Misteri

136 28 33
                                    

Hai aku kembali, bacanya pelan-pelan yah dan semoga suka❤

❣ Happy reading ❣

°°°°°°°°°°°°°°

Jika ingin mencari bukti, kita harus optimis untuk mendapatkannya dan yakin kita pasti bisa mendapatkan bukti tersebut, Insyaallah.

Sekarang, dikelas Langit, tidak ada yang berbicara kecuali Bu Yani yaitu guru PPKn yang sedang menjelaskan materi. Ibu itu menjelaskannya dengan lembut sehingga semuanya tampak acuh tak acuh, ada yang tidurlah, chattingan di kolong meja lah biar gak ketahuan bahkan ada yang beralasan ke toilet.

Contohnya Langit.

"Bu, saya permisi ke toilet ya Bu," izin Langit.

"Baiklah," jawab Bu Yani. Tak lama kemudian Elang pun minta izin.

"Ibu cantik dan ayu, apakah saya boleh ke kantin? Saya lapar Bu, saya belum sarapan..., Hiks kasihanilah saya Bu," drama Elang.

"Kenapa belum sarapan Nak? Baiklah ini uang dari Ibu, kamu harus sarapan ya nanti sakit," Ibu itu memberi Elang uang dengan penuh perhatian.

"Terima kasih Bu, Ibu emang guru terbaik." Setelah itu Elang keluar menyusuli Langit dang sekarang tinggal Galang.

BRUKK....

Galang terjatuh, ia memulai kebohongan dengan tubuhnya yang sengaja ia buat kejang-kejang. Semuanya pada kaget termasuk Bu Yani. Langit dan Elang yang menyaksikan itu dari luar, mereka tertawa terbahak-bahak.

"Galang, kamu kenapa?" tanya Bu Yani menghampiri Galang yang terbaring di lantai.

"Sa-saya sakit Bu,"

"Sa-saya harus mengambil obat saya di UKS Bu," jawabnya.

"Ke UKS? Oke-oke baiklah, tolong bantu Galang ke UKS Nak," ucap Ibu itu ke murid lain, nadanya terdengar khawatir.

"Gak usah Bu, saya bisa sendiri aja,"

"Baiklah kalau kamu bisa, hati-hati ya Nak," ucap Ibu itu. Galang langsung berdiri dan segera keluar dari kelas.

Akhirnya mereka bisa keluar dari kelas dengan alasan konyol yang mereka buat. Elang melirik Galang, ia sangat senang karena Galang Mau menjalankan rencananya.

"Pfttt hahaha," Elang tertawa puas. Ia tertawa sambil memukul Galang.

"Puas lo!" Kesal Galang, ia terpaksa berbohong dan berbuat apa yang Elang suruh supaya bisa keluar dari kelas.

Elang mengelap air matanya, di ingatannya hanya ada Galang yang terjatuh sambil kejang-kejang hahaha lucu sekali.

"Mantap banget ekting lo, emang deh rencana gue ter- the best lah." Bangga Elang sambil menepuk-nepuk dadanya dan kepala yang sengaja didongakkan.

Tidak ada yang merespon. Sekarang mereka bertiga sudah berada di gerbang belakang, tempat untuk berkumpul tetapi mereka belum melihat sosok Bening. "Duh, Bening mana ya?" Keluh Langit.

Disisi lain, Bening sekarang lagi di lapangan basket, ia sedari tadi greget banget menunggu Pak Simongko berhenti bicara, tak heran deh bapak satu ini kalau udah ngomong pasti panjang sepanjang jalan kenangan~~ lah jadi nyanyi kan, hahaha.

"Oke, Kita sekarang udah di lapangan, Maka praktek olahraga Kita sekarang yaitu berlari mengitari lapangan sampai jam olahraga habis, Dan dipertengahan waktu Bapak akan kasih kalian istirahat lima belas menit," ucap Pak Simongko.

Keluhan semua murid yang Bening dengar tetapi Bening tersenyum dalam diam karena ia tahu apa yang harus dilakukan.

"Oke siap ya, satu, dua, tiga!" Aba-aba Pak Simongko.

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang