Poor Child

146 31 42
                                    

Hai aku kembali, yuk vote dulu sebelum baca dan komen sebanyak-banyaknya biar aku makin semangat dan cepat update kembali❤

Yang cuma baca aja, ayo dong di vote dan komen juga karena itu adalah kebahagiaan seorang penulis :"), jangan malu dan ayo kita berteman^^

Semoga masih suka dan selamat membaca❤🌈

Poor child (anak malang)

~~~~~~~~~~~~~~

"Eum..., Itu mungkin saja terjadi," kata Bening, ia beneran pusing sekarang, ia harap dirinya bisa langsung mengetahui siapa pencuri itu karena kalau tidak, ia akan tetap di cap buruk oleh semua warga sekolah dan ia akan menjadi orang yang bersejarah dengan kelakuan buruk itu, oh tidak! Bening gak mau itu sampai terjadi.

Bening menghembuskan nafas pasrah, ketiga cowok yang ada di dekat Bening hanya kasihan kepadanya "ayo kita pergi dari sini." Langit berkata seperti itu pada semuanya. Menurutnya rekaman cctv ini sudah lebih dari cukup buat dijadikan bukti.

Semuanya hendak naik motor dan pergi dari tempat ini tetapi tiba-tiba saja Elang berseru dengan antusias.

"Tunggu dulu gengs!" Kata Elang yang sangat ngegas itu dan membuat lainnya kaget.

"Lo kenapa njir, buat kaget orang aja," sinis Galang tak lupa dengan sarkastiknya.

"Coba liat di sana kaya ada cahaya gitu," ucap Elang dan menunjuk ke arah kursi panjang tadi.

"Mana?" tanya mereka dengan tatapan cengo.

"Itu lho sebelah tempat duduk tadi, dibawah batu besar," jelas Elang sambil menunjuk-nunjuk cahaya yang bisa membutakan mata itu.

"Ck, itu cuma pantulan sinar matahari bego." Langit berdecak. Bingung dengan sahabatnya ini.

"Lo pikirlah njir, itu sinarnya memantul dimana? Dan kenapa kok bercahaya kali? Pasti ada sesuatu lah dibawah batu besar itu!" ucap Elang diakhiri dengan bersidekap dada.

Biasalah si Elang mah selalu aja merasa paling jago, eakkk.

"Daripada kalian berantem disini lebih baik kita liat." Bening mengusulkan seperti itu dan langsung disetujui, mereka pun menuju ke sana lagi, di dekat kursi panjang.

"Cahayanya dibawah batu besar ini." Elang langsung mengangkat batu yang lumayan besar itu dan melemparnya sembarang.

Semuanya pada kaget karena sinar  matahari itu memantul di gelang perak cantik, ya cantik sekali.

"Gelang siapa ini?" tanya Bening yang gak tau pertanyaannya diperuntukkan buat siapa.

"Itu kan..," gantung Langit.

"Jangan digantung astaga, buat orang kepo aja," cerocos Elang, jiwa ke kepoannya sudah meronta-ronta.

"Itukan Gelang Bella," ucap Langit yang masih shock dan membuat lainnya terkejut juga.

"Gue sendiri yang ngasih gelang itu pas kami masih pacaran," terus terang Langit toh semua orang juga tau mereka sudah putus.

Bening terkejut dan mengambil gelang perak itu, gelang ini bisa saja dijadikan bukti.

"Beneran lo?" tanya Elang yang masih gak percaya.

"Beneran bego, buat apa gue bohong liat aja di gelang itu, terukir nama Bella kan?"

Elang mengambil gelang itu dari tangan Bening dan melihatnya dengan teliti "beneran njir ada nama lengkap Bella disini tapi hurufnya kecil, ASTAGA! INI BISA DIJADIKAN BUKTI!" ucap Elang ngegas diakhir.

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang