Hutan Punya Cerita

219 63 291
                                        

Hai-! Assalamualaikum...

Rileks ya, kuy vote dan spam comment juga. I hope you like my story.

Thank you 💙❣💙
📕✍


Bening menyapu seluruh objek yang ada dihadapannya, ia terus berjalan dan sama sekali tidak menemukan Nivea. Dari toilet hingga hutan semakin gelap pun tidak ditemukannya.

"Duh, Nivea kemana sih?" Monolognya frustasi.

"Udah makin gelap! Atau Nivea udah di perkemahan yah?"

Bening pun kembali ke perkemahan karena hari sudah malam dan juga gelap karena ia juga yakin bahwa Nivea sudah ada di perkemahan.

Selama perjalanan menuju tempat berkemahnya, selalu saja ada burung hantu yang menyapa Bening namun, Bening sama sekali tidak takut seperti yang dilihatnya pada film horor.

Buat apa takut toh? Burung hantu kan juga makhluk ciptaan Allah Subhanallah Ta'ala. Jadi santuy Bae.

Tak butuh waktu yang lama, Bening sampai di perkemahan, semuanya sudah berkumpul, Nivea pun juga disana dan hanya dirinya saja yang baru berkumpul.

Semuanya menatap Bening tanpa ekspresi karena baru datang. Sangat tidak disiplin! Padahal Bu Ratna bilang jangan lama-lama dan Bening malah lama tetapi itu juga bukan karena kemauan Bening.

"Kenapa masih berdiri? Cepat duduk karena Ibu mau bilang sesuatu sama kalian semua," ucap Bu Ratna tenang.

Semuanya masih tetap menatap Bening dan Nivea juga menatap Bening tetapi ekspresi dari wajah Nivea seperti tersirat rasa marah dan tida suka.

"I-iya Bu." Bening pun mencari kayu tang masih ada ruang duduk untuknya. Posisi sekarang adalah melingkar dan ditengah mereka terdapat api unggun.

Akhirnya Bening dapat tempat duduk yang kosong akan tetapi ia harus duduk disebelah Langit. Langit tersenyum karena hanya bangku disebelahnya yang kosong.

Bening duduk disebelah Langit. Jujur saja setiap hari dan apapun yang terjadi Langit selalu saja ada didekat Bening! Hanya kelas saja yang berbeda.

Bening melihat Langit yang ada disebelahnya, laki-laki itu masih saja senyum kearah Bening, senyumnya itu manis ah--- lebih tepatnya creepy.

"Kenapa lama?" tanya Langit membuka pembicaraan.

"Tadi gue nyari Nivea eh ternyata dia dah disini," jawab Bening tanpa memandang Langit.

"Dia udah dari tadi lho disini."

Bening menoleh menghadap Langit.

"Oh ya?" tanya Bening dan diangguki oleh Langit.

"Baguslah...," ucap Bening lega dan senang karena Nivea sudah di perkemahan.

Oohh ayolah sahabat mana lagi yang kau dusta kan? Bening sedari tadi mencari keberadaan Nivea, rasa khawatir selalu ada selama ia mencari, suara lantang meneriaki nama Nivea namun, ternyata Nivea sudah dari tadi di perkemahan.

"Lo baik dan gue suka," ucap Langit tiba-tiba.

"Ha!?" Terkejut Bening dan membuat Langit terkekeh pelan.

"Lo tahu gak? Perbedaan lo sama gitar gue?" Gombal Langit sembari memegang gitar kesayangannya.

"Gak tau tuh, emang apa perbedaan nya Abang Langit?" tanya Bening gemas dan lagi-lagi Langit tertawa.

Oke, Bening lagi mood baik! Langit itu sebenarnya anak baik tapi terkadang menyebalkan oleh sebab itu Bening jadi julot! Jutek nyolot. Atau lebih tepatnya kang ngegas.

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang