About time

428 179 423
                                    

Eh hai? Jumpa lagi dengan gue, semangat UTSnya yah, semoga kita semua mendapatkan nilai yang memuaskan, Amiinnnn❤

Kuy dibaca dan spam komen juga yah:)

💦Happy reading💦





























































Seorang anak kecil laki-laki polos dan gemuk itu menghampiri sahabat perempuannya yang sedang menangis terisak. Gadis kecil memakai jilbab navy dengan memegang sebuah foto yang memperlihatkan dua anak laki-laki kecil dan satu gadis kecil ditengah dengan merangkul dua sahabat laki-lakinya tersebut.

"Cal, tamu tenapa?" tanya anak laki-laki cadel itu dan duduk disebelah sahabat perempuannya.

"Hiks, atu cedih," jawab gadis kecil itu sembari menghapus air mata.

"Tamu tenapa cedih?"

"Hiks, atu cedih, Laka tak bernapas dan ada melah-melah ditubuhnya."

"Udah, tamu janyan cedih kata bunda atu Laka udah tenang dicici Allah."

"Bintang tak boong kan?" tanya gadis kecil itu mendongakkan kepala dan melihat orang yang ada disampingnya.

"Tidak, udah tamu janyan cedih lagi, kan ada Bintang yang Ciap ada dicamping Bening Calcabila," ucap anak laki-laki bernama Bintang tersebut dengan memperagakan sikap hormat.

"Janji?"

"Janji." Mereka saling bertautan jari kelingking sebagai ungkapan janji.

---------

Dua belas tahun sudah mereka tidak saling bertemu. Sahabat yang sudah ingkar janji dengan sahabat perempuannya dan menghilang tanpa kabar. Sahabat kecil yang selalu ada baik suka maupun duka, sekarang dipertemukan kembali dan berubah delapan puluh derajat Celcius dengan wajah dan tubuh yang berbeda. Bintang yang dulunya gemuk, tembam, item, dekil dan sekarang? Malah sebaliknya.

Ia menjentikkan jarinya di meja sembari menunggu pertanyaan sahabat perempuannya.

Ya, mereka sekarang berada di kafe tempat Bening bekerja. Bening duduk berhadapan dengan Bintang dengan meja bundar sebagai penghalang mereka berdua. Bening diberi waktu beristirahat, perasaannya bercampur aduk antara sedih, senang dan merasa marah karena sahabatnya telah ingkar janji.

Berat sekali ia mengucapkan sepatah kata-kata karena hati yang sedang tidak menentu serta wajah yang berubah menjadi sendu. Dengan menguatkan mental dan hati Bening bertanya dengan pertanyaan yang selama ini ia pendam.

"Kenapa kamu ingkar janji?" tanya Bening dengan menahan air mata.

Pertanyaan dari Bening membuat Bintang ikutan sedih juga karena ia meninggalkan Bening bukan karena keinginannya. Ia menjadi merasa bersalah dan merasa bahwa ia adalah sahabat paling buruk di dunia karena sebuah keingkaran.

"Maaf." Bintang menarik nafas dalam-dalam, ia tidak tega jika Bening menangis.

"Bunda aku menikah lagi dan membawa aku juga tinggal di kota," lanjut Bintang.

Sungguh Bening ingin sekali menangis, namun apa daya jika kenyataannya seperti itu, ia hanya bisa pasrah.

"Tetapi kenapa kamu tidak kabari aku?"

BeningTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang