Aku lagi bersedih tapi kalian harus bahagia, maafkan aku yang lama update karena sibuk ujian apalagi ujiannya offline huhu😭
Happy reading guys ❤
Hembusan angin di malam hari memang menjadi alat musik yang sungguh pas untuk nyanyian jangkrik yang fals, dan suaranya gitu-gitu aja terus. Seperti tidak ada melodi lain gitu kayak ada rendahnya, tingginya, improvisasi nya. Yaelah emang nyanyian manusia, kalau jangkrik mah gak perlu yang begituan, nyanyinya datar aja dapat memikat perut katak biar mati aja sekalian jangkriknya sebab jangkrik sudah bosen hidup.
Lagian daripada dengerin nyanyian jangkrik yang sombong itu, mending kita ke dua sejoli yang lagi kebingungan ini, siapa lagi kalo bukan Bening dan Langit.
"Gimana kalo kita masuk aja," ajak Langit memberi saran atas rasa penasaran Bening.
"Oke." Bening memarkirkan motornya di halaman luas milik Langit.
Bening penasaran kenapa ayahnya ada di rumah Langit? Semoga saja tidak ada hal buruk yang terjadi karena setahu Bening hubungan ayahnya dan papanya Langit sedang tidak baik. Bening dan Langit sama-sama masuk. "Assalamualaikum," salam Bening yang diikuti Langit.
Tampak dua pria paruh baya yang lagi berbincang santai. Namun, setelah Bening dan Langit masuk, dua pria itu langsung menoleh ke arah mereka dengan tatapan penuh tanda tanya.
"Loh, kalian kok bisa berduaan?" tanya Papa Langit.
"Iya Pa, Bening antar Aku, karena Aku gak bawa motor," jawab Langit.
"Kok kalian pulangnya malem-malem?" tanya Pak Fajar yaitu Ayah Bening.
Please deh, ini seperti polisi yang lagi mengintrogasi penjahat, tapi karena Bening dan Langit gak melakukan kesalahan, mereka menjawabnya dengan santai. "Tadi kami habis lihat sapi Yah, terus pas pulang kami bantuin Anak yang lagi dipalak sama preman gitu Yah makanya kami pulang malem gini," terus terang Bening dan dua pria paruh baya itu menganggukkan kepala paham.
"Tapi kalian gak apa-apa kan?" tanya Pak Fajar.
"Gak apa-apa Om," jawab Langit dan diangguki Bening.
Tunggu, tujuan Bening masuk ke rumah Langit kan ingin memenuhi hasrat penasarannya yang kenapa Ayahnya ada di rumah Langit tetapi ini kok malah sebaliknya sih, malah mereka berdua yang ditanyain.
"Ayah kenapa disini?" tanya Bening.
"Loh, kamu kenapa disini juga?" tanya balik Pak Fajar.
Hiks, kenapa ditanyain balik astaga. Bening menarik nafasnya sebentar lalu ia menjawab pertanyaan ayahnya itu. "Iya Yah, Bening disini karena lihat ada mobil Ayah di depan." Pak Fajar hanya ber-oh ria dan menganggukkan kepalanya.
"Ayah ke sini, mau ajak kerja sama pekerjaan sama Papanya Langit ini dan juga sekalian mengundang mereka untuk datang ke rumah kita besok untuk makan bersama di hari raya Idul Adha," terus terang Pak Fajar membuat Bening mengangguk paham.
Naluri bahagia milik Langit melumuri tubuhnya sekarang. Ingin rasanya Langit berteriak karena besok dia bakal ketemu Bening dan lebih bahagianya lagi Ayah Bening dan Papanya sudah baikan. Langit bersyukur karena dia bahagia sekarang dan tidak ada kesedihan ataupun kekesalan lagi. Sekarang semua sudah berubah, iya benar, semua pasti akan indah pada waktunya.
Setelah itu Bening pun pulang dengan Ayahnya pakai mobil sedangkan motor Embun dibawa orang suruhan Pak Fajar untuk diantar sampai ke rumah.
~~~~~~~~
Allahhuakbar... Allahhuakbar... Allahhuakbar...
Pukul enam tepat pagi, takbir sudah sejak shubuh tadi terdengar, rasanya Bening ingin menangis karena dapat bertemu dengan Idul Adha tahun ini, terharu dan bahagia. Bening tersenyum penuh makna, hari yang ia rindukan, takbir yang ia rindukan dan suasana penyembelihan sapi yang ia rindukan juga.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bening
Подростковая литература[ Wajib Follow akun Author sebelum membaca❤] Gadis sederhana berasal dari kampung yang pergi dan menempuh pendidikan di ibu kota. ia pergi ke kota karena amanat yang diberikan ibunya sebelum beliau meninggal, dan juga ada sesuatu yang harus ditemuk...