"Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan."
(QS. Al-A'raf: 26).***
Sinar matahari masuk ke dalam kamar, membuat sang empu terbangun.
Srett
"Den, bangun den udah jam tujuh," ucap mbok Atik ( ART)
"Apaan sih mbok, ganggu orang tidur aja." jawab yang dibangunkan.
"Bangun den, tuan dan nyonya sudah tunggu di bawah,"
"Ck, iya iya." dengan malas ia melangkahkan kaki menuju kamar mandi.
Perkenalkan namanya Langit Arkana. Most wanted, suka bolos, playboy dan ketua geng di sekolahnya. Semua orang tentu saja mengenal Langit, anak dari pengusaha besar dan memiliki saham dimana mana.
Banyak yang iri dengan kehidupan yang dimiliki Langit tetapi itu hanya dilihat dari luarnya saja, mereka tidak mengetahui kehidupan Langit sebenarnya.
Langit sudah siap dengan seragam putih abu-abunya dengan baju 2 kancing atas dibiarkan terbuka dan sengaja tidak dimasukkan.
Dia duduk di meja makan dan tidak peduli dengan sekitarnya.
"Mau jadi apa kamu ini! Rambut panjang, baju tidak dikancing dan tidak dimasukkan, cepat rapikan!" Pintah papa Langit (Erlan)
Langit tidak menggubris perkataan papanya, ia masih sibuk dengan makanan yang ia makan.
"Anak kamu tu ya, buat malu keluarga kita, lihat aja penampilannya, banyak orang membicarakan kita gara gara dia!" Ucap mama tiri Langit ( Erna).
Emosi dan amarah langit memuncak tatkala mama tiri yang selalu saja membencinya.
"Heh jaga ucapan anda ya, anda itu hanya istri kedua dari papa saya! Ingat istri kedu-" ucapan Langit terpotong.
"Lo jangan bentak mama gue, lo itu seperti anak pungut disini." ucap Luna, kakak tiri Langit .
Erlan bingung dan pusing dengan keluarganya selalu saja ada keributan di pagi hari. Istri keduanya dan anak kandungnya sama sekali tidak bisa akur. Sebagai kepala keluarga dia harus bisa menengahi perdebatan ini.
"Langit, jaga ucapan kamu, kamu harus hormati ibu baru yang sekarang menjadi mama kamu." tegas Erlan
"Cih, hormati dari mana pa?dia itu sudah merebut papa dari bunda," ucap Langit meninggi dan menunjuk kearah Erna .
"Langit!" Ucap Erlan keras
Tepat dengan ucapan Erlan , langit memukul meja makan dengan keras. Ia kesal kenapa tidak ada yg memihak pada dirinya, ia langsung mengambil tasnya dan pergi tanpa pamit.
Ia mengendalikan motor sportnya, selama di perjalanan dia memikirkan kenapa harinya yang selalu buruk semenjak kehilangan Ibunda tercinta yang sekarang entah kemana membuat dia menjadi anak berandal dan ugal ugalan.
Sesampainya di sekolah dia berjalan santai dengan handphone di tangannya menuju kelas, padahal dia sudah sangat telat.
Ia berjalan pelan matanya tertuju kepada gadis berjilbab yang lari merunduk kearahnya.
Langit tidak peduli, matanya lalu teralihkan ke handphone. Ia sibuk memfolback adik adik kelas dan cewek cewek yang mengaguminya. Tiba tiba.......
Brukkk
Euh
"Aduh sttt kepala aku."
"Arghhh pinggang gue."

KAMU SEDANG MEMBACA
Bening
Teen Fiction[ Wajib Follow akun Author sebelum membaca❤] Gadis sederhana berasal dari kampung yang pergi dan menempuh pendidikan di ibu kota. ia pergi ke kota karena amanat yang diberikan ibunya sebelum beliau meninggal, dan juga ada sesuatu yang harus ditemuk...