[ Wajib Follow akun Author sebelum membaca❤]
Gadis sederhana berasal dari kampung yang pergi dan menempuh pendidikan di ibu kota.
ia pergi ke kota karena amanat yang diberikan ibunya sebelum beliau meninggal, dan juga ada sesuatu yang harus ditemuk...
Hai semuanya selamat malam sebelum tidur ayo baca lanjutan Bening, vote dan spam komen juga yah:)
Oh ya author mau nunjukin ini::
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Author dan Langit, hehe:v
Kece gak? Ah pasti gak, oke tanpa diperpanjang mukadimahnya marilah kita baca lanjutan cerita Bening dan semoga kalian suka✨
💦Happy reading💦
"Bening itu langka oleh sebab itu gue mau dia satu-satunya milik gue."
~~~~Langit Arkana~~~~
Hening... Hening yang tercipta, suara jangkrik malam mulai terdengar, tiada satupun yang berbicara setelah Bening menawarkan dirinya untuk mengendarai motor.
Terkejut? Pasti!
Langit menatap wajah Bening yang lugu itu dengan cengo, apa Bening bilang tadi? Ia mau bawa motor Langit? Dan itu sama saja dengan Bening memboncengi Langit!
Sungguh tidak bisa dibayangkan, bisa jatuh dong harga diri Langit sebagai cowok, most wanted pula.
Bening mengernyitkan dahinya karena heran dengan orang yang ada didepannya. Kenapa diam seperti patung? Mulut sedikit terbuka, kalau ada lalat mungkin saja lalat tersebut masuk kedalam mulut Langit. Bingung dengan orang yang ada didepannya Bening pun menegur Langit.
"Hey, lo gak--," ucapan Bening terhenti karena Langit tertawa dengan sangat keras.
Langit terjongkok dan memegang tangan kirinya yang masih sedikit sakit, ia menganggap ucapan Bening barusan tidak serius dan lolucon semata. Ternyata Bening bisa ngelawak juga yah!
"Kesurupan lo!?" tanya Bening dengan satu alis terangkat dan tangan bersidekap dada.
Bening paling tidak suka sama orang plin-plan seperti Langit oleh sebab itu Langit bisa saja dibilang orang yang impulsif dan tidak konsisten. Tadi ia kesakitan karena berkelahi sama tiga preman dan sekarang? Malah ketawa! Emangnya ada yang lucu?
Mendengar suara sarkas dari Bening, Langit pun kembali berdiri, dilihatnya muka Bening dengan intens dan mata yang tiada tersirat kebohongan.
"Lo serius mau bawa motor gue?" tanya Langit dengan menyunggingkan sebelah bibirnya seperti senyuman smirk dan meremehkan.
"Jadi maksud lo, gue bercanda gitu!? Sejak kapan gue gak serius? Sejak kapan gue bohong? Dan sejak kapan gue bercanda? Lo gak usah remehin gue dan gue bisa kok buktikan kalau gue bisa bawa motor buntut lo itu!" jawab Bening sarkas.