah laki laki itu ingin mengucapkan sesuatu namun, sosok perempuan dewasa tiba tiba meneriakan nama Lian, sontak bocah perempuan dihadapannya menengok Dan membalas ucapan perempuan dewasa itu. Ia menunduk Dan mengucapkan terimakasih saat mendongak sepasang Manik keemasan dan manik hitam pekat saling bertemu, saling menatap beberapa detik. Lalu sang pemilik manik keemasan itu pergi sambil tersenyum melambaikan tangannya. Ini adalah pertemuan pertama Yang tanpa mereka sadari menjadi awal mula cerita ini.
Musim semi 2016
Jalan raya lebih sepi dari biasanya hingga suasana menjadi lebih tenang membuat pemuda tampan satu ini lebih mood berkumpul dengan teman temannya. Ia sampai di sebuah resto masakan cina dengan bangunan setengah indoor bergaya modern, halaman yang cukup luas dengan pohon sycamore tinggi yang rimbun membuat kesan restoran seakan lebih asri. Sang pemuda masuk kedalam, manik keemasannya meneliti sekitar sekejap lalu menembukan wajah wajah yang ia kenal.“Yuno sebelah sini.” Orang yang dipanggil yuno itu segera bergabung, mereka membicarakan banyak hal, manik emas yuno melihat lihat berharap menemukan sesuatu yang menarik. Segerombolan gadis datang menuju meja disamping yuno, tiba tiba manik keemasan dan manik hitam pekat itu bertemu kembali membuat ingatan 10 tahun yang lalu terbayang lagi dipikuran mereka “kamu” batin mereka berdua.
Teman teman yuno pergi lebih dulu daripada segerombolan gadis tadi, namun yuno masih menunggu. Hingga segerombolan gadis tadi keluar dari restoran, seorang gadis yang ditunggu yuno menyadari kehadiran yuno, ia pun pamit meninggalkan teman- temannya dan berjalan kearah yuno. Mereka saling berhadapan, dibawah teriknya matahari namun tertupi oleh daun daun sycamore yang lebat, si gadis mengulurkan tangannya “Amelia biasa dipanggil Lianl” kata gadis itu.
Yuno membalas jabatan itu. “Yuno,” kata yuno.
Tak butuh lama untuk Amelia dan Yuno untuk akrab, setelah perkenalan itu mereka bertukar nomor dan saling membicarakan banyak hal ditambah lagi mereka ternyata kuliah di fakultas yang sama hanya berbeda jurusan. Mereka terkadang memamerkan skinship bahkan lontaran kasar seakan mereka berdua adalah saudara, namun tak sedikit orang yang menganggap bahwa mereka mempunyai hubungan khusus.Teman-teman mereka bahkan berkata, “Jika mau mencari Yuno maka carilah lian, jika ingin mencari lian carilah Yuno.” Karena dimana ada Yuno pasti ada Amelia.
Hingga suatu hari salah satu teman mereka melontarkan sebuh lelucon yang memercikan api didalam hati mereka
“Bukankah kalian sangat dekat kenapa tidak pacaran saja, kalian itu populer jika kalian berpacaran maka kalian akan jadi topik hot seuniversitas.”
“Benarkah?” tanya Amelia. Teman temannya pun mengangguk dengan wajah berseri seri
“ Yuno bagaimana? “ Tanya Amelia
(Pakai titik di akhir narasi, dan kalau dialog tag, jadi huruf kecil)
“Bagaimana apanya.” Jawab Yuno
“ Kalau kita pacaran.” Jawaban Amelia membuat teman temannya tambah berseri seri. Yuno pun merangkul pundak Amelia.
“Yaudah Lian ayo pacaran.” Amelia terkejut tak tau jika yuno akan berekasi seperti itu begitu pula teman temannya, mereka sedang berada di taman sehingga membuat pasang mata juga menatap kedua insan tersebut.
“Bercandanya jangan kelewatan, kalau aku baper gimana.” Jawab Amelia sambil menata hatinya kembali.
“Aku gak bercanda, aku suka sama kamu, aku nggak masalah mau kita temenan atau pacaran karena habis kuliah nanti aku bakal ngelamar kamu.” Sontak jawaban itu membuat orang yang menyaksikannya menjerit dalam diam, Yuno itu tampan, tinggi, ia memiliki pribadi dingin dan jarang berbicara siapapun kecuali teman teman terdekatnya, bahkan karena Amelia lah Yuno mulai sedikit bersosialisasi kepada orang asing membuat dia mendapat julukan pangeran dingin, dan tiba tiba menyatakan perasaan atau bahkan melamar didepan umum. Amelia diam hatinya berdebar kencang, tak bisa dipungkiri bahwa dia juga menyimpan rasa kepada Yuno namun ini terlalu cepat mukanya merah malu ia hanya mengangguk dan itu membuat Yuno tersenyum dan orang orang berteriak kesenangan. Di Taman Fakultas Teknik dihadapan teman teman dan lagi lagi dibawah pohon sycamore mereka resmi berpacaran
Musim dingin 2056
Ruang tamu bernuansa antik dengan lampu gantung diatas ruangan dan jam antik disudut ruang, terdapat juga sebuah almari kaca besar yang dipenuhi figura foto keluarga sedangkan di sofa terdapat pria lanjut usia yang sedang menatap album galeri masa lalu, ia mendongak menatap lurus kearah jendela yang mengarah ke halaman depan lebih tepatnya ia memandang sang istri tercinta yang menyirami bunga bunga milik istrinya. Manik keemasan itu menatap lekat sang istri, “sangat cantik” batinya, walau rambutnya sudah memutih, senyum yang diukir dengan kerutan tak membuat rasa sayangnya berkurang untuk sang istri. Ia pun berganti memandang pohon yang tak jauh dari istrinya yaitu pohon sycamore, pohon yang ia tanam di hari yang sama ia dan sng istri menepati rumahnya, sebagai kenangan masa lalu bagaimana ia bertemu sang istri pertama kalinya sejak kecil, bertemu kembali saat dewasa bahkan saat menyatakan perasaanya.
Setelah Yuno menyatakan perasaanya dan dibalas anggukan oleh Amelia, mereka berpacaran kurang lebih 5 tahun. Selama 5 tahun itu mereka menjalani hubungan dengan baik, walaupun tidak selalu baik contohnya saat mereka diharuskan berhubungan jarak jauh karena setelah mereka kuliah mereka bekerja di lokasi yang berbeda dan tentu saja terdapat banyak kendala, namun mereka trtap berjuang demi orang yang mereka sayangi hingga setelah 3 tahun akhirnya Yuno memutuskan untuk pindah ke kota dimana Amelia menetap sekaligus melamarnya. Ia melamarnya di kota yang sama, dimusim yang sama, tempat yang sama,dibawah pohon yang sama saat pertama kali bertemu, Yuno melamar Amelia dengan membawa sebuket bunga mawar puih dan cincin emas putih sambil berlutut menyatakan cinta. Sekali lagi pohon sycamore menjadi saksi bagaimana jalan dari cerita cinta mereka. Yuno dan Amelia akhirnya menikah dan membangun rumah tangga mereka sendiri. Dan sampai akhir hanyat mereka akan terus bersama
(Namun digunakan di awal kalimat, bukan di tengah)